2.592 Mahasiswa Pascasarjana UI Diwisuda secara Virtual
Sabtu, 17 Oktober 2020 - 18:00 WIB
JAKARTA - Universitas Indonesia (UI) kembali melakukan wisuda virtual untuk mahasiswa program pascasarjana . Ada 2.592 mahasiswa yang diwisuda dari program profesi, spesialis, magister dan doktor.
Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro mengharapkan, ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama mengikuti pendidikan di UI akan mampu meningkatkan penguasaan ilmu dan pengetahuan. Yang nantinya akan bisa diterapkan dalam perjalanan karir serta dapat juga memberikan kontribusi ke masyarakat sesuai bidang keahlian masing-masing. (Baca juga: Rektor UI: Ini 10 Kompetensi Utama yang Harus Dimiliki Mahasiswa )
"Diharapkan saudara juga dapat terjun langsung ke masyarakat untuk memecahkan solusi dari berbagai tantangan dan permasalahan yang muncul di tengah pandemi dan paska pandemi," katanya pada Upacara Wisuda Virtual UI program Profesi, Spesialis, magister dan Doktor TA 2019/2020 dan Penyambutan Mahasiswa Baru TA 2020/2021 melalui streaming Youtube Universitas Indonesia, Sabtu (17/10).
Pada wisuda hari ini, UI melepas 2.592 lulusan dari Program Profesi, Spesialis, Magister dan Doktor. Para lulusan tersebut terdiri atas 393 lulusan program profesi reguler, 46 lulusan program profesi kelas internasional, 303 lulusan program spesialis 1 (Sp-1), 51 lulusan program spesialis 2 (Sp-2), 1.707 lulusan program magister, dan 92 lulusan program doktor.
Ari menuturkan, Pandemi COVID-19 ini menjadi bukti nyata bahwa tatanan global saat ini hidup di tengah situasi Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity (VUCA). Oleh karena itu, jelasnya, harus ada proses transformasi dan kolaborasi antara semua pihak terutama kalangan perguruan tinggi untuk mejawab tantangan pasca pandemi maupun di masa datang. (Baca juga: Rektor UI Paparkan Kontribusi Riset dan Inovasi UI untuk Perangi COVID-19 )
"Pandemi ini menjadi momentum secara merdeka menjalankan marwah perguruan tinggi yang Sesungguhnya. Proses hulu hingga hilir telah dilalui mulai dari meneliti di laboratorium hingga menuangkan buah pikiran menjadi sebuah produk inovatif yang dapat diproduksi dan didistribusikan ke seluruh Indonesia," ujar Rektor Ari.
Pada masa pandemi inipun UI telah menghasilkan produk inovasi untuk membantu kemandirian dalam negeri akan alat kesehatan, obat-obatan dan terapi serta penunjang kesehatan lainnya. Dia mengatakan, sejak awal Maret segenap akademisi dan peneliti lintas fakultas UI telah membentuk grup diskusi untuk menghasilkan inovasi dan hasil analisis bagi pemerintah untuk dijadikan rujukan.
Dibidang sains dan teknologi, katanya, UI telah menghasilkan berbagai produk alat kesehatan yang berguna untuk membantu testing dan perawatan pasien di rumah sakit. Rumah sakit UI juga mendedikasikan operasionalnya untuk penanganan pasien COVID-19. Selain itu, ujarnya, para mahasiswa juga banyak yang terjun sebagai relawan Covid-19. Selain itu juga UI telah mendesain pesawat tanpa awak untuk memantau penerapan PSBB dan juga desain kapal ambulans untuk menangani pasien Covid-19 di pulau-pulau terpencil.
Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro mengharapkan, ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama mengikuti pendidikan di UI akan mampu meningkatkan penguasaan ilmu dan pengetahuan. Yang nantinya akan bisa diterapkan dalam perjalanan karir serta dapat juga memberikan kontribusi ke masyarakat sesuai bidang keahlian masing-masing. (Baca juga: Rektor UI: Ini 10 Kompetensi Utama yang Harus Dimiliki Mahasiswa )
"Diharapkan saudara juga dapat terjun langsung ke masyarakat untuk memecahkan solusi dari berbagai tantangan dan permasalahan yang muncul di tengah pandemi dan paska pandemi," katanya pada Upacara Wisuda Virtual UI program Profesi, Spesialis, magister dan Doktor TA 2019/2020 dan Penyambutan Mahasiswa Baru TA 2020/2021 melalui streaming Youtube Universitas Indonesia, Sabtu (17/10).
Pada wisuda hari ini, UI melepas 2.592 lulusan dari Program Profesi, Spesialis, Magister dan Doktor. Para lulusan tersebut terdiri atas 393 lulusan program profesi reguler, 46 lulusan program profesi kelas internasional, 303 lulusan program spesialis 1 (Sp-1), 51 lulusan program spesialis 2 (Sp-2), 1.707 lulusan program magister, dan 92 lulusan program doktor.
Ari menuturkan, Pandemi COVID-19 ini menjadi bukti nyata bahwa tatanan global saat ini hidup di tengah situasi Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity (VUCA). Oleh karena itu, jelasnya, harus ada proses transformasi dan kolaborasi antara semua pihak terutama kalangan perguruan tinggi untuk mejawab tantangan pasca pandemi maupun di masa datang. (Baca juga: Rektor UI Paparkan Kontribusi Riset dan Inovasi UI untuk Perangi COVID-19 )
"Pandemi ini menjadi momentum secara merdeka menjalankan marwah perguruan tinggi yang Sesungguhnya. Proses hulu hingga hilir telah dilalui mulai dari meneliti di laboratorium hingga menuangkan buah pikiran menjadi sebuah produk inovatif yang dapat diproduksi dan didistribusikan ke seluruh Indonesia," ujar Rektor Ari.
Pada masa pandemi inipun UI telah menghasilkan produk inovasi untuk membantu kemandirian dalam negeri akan alat kesehatan, obat-obatan dan terapi serta penunjang kesehatan lainnya. Dia mengatakan, sejak awal Maret segenap akademisi dan peneliti lintas fakultas UI telah membentuk grup diskusi untuk menghasilkan inovasi dan hasil analisis bagi pemerintah untuk dijadikan rujukan.
Dibidang sains dan teknologi, katanya, UI telah menghasilkan berbagai produk alat kesehatan yang berguna untuk membantu testing dan perawatan pasien di rumah sakit. Rumah sakit UI juga mendedikasikan operasionalnya untuk penanganan pasien COVID-19. Selain itu, ujarnya, para mahasiswa juga banyak yang terjun sebagai relawan Covid-19. Selain itu juga UI telah mendesain pesawat tanpa awak untuk memantau penerapan PSBB dan juga desain kapal ambulans untuk menangani pasien Covid-19 di pulau-pulau terpencil.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda