Diliputi Haru-Canda, 1.299 Wisudawan Untag Surabaya Dilepas
Senin, 07 September 2020 - 10:47 WIB
Amos mengaku cukup sedih karena tidak bisa merasakan euforia wisuda karena tidak bisa bersama keluarga untuk merayakan prosesi ini. Bagi Amos, situasi yang seperti ini harus tetap disyukuri.
“Walaupun secara personal, selama tujuan saya tercapai, menyelesaikan studi perkuliahan jadi ya senang-senang saja. Mungkin sedih karena orang tua tidak bisa merasakan euforia wisuda, karena mereka yang membiayai studi saya selama ini, pasti lebih senang, tapi saya masih bersyukur dan Puji Tuhan bisa lulus,” kata Amos yang lulusnya tepat waktu, 4 tahun.
Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua Pelaksana Wisuda ke-121 Untag Surabaya, Ir. Bantot Sutrisno, M.Sc. Ia mengatakan, meskipun wisuda dilakukan daring tapi jangan dipandang sebagai sebuah kekurangan, namun justru sebuah kemuliaan yaitu kita bersama-sama ikut dalam rangka menanggulangi COVID-19.
"Selamat sukses untuk wisudawan, selamat berkarya dalam membangun negeri Indonesia tercinta," tandasnya.
“Walaupun secara personal, selama tujuan saya tercapai, menyelesaikan studi perkuliahan jadi ya senang-senang saja. Mungkin sedih karena orang tua tidak bisa merasakan euforia wisuda, karena mereka yang membiayai studi saya selama ini, pasti lebih senang, tapi saya masih bersyukur dan Puji Tuhan bisa lulus,” kata Amos yang lulusnya tepat waktu, 4 tahun.
Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua Pelaksana Wisuda ke-121 Untag Surabaya, Ir. Bantot Sutrisno, M.Sc. Ia mengatakan, meskipun wisuda dilakukan daring tapi jangan dipandang sebagai sebuah kekurangan, namun justru sebuah kemuliaan yaitu kita bersama-sama ikut dalam rangka menanggulangi COVID-19.
"Selamat sukses untuk wisudawan, selamat berkarya dalam membangun negeri Indonesia tercinta," tandasnya.
(mpw)
tulis komentar anda