Kompetensi Bahasa Inggris Dosen-Mahasiswa di 10 Destinasi Wisata akan Ditingkatkan

Senin, 09 November 2020 - 13:26 WIB
Sesdirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Paristiyanti Nurwardani. Foto/SINDOnews/Neneng Zubaidah
JAKARTA - Kemendikbud akan melakukan peningkatan kompetensi bahasa Inggris untuk dosen dan mahasiswa khususnya di 10 destinasi wisata prioritas pemerintah.

Sesdirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Paristiyanti Nurwardani mengatakan, menurut arahan Presiden dan juga ada di RPJMN salah satu bidang usaha yang akan membangkitkan ekonomi paska Covid-19 adalah pariwisata. Disisi lain Kemendikbud juga ingin SDM di pendidikan tinggi meningkat kualitasnya dan memiliki kompetensi yang semakin meningkat daya saingnya di tingkat global. (Baca juga: Tercepat dalam Lintasan, Tim ITS Juarai Kontes Kapal Cepat Tak Berawak )

Oleh karena itu, jelasnya, Ditjen Dikti pun ingin meningkatkan kompetensi bahasa Inggris para dosen dan mahasiswa khususnya yang berlokasi di 10 destinasi wisata prioritas pemerintah. Paris menuturkan, 10 destinasi wisata yang baru itu adalah Tanjung Lesung (Banten), Bromo (Jatim), Labuan Bajo (NTT), Tanjung Layang (Kep Babel), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Wakatobi (Sulsel), Pulau Morotai (Maluku Utara), Borobudur (Jateng), Mandalika (NTB) dan Danau Toba (Sumut).



"Melalui peningkatan kapasitas kompetensi bahasa Inggris dosen dan mahasiswa agar mendukung 10 destinasi wisata yang baru. Sehingga transformasi pendidikan tinggi betul-betul melakukan akselerasi terhadap transformasi pertumbuhan ekonomi," katanya pada penandatanganan MoU Ditjen Dikti dengan Indonesia International Education Foundation (IIEF) secara virtual, Senin (9/11).

Paristiyanti menuturkan, tujuan peningkatan kompetensi Bahasa Inggris ini sesuai dengan arahan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim. Yakni melalui Kampus Merdeka adalah untuk menyiapkan SDM berkualitas, berdaya saing global dengan berkarakter Pancasila. Dia menilai, SDM pendidikan tinggi adalah orang-orang terpilih yang harus bisa memberi inspirasi kepada bangsa. Bahwa dengan layanan dan keramahan melalui kemampuan bahasa Inggris bisa menyampaikan kepada wisatawan baik domestik dan mancanegara betapa indah dan kayanya Indonesia. (Baca juga: Universitas Kristen Petra Juara Pesparawi 2020, Untar Diganjar MURI )

Selain itu, ujar Paristiyanti, mengapa kompetensi bahasa Inggris ini penting sebab Indonesia mempunyai cita-cita dan sudah diprediksi oleh McKinsey Global Institute bahwa tahun 2030 Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor tujuh di dunia. Menurutnya, cita-cita dan prediksi tersebut tidak akan bisa dicapai jika masyarakat tidak pandai mengkomunikasikan dan mengkolaborasikan kehebatan Indonesia kepada dunia melalui bahasa Inggris.

"Jadi jembatan yang paling baik untuk melakukan komunikasi dengan dunia adalah kompetensi bahasa Inggris," ungkap Paristiyanti.

Paristiyanti menuturkan, pendidikan tinggi adalah ujung tombak transformasi ekonomi. Oleh sebab itu Mendikbud mendorong adanya empat kebijakan perguruan tinggi. Yakni meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK), meningkatkan relevansi perguruan tinggi atau dalam hal ini kurikulum pendidikan tinggi dengan kebutuhan idustri dan dunia kerja, ketiga meningkatkan kualitas sumber daya dan keempat meningkatkan tata kelola di Ditjen Dikti.

Sementara Direktur IIEF Diana Jahja menyambut baik rencana Kemendikbud yang ingin menghasilkan SDM kompeten dibidangnya. Kemudian juga yang lebih penting lagi adalah rencana yang penuh tantangan bahwa pendidikan tinggi harus menjadi mesin kebangkitan ekonomi pasca Pandemi Covid-19.

"Pemetaan kompetensi bahasa Inggris ini penting. Karena ujian Toefl adalah ujian yang menggunakan standar internasional. Penting karena pemetaan ini diharapkan bisa memberi informasi akurat dan bisa dirumuskan dan sebagai cara dari rencana intervensi," katanya.
(mpw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More