Dihadapan 3.011 Wisudawan Pascasarjana, Ini Satu-satunya Harapan Rektor UGM
Rabu, 21 Oktober 2020 - 20:27 WIB
SLEMAN - Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar wisuda pascasarjana secara daring , Rabu (21/10/2020). Prosesi wisuda digelar di halaman Balaiurng UGM, yang dipimpin langsung oleh Rektor UGM Prof. Panut Mulyono dan yang hadir hanya perwakilan lulusan untuk diwisuda. Para wisudawan lainnya mengikuti dari rumah masing-masing secara virtual melalui zoom live streaming Youtube UGM.
Jumlah yang diwusuda sebanyak 3.011 lulusan. Terdiri dari periode III tahun akademik 2019/2020 sebanyak 1.113 lulusan (Program Magister (S2) 959 lulusan, Program Spesialis 87 lulusan dan Program Dokor (S3) 67 lulusan). (Baca juga: Sisihkan 2.000 Universitas Dunia, Mahasiswa ITB Lolos Final Startup World Cup 2020 )
Periodo IV tahun akademik 2019/2020 sebanyak 539 lulusan meliputi program S2 456 lulusan, proram spesialis 48 lulusan dan program S3 35 lulusan. Periode I tahun akademik 2020/2021) sebanyak 1.356 lulusan, program S2, 1.180 lulusan, program spesialis 84 lulus an dan 92 lulusan program S3.
Rektor UGM Panut Mulyono dalam sambutannya mengatakan pandemi COVID-19 di satu sisi berdampak pada berbagai sektor, seperti pertumbuhan ekonomi menukik tajam, industri dan berbagai kegiatan bisnis mengalami kesulitan dan ancaman pemutusan hubungan kerja terjadi di berbagai sektor.
Namun, disisi lain juga telah mempersatukan, memperkuat solidaritas dan kepedulian serta membangkitkan kembali jiwa gotong-royong masyarakat, termasuk mampu memacu kreativitas dan inovasi anak bangsa. (Baca juga: Para Profesor IPB University Bedah Strategi Menjadi Guru Besar )
Untuk itu, dia berharap satu hal kepada para wisudawan agar dapat turut mengambil bagian dalam upaya-upaya kreatif untuk mengatasi pandemi yang diyakini dampaknya akan masih dirasakan hingga beberapa tahun mendatang.
“Sebagai alumni UGM, harus membawa mandat untuk menggunakan ilmu yang dimiliki untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kepentingan rakyat dan memajukan Indonesia,” kata Panut.
Selain itu, lulusan UGM yang memiliki jati diri sebagai universitas nasional, universitas perjuangan, universitas Pancasila, universitas kerakyatan dan universitas pusat kebudayaan, kehadirannya ditengah-tengah masyarakat juga diharapkan bisa memberi arti dan membawa perubahan ke arah yang lebih baik. (Baca juga: Kolaborasi Riset, UI Inisiasi Pertemuan Peneliti UI dan Dispora Indonesia )
“Selamat atas pencapaian yang telah saudara-saudara raih di kampus ini, yang mengawali perjalanan Saudara yang gemilang di masa mendatang,” paparnya.
Jumlah yang diwusuda sebanyak 3.011 lulusan. Terdiri dari periode III tahun akademik 2019/2020 sebanyak 1.113 lulusan (Program Magister (S2) 959 lulusan, Program Spesialis 87 lulusan dan Program Dokor (S3) 67 lulusan). (Baca juga: Sisihkan 2.000 Universitas Dunia, Mahasiswa ITB Lolos Final Startup World Cup 2020 )
Periodo IV tahun akademik 2019/2020 sebanyak 539 lulusan meliputi program S2 456 lulusan, proram spesialis 48 lulusan dan program S3 35 lulusan. Periode I tahun akademik 2020/2021) sebanyak 1.356 lulusan, program S2, 1.180 lulusan, program spesialis 84 lulus an dan 92 lulusan program S3.
Rektor UGM Panut Mulyono dalam sambutannya mengatakan pandemi COVID-19 di satu sisi berdampak pada berbagai sektor, seperti pertumbuhan ekonomi menukik tajam, industri dan berbagai kegiatan bisnis mengalami kesulitan dan ancaman pemutusan hubungan kerja terjadi di berbagai sektor.
Namun, disisi lain juga telah mempersatukan, memperkuat solidaritas dan kepedulian serta membangkitkan kembali jiwa gotong-royong masyarakat, termasuk mampu memacu kreativitas dan inovasi anak bangsa. (Baca juga: Para Profesor IPB University Bedah Strategi Menjadi Guru Besar )
Untuk itu, dia berharap satu hal kepada para wisudawan agar dapat turut mengambil bagian dalam upaya-upaya kreatif untuk mengatasi pandemi yang diyakini dampaknya akan masih dirasakan hingga beberapa tahun mendatang.
“Sebagai alumni UGM, harus membawa mandat untuk menggunakan ilmu yang dimiliki untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kepentingan rakyat dan memajukan Indonesia,” kata Panut.
Selain itu, lulusan UGM yang memiliki jati diri sebagai universitas nasional, universitas perjuangan, universitas Pancasila, universitas kerakyatan dan universitas pusat kebudayaan, kehadirannya ditengah-tengah masyarakat juga diharapkan bisa memberi arti dan membawa perubahan ke arah yang lebih baik. (Baca juga: Kolaborasi Riset, UI Inisiasi Pertemuan Peneliti UI dan Dispora Indonesia )
“Selamat atas pencapaian yang telah saudara-saudara raih di kampus ini, yang mengawali perjalanan Saudara yang gemilang di masa mendatang,” paparnya.
(mpw)
tulis komentar anda