Dorong Prestasi Siswa, Kemendikbud Gelar Kompetisi Sains Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Meski di tengah pandemi namun Kemendikbud tetap menggelar Kompetisi Sains Nasional (KSN) tingkat pendidikan dasar secara virtual.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Asep Sukmayadi mengatakan, meski tantangan yang dihadapi peserta beragam, dia mengapresiasi para orang tua dan guru yang telah mendukung dan membangun semangat para siswa untuk tetap membangun eksistensi diri anak-anak melalui aktivitas positif seperti mengikuti kompetisi dan lomba. (Baca juga: Perhimpunan Guru Desak Mendikbud Hentikan Bisnis Lulus Asesmen Nasional )
Asep berkeyakinan, bahwa kegiatan sains memiliki peran yang sangat besar di masa pandemi. Sains menurutnya bisa membangun energi positif dan rasa bahagia yang akan membuat seseorang lebih optimis untuk melewati ujian dan rasa sakit, serta dapat membentuk sikap waspada namun tidak mudah curiga, dan saling menjaga. Selain itu juga mengajak semua pihak menyadari adanya hikmah di balik setiap kesulitan yang dihadapi.
Perkembangan zaman membuat talenta peserta didik meningkat kian pesat. Melalui penyelenggaraan Kompetisi Sains Nasional, para peserta didik diharapkan mampu menjadikan kompetisi ini sebagai daya dorong yang membentuk karakter siswa berprestasi, jujur, disiplin, sportif, tekun, kreatif, tangguh, dan cinta tanah air. “Tetap berprestasi dari rumah, jujur itu juara, semangat menolak menyerah,” katanya saat membuka KSN jenjang pendidikan dasar yang berlangsung semi dalam jaringan (daring) melalui siaran pers, Selasa (3/11).
KSN yang bertemakan ‘Melejitkan Talenta dan Prestasi Seni di Masa Pandemi’ itu diselenggarakan secara bertahap. Seleksi tingkat provinsi sudah dilakukan pada tanggal 6-11 Oktober untuk jenjang SD dan tanggal 13-18 Oktober untuk jenjang SMP. Sementara itu, untuk tingkat nasional, jenjang SD dan SMP berlangsung pada 1-6 November. Sedangkan seleksi nasional untuk jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK) telah diselenggarakan pada tanggal 11-17 Oktober 2020 lalu. (Baca juga: Transformasi Pendidikan, Ini Inovasi yang Harus Dimiliki Guru Penggerak )
Para juri yang akan terlibat dalam proses tes dan penilaian merupakan akademisi yang berasal dari beberapa perguruan tinggi, di antaranya adalah Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Semarang, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, dan UIN Syarif Hidayatullah.
Selanjutnya, bidang sains yang dilombakan dalam KSN Tahun 2020 untuk jenjang SD meliputi dua bidang lomba yaitu IPA dan Matematika. Untuk jenjang SMP mengikuti tiga bidang lomba yaitu IPA, IPS, dan Matematika. Partisipan pada seleksi nasional pada jenjang SD berjumlah 272 siswa dari 267 sekolah dan jenjang SMP diikuti oleh 612 siswa dari 612 sekolah. Total peserta yaitu 884 orang dari 879 sekolah.
Dari masing-masing bidang lomba, bagi para pemenang KSN jenjang SD menyediakan 5 medali emas, 10 medali perak, dan 15 medali perunggu; serta sertifikat dan piagam penghargaan dari Puspresnas, Kemendikbud. Untuk jenjang SMP, panita masing-masing bidang lomba menyediakan 10 Medali emas, 15 medali perak, 20 medali perunggu serta sertifikat.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Asep Sukmayadi mengatakan, meski tantangan yang dihadapi peserta beragam, dia mengapresiasi para orang tua dan guru yang telah mendukung dan membangun semangat para siswa untuk tetap membangun eksistensi diri anak-anak melalui aktivitas positif seperti mengikuti kompetisi dan lomba. (Baca juga: Perhimpunan Guru Desak Mendikbud Hentikan Bisnis Lulus Asesmen Nasional )
Asep berkeyakinan, bahwa kegiatan sains memiliki peran yang sangat besar di masa pandemi. Sains menurutnya bisa membangun energi positif dan rasa bahagia yang akan membuat seseorang lebih optimis untuk melewati ujian dan rasa sakit, serta dapat membentuk sikap waspada namun tidak mudah curiga, dan saling menjaga. Selain itu juga mengajak semua pihak menyadari adanya hikmah di balik setiap kesulitan yang dihadapi.
Perkembangan zaman membuat talenta peserta didik meningkat kian pesat. Melalui penyelenggaraan Kompetisi Sains Nasional, para peserta didik diharapkan mampu menjadikan kompetisi ini sebagai daya dorong yang membentuk karakter siswa berprestasi, jujur, disiplin, sportif, tekun, kreatif, tangguh, dan cinta tanah air. “Tetap berprestasi dari rumah, jujur itu juara, semangat menolak menyerah,” katanya saat membuka KSN jenjang pendidikan dasar yang berlangsung semi dalam jaringan (daring) melalui siaran pers, Selasa (3/11).
KSN yang bertemakan ‘Melejitkan Talenta dan Prestasi Seni di Masa Pandemi’ itu diselenggarakan secara bertahap. Seleksi tingkat provinsi sudah dilakukan pada tanggal 6-11 Oktober untuk jenjang SD dan tanggal 13-18 Oktober untuk jenjang SMP. Sementara itu, untuk tingkat nasional, jenjang SD dan SMP berlangsung pada 1-6 November. Sedangkan seleksi nasional untuk jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK) telah diselenggarakan pada tanggal 11-17 Oktober 2020 lalu. (Baca juga: Transformasi Pendidikan, Ini Inovasi yang Harus Dimiliki Guru Penggerak )
Para juri yang akan terlibat dalam proses tes dan penilaian merupakan akademisi yang berasal dari beberapa perguruan tinggi, di antaranya adalah Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Semarang, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, dan UIN Syarif Hidayatullah.
Selanjutnya, bidang sains yang dilombakan dalam KSN Tahun 2020 untuk jenjang SD meliputi dua bidang lomba yaitu IPA dan Matematika. Untuk jenjang SMP mengikuti tiga bidang lomba yaitu IPA, IPS, dan Matematika. Partisipan pada seleksi nasional pada jenjang SD berjumlah 272 siswa dari 267 sekolah dan jenjang SMP diikuti oleh 612 siswa dari 612 sekolah. Total peserta yaitu 884 orang dari 879 sekolah.
Dari masing-masing bidang lomba, bagi para pemenang KSN jenjang SD menyediakan 5 medali emas, 10 medali perak, dan 15 medali perunggu; serta sertifikat dan piagam penghargaan dari Puspresnas, Kemendikbud. Untuk jenjang SMP, panita masing-masing bidang lomba menyediakan 10 Medali emas, 15 medali perak, 20 medali perunggu serta sertifikat.
(mpw)