Pemerintah Alokasikan Rp2,3 T untuk Operasional Madrasah dan Pesantren
Selasa, 27 Oktober 2020 - 11:28 WIB
JAKARTA - Pemerintah akan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) terhadap guru dan ustaz di Indonesia. Pemberian BLT itu untuk menolong ekonomi mereka akibat terdampak pandemi Covid-19 .
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menjelaskan, pihaknya akan memberikan insentif terhadap mereka melalui skema bantuan sosial (Bansos) dan BLT. (Baca juga: Sekolah di 19 Provinsi Ini Belum Mendapat Bantuan Kuota Internet )
"Bantuan pemerintah dari sisi kesehatan juga dalam bentuk pengadaan dan pemberian rapid test, swab test yang dilakukan oleh pemerintah bagi para santri yang menunjukan gejala indikasi Covid di lingkungan pesantren," kata Sri Mulyani dalam video virtual.
Dia menambahkan, pihaknya mengalokasikan dana sebesar Rp2,3 triliun dalam anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk diberikan kepada mereka.
"Dalam program pemulihan ekonomi nasional dialokasikan bantuan operasional pendidikan untuk lembaga pesantren dan madrasah serta lembaga pendidikan Alquran sebesar Rp2,3 triliun, ini tujuannya untuk membantu lebih dari 21.173 lembaga pesantren dan 62.153 lembaga madrasah dan 112.008 lembaga pendidikan alquran," katanya. (Baca juga: Kemenag Siapkan Bantuan Rp1,178 Triliun untuk PJJ Pendidikan Agama )
Pemerintah juga akan membangun ekonomi berbasis syariah melalui pengembangan instrumen keuangan negara yang berbasis syariah.
"Sejak 2008 kita sudah mengembangkan surat berharga syariah negara, sekarang jumlahnya sudah mencapai Rp1.500 triliun , Kementerian Keuangan juga mengeluarkan proyek desukuk, lebih dari 3.000 proyek infrastruktur menggunakan sukuk yang berbasis proyek dengan nilai mencapai Rp118 triliun," tandasnya.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menjelaskan, pihaknya akan memberikan insentif terhadap mereka melalui skema bantuan sosial (Bansos) dan BLT. (Baca juga: Sekolah di 19 Provinsi Ini Belum Mendapat Bantuan Kuota Internet )
"Bantuan pemerintah dari sisi kesehatan juga dalam bentuk pengadaan dan pemberian rapid test, swab test yang dilakukan oleh pemerintah bagi para santri yang menunjukan gejala indikasi Covid di lingkungan pesantren," kata Sri Mulyani dalam video virtual.
Dia menambahkan, pihaknya mengalokasikan dana sebesar Rp2,3 triliun dalam anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk diberikan kepada mereka.
"Dalam program pemulihan ekonomi nasional dialokasikan bantuan operasional pendidikan untuk lembaga pesantren dan madrasah serta lembaga pendidikan Alquran sebesar Rp2,3 triliun, ini tujuannya untuk membantu lebih dari 21.173 lembaga pesantren dan 62.153 lembaga madrasah dan 112.008 lembaga pendidikan alquran," katanya. (Baca juga: Kemenag Siapkan Bantuan Rp1,178 Triliun untuk PJJ Pendidikan Agama )
Pemerintah juga akan membangun ekonomi berbasis syariah melalui pengembangan instrumen keuangan negara yang berbasis syariah.
"Sejak 2008 kita sudah mengembangkan surat berharga syariah negara, sekarang jumlahnya sudah mencapai Rp1.500 triliun , Kementerian Keuangan juga mengeluarkan proyek desukuk, lebih dari 3.000 proyek infrastruktur menggunakan sukuk yang berbasis proyek dengan nilai mencapai Rp118 triliun," tandasnya.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda