Kemendikbud Luncurkan Merdeka Vokasi, Ini Skema Jalur Cepat SMK-D2
Jum'at, 13 November 2020 - 22:07 WIB
Program ini terinspirasi oleh Dual System yang diterapkan di Pendidikan Vokasi Jerman,yaitu magang sambil kuliah, di industri.
Untuk menyelenggarakan program ini, SMK bekerjasama dengan PTV yang memiliki program studi yang linier, sehingga dalam empat setengah tahun, peserta didik berhak mendapatkan gelar Diploma Dua selain ijasah SMK serta memiliki kompetensi untuk menjadi teknisi atau SDM yang terampil.
Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi Kemendikbud Beny Bandanadjaja, menyebutkan, Program SMK-D2 Jalur Cepat ini merupakan upaya Ditjen Pendidikan Vokasi untuk dapat menyiapkan SDM unggul dan andal sebagaimana fokus Nawacita jilid dua. "Program ini merupakan pilihan yang dapat diambil untuk dilaksanakan SMK dan Perguruan tinggi vokasi dan tidak bersifat wajib," jelasnya.
Dia menjelaskan, program pengembangan lembaga perguruan tinggi dan SMK ini sangat baik. Sebab mengusung semangat kolaborasi lintas jenjang pendidikan dan yang terlibat harus sudah memiliki pengalaman dalam mengembangkan sistem sambung-suai dengan DUDI.
Oleh karena itu, pelaksanaan awal program ini dimulai oleh SMK-PTV-DUDI yang sudah memiliki kesiapan dalam menjalankan program SMK-D2 Jalur Cepat ini yaitu 20 PTV, lebih dari 80 SMK dan 35 DUDI yang siap berkomitmen untuk menjadi pionir dalam mewujudkan program ini.
Lihat Juga: Wahyudi, Guru Inspirator: Melampaui Keterbatasan, Menembus Segala Hambatan Menjadi Kemungkinan
Untuk menyelenggarakan program ini, SMK bekerjasama dengan PTV yang memiliki program studi yang linier, sehingga dalam empat setengah tahun, peserta didik berhak mendapatkan gelar Diploma Dua selain ijasah SMK serta memiliki kompetensi untuk menjadi teknisi atau SDM yang terampil.
Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi Kemendikbud Beny Bandanadjaja, menyebutkan, Program SMK-D2 Jalur Cepat ini merupakan upaya Ditjen Pendidikan Vokasi untuk dapat menyiapkan SDM unggul dan andal sebagaimana fokus Nawacita jilid dua. "Program ini merupakan pilihan yang dapat diambil untuk dilaksanakan SMK dan Perguruan tinggi vokasi dan tidak bersifat wajib," jelasnya.
Dia menjelaskan, program pengembangan lembaga perguruan tinggi dan SMK ini sangat baik. Sebab mengusung semangat kolaborasi lintas jenjang pendidikan dan yang terlibat harus sudah memiliki pengalaman dalam mengembangkan sistem sambung-suai dengan DUDI.
Oleh karena itu, pelaksanaan awal program ini dimulai oleh SMK-PTV-DUDI yang sudah memiliki kesiapan dalam menjalankan program SMK-D2 Jalur Cepat ini yaitu 20 PTV, lebih dari 80 SMK dan 35 DUDI yang siap berkomitmen untuk menjadi pionir dalam mewujudkan program ini.
Lihat Juga: Wahyudi, Guru Inspirator: Melampaui Keterbatasan, Menembus Segala Hambatan Menjadi Kemungkinan
(mpw)
tulis komentar anda