Digitalisasi Sekolah Prioritas Kemendikbud Tahun Depan
Kamis, 05 November 2020 - 12:18 WIB
PALU - Mendikbud memastikan bahwa tahun depan program digitalisasi sekolah akan dimulai. Rencananya sekolah akan diberi laptop untuk menunjang proses pembelajaran.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikdbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, program digitalisasi sekolah yang akan dimulai tahun depan ini sudah mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo untuk dikerjakan bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika. (Baca juga: Kurang Sosialisasi, Mendikbud: Kurikulum Darurat Ringankan Beban Guru-Anak )
Menurutnya, Kemenkominfo dalam hal ini akan memenuhi kebutuhan jaringan internetnya di semua daerah untuk terhubung. Sementara tugas Kemendikbud, ujarnya, adalah memastikan ada alat yang bisa digunakan di setiap sekolah. "Jadi itu yang pasti akan kita push, akan kita dorong untuk tahun depan digitalisasi sekolah," katanya saat berdiskusi dengan para guru di SMKN 8 Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (4/11).
Alumnus Harvard Business School ini menerangkan, jika dilihat dari kebutuhannya maka untuk digitalisasi sekolah ini lebih tepat diwujudkan dengan pemberian laptop ke sekolah-sekolah. Sebab, jelasnya, laptop dinilai lebih tahan lama daripada tablet dari segi penggunannya. Selain itu juga laptop yang dimiliki sekolah itu bisa fleksibel digunakan siswa dan juga guru.
"Tapi jangan khawatir mau itu tablet atau laptop sudah pasti TIK akan menjadi fokus kita," terang mantan petinggi Gojek ini pada sesi diskusi yang juga turut hadir Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola. (Baca juga: Dorong Prestasi Siswa, Kemendikbud Gelar Kompetisi Sains Nasional )
Nadiem menjelaskan, digitalisasi sekolah tidak hanya terkait pengadaan alat elektronik. Namun juga Kemendikbud rencananya akan membuat suatu platform dimana para guru bisa dengan mudah mengunduh kurikulum dan memilih kurikulum dalam bentuk modul-modul itu sehingga proses pembelajaran akan jauh lebih efisien.
"Begitu jadinya. Digitalisasi sekolah itu bukan hanya penyediaan sarana TIK tetapi juga mempermudah guru untuk memilih apa yang paling cocok untuk anaknya," terang Mendikbud.
Sementara Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Jumeri menjelaskan, untuk tahun depan anggaran untuk digitalisasi sekolah mencapai Rp3 triliun. Total dana yang diinginkan untuk digitalisasi sekolah ini mencapai Rp15 triliun namun untuk setiap tahunnya baru bisa dianggarkan Rp3 triliun. (Baca juga: Merdeka Belajar Dorong Perubahan Paradigma Perguruan Tinggi )
Mantan Kepala SMKN 1 Bawen menjelaskan, per sekolah nanti rencananya akan diberikan 15 laptop dan satu access point. Laptop yang akan diberikan ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan seperti juga untuk asesmen kompetensi minimum. “Tahun depan anggaran untuk digitalisasi sekolah Rp3 triliun. Fokusnya untuk pembelian laptop,” jelasnya.
Lihat Juga: Sekolah Harus Jadi Tempat Nyaman untuk Siswa, Bebas dari Intoleransi, Kekerasan, dan Bullying
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikdbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, program digitalisasi sekolah yang akan dimulai tahun depan ini sudah mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo untuk dikerjakan bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika. (Baca juga: Kurang Sosialisasi, Mendikbud: Kurikulum Darurat Ringankan Beban Guru-Anak )
Menurutnya, Kemenkominfo dalam hal ini akan memenuhi kebutuhan jaringan internetnya di semua daerah untuk terhubung. Sementara tugas Kemendikbud, ujarnya, adalah memastikan ada alat yang bisa digunakan di setiap sekolah. "Jadi itu yang pasti akan kita push, akan kita dorong untuk tahun depan digitalisasi sekolah," katanya saat berdiskusi dengan para guru di SMKN 8 Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (4/11).
Alumnus Harvard Business School ini menerangkan, jika dilihat dari kebutuhannya maka untuk digitalisasi sekolah ini lebih tepat diwujudkan dengan pemberian laptop ke sekolah-sekolah. Sebab, jelasnya, laptop dinilai lebih tahan lama daripada tablet dari segi penggunannya. Selain itu juga laptop yang dimiliki sekolah itu bisa fleksibel digunakan siswa dan juga guru.
"Tapi jangan khawatir mau itu tablet atau laptop sudah pasti TIK akan menjadi fokus kita," terang mantan petinggi Gojek ini pada sesi diskusi yang juga turut hadir Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola. (Baca juga: Dorong Prestasi Siswa, Kemendikbud Gelar Kompetisi Sains Nasional )
Nadiem menjelaskan, digitalisasi sekolah tidak hanya terkait pengadaan alat elektronik. Namun juga Kemendikbud rencananya akan membuat suatu platform dimana para guru bisa dengan mudah mengunduh kurikulum dan memilih kurikulum dalam bentuk modul-modul itu sehingga proses pembelajaran akan jauh lebih efisien.
"Begitu jadinya. Digitalisasi sekolah itu bukan hanya penyediaan sarana TIK tetapi juga mempermudah guru untuk memilih apa yang paling cocok untuk anaknya," terang Mendikbud.
Sementara Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Jumeri menjelaskan, untuk tahun depan anggaran untuk digitalisasi sekolah mencapai Rp3 triliun. Total dana yang diinginkan untuk digitalisasi sekolah ini mencapai Rp15 triliun namun untuk setiap tahunnya baru bisa dianggarkan Rp3 triliun. (Baca juga: Merdeka Belajar Dorong Perubahan Paradigma Perguruan Tinggi )
Mantan Kepala SMKN 1 Bawen menjelaskan, per sekolah nanti rencananya akan diberikan 15 laptop dan satu access point. Laptop yang akan diberikan ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan seperti juga untuk asesmen kompetensi minimum. “Tahun depan anggaran untuk digitalisasi sekolah Rp3 triliun. Fokusnya untuk pembelian laptop,” jelasnya.
Lihat Juga: Sekolah Harus Jadi Tempat Nyaman untuk Siswa, Bebas dari Intoleransi, Kekerasan, dan Bullying
(mpw)
tulis komentar anda