Mahasiswa ITS Ciptakan PBOX, Alat Penyalur Logistik Kemanusiaan
Senin, 21 September 2020 - 20:17 WIB
Namun, sambung Putri, masih terdapat beberapa permasalahan, mulai dari ukuran hingga kapasitas alat bongkar muat yang dimiliki. “Selain itu, penggunaan kapal rakyat ini juga memiliki peluang kerusakan dan kehilangan muatan yang cukup tinggi,” kata Putri.
Melihat kondisi tersebut, maka dirancanglah inovasi PBOX ini. Karena berdasar pada fungsinya, PBOX akan dapat meminimalisir kerusakan dan kehilangan muatan hingga 1,5 persen serta mempercepat proses bongkar muat 25 persen dari total waktu eksisting.
Angka ini didapatkan dari hasil membandingkan antara perhitungan tingkat kerusakan dan kehilangan muatan kondisi eksisting dan setelah inovasi. Pada kondisi eksisting itu ada tingkat kerusakan dan kehilangan muatan dengan rata2 1,5 - 8 persen. “Setelah adanya inovasi, kehilangan muatan itu hampir tidak ada karena semua barang sudah dikontainerkan sejak sebelum tiba di pelabuhan,” katanya.
Inovasi PBOX ini sudah diakui secara nasional, terbukti ketika berkompetisi dalam lomba esai kemaritiman di Kompetisi Nasional Kemaritiman (KONKA) 2020, gagasan ini berhasil menyabet juara pertama. Wahyu dan Putri berhasil memamerkan idenya dalam kompetisi yang diadakan oleh Universitas Hasanuddin, awal September lalu.
Melihat kondisi tersebut, maka dirancanglah inovasi PBOX ini. Karena berdasar pada fungsinya, PBOX akan dapat meminimalisir kerusakan dan kehilangan muatan hingga 1,5 persen serta mempercepat proses bongkar muat 25 persen dari total waktu eksisting.
Angka ini didapatkan dari hasil membandingkan antara perhitungan tingkat kerusakan dan kehilangan muatan kondisi eksisting dan setelah inovasi. Pada kondisi eksisting itu ada tingkat kerusakan dan kehilangan muatan dengan rata2 1,5 - 8 persen. “Setelah adanya inovasi, kehilangan muatan itu hampir tidak ada karena semua barang sudah dikontainerkan sejak sebelum tiba di pelabuhan,” katanya.
Inovasi PBOX ini sudah diakui secara nasional, terbukti ketika berkompetisi dalam lomba esai kemaritiman di Kompetisi Nasional Kemaritiman (KONKA) 2020, gagasan ini berhasil menyabet juara pertama. Wahyu dan Putri berhasil memamerkan idenya dalam kompetisi yang diadakan oleh Universitas Hasanuddin, awal September lalu.
(mpw)
tulis komentar anda