Berdayakan Petani Lemon, Mahasiswa ITS Gagas SayLemon
Selasa, 17 November 2020 - 05:34 WIB
JAKARTA - Pemanfaatan buah lemon di Indonesia saat ini masih belum terlalu diperhatikan. Berangkat dari hal tersebut, dua mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mencoba mempopulerkan manfaat buah lemon dengan membuat sebuah produk sari lemon tanpa bahan pengawet.
Dua mahasiswa itu yakni Elen Nova Widyarindra dan Fauzi Andiari Sya'ban tergabung dalam tim Industri Kreatif. Ketua Tim Fauzi Andiari Sya'ban membawakan rencana bisnis bernamakan SayLemon yang merupakan solusi praktis buah lemon di masa pandemi Covid-19. (Baca juga: Salut! Tim ITB Raih Prestasi Tingkat Dunia di Huawei ICT Competition 2020 )
Inovasi ini didasarkan pada permasalahan akan banyaknya petani lemon di Banyuwangi yang merugi akibat dampak pandemi Covid-19. “Mereka mengeluh penjualan buah lemon selama pandemi hanya segitu-segitu saja,” ujar pemuda asal Surabaya ini melalui siaran pers, Senin (16/11).
Tidak hanya memberdayakan petani lemon, produk yang diusung dua mahasiswa dari Departemen Teknik Transportasi Laut dan Departemen Statistika Bisnis ini juga difungsikan sebagai media memperkenalkan manfaat buah lemon. Fauzi menjelaskan bahwa selama ini buah lemon hanya dijual secara utuh di pasaran atau supermarket.
Fauzi mengatakan, SayLemon ini merupakan produk sari lemon yang praktis sekaligus dapat langsung dikonsumsi tanpa perlu lagi memotong dan memerasnya. Sehingga dengan adanya SayLemon ini, menurutnya akan meningkatkan konsumsi buah lemon dengan penyajian yang lebih mudah. (Baca juga: Kemendikbud Danai Program 'Belajar di Luar Kampus' Rp350 Miliar )
Alumnus SMAN 15 Surabaya ini memaparkan keunggulan SayLemon. Pertama, umur simpan dari produknya ini memiliki jangka waktu yang cukup lama. Mereka sudah melakukan riset terkait dengan penggunaan teknik pasteurisasi untuk menguji produk SayLemon dapat bertahan berapa lama.
“Ketahanan ini tergantung proses pemasakan yang dilakukan, jika terlalu lama bisa cepat kedaluarsa, sedang jika terlalu cepat proses pemasakannya sari lemon tidak akan menjadi sempurna,” jelasnya.
SayLemon ini merupakan sari buah lemon asli tanpa tambahan pengawet buatan. Diharapkan produk sari lemon yang ia buat ini dapat menjadi sebuah minuman untuk meningkatkan imunitas tubuh dan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat.
Diakuinya, SayLemon dikemas secara praktis dan menarik dengan tujuan kandungan dari buah lemonnya mampu tahan lama di suhu ruang dan dapat dikonsumsi sesuai kebutuhan. Yang menarik, limbah buangan hasil produksi buah lemon itu juga bisa diolah menjadi bahan hand sanitizer dari limbah kulit lemon.
Di akhir, Fauzi mengharapkan rencana bisnis SayLemon ini ke depannya dapat diimplementasikan lebih lanjut. Fauzi juga berharap nantinya ada investor yang mendanai hasil karyanya ini untuk dilanjutkan pada riset ke tahap lanjutan.
Tidak sia-sia, produk yang diusung kedua mahasiswa inipun berhasil menyabet Juara 1 pada Business Plan Competition EP SPACE 2020 yang diselenggarakan oleh Universitas Siliwangi, Oktober lalu. Inovasi ini berhasil mengalahkan 20 kompetitor lainnya. “Harga yang murah dengan kualitas terjamin menjadikan kami yakin mampu mengungguli finalis lainnya,” pungkasnya.
Dua mahasiswa itu yakni Elen Nova Widyarindra dan Fauzi Andiari Sya'ban tergabung dalam tim Industri Kreatif. Ketua Tim Fauzi Andiari Sya'ban membawakan rencana bisnis bernamakan SayLemon yang merupakan solusi praktis buah lemon di masa pandemi Covid-19. (Baca juga: Salut! Tim ITB Raih Prestasi Tingkat Dunia di Huawei ICT Competition 2020 )
Inovasi ini didasarkan pada permasalahan akan banyaknya petani lemon di Banyuwangi yang merugi akibat dampak pandemi Covid-19. “Mereka mengeluh penjualan buah lemon selama pandemi hanya segitu-segitu saja,” ujar pemuda asal Surabaya ini melalui siaran pers, Senin (16/11).
Tidak hanya memberdayakan petani lemon, produk yang diusung dua mahasiswa dari Departemen Teknik Transportasi Laut dan Departemen Statistika Bisnis ini juga difungsikan sebagai media memperkenalkan manfaat buah lemon. Fauzi menjelaskan bahwa selama ini buah lemon hanya dijual secara utuh di pasaran atau supermarket.
Fauzi mengatakan, SayLemon ini merupakan produk sari lemon yang praktis sekaligus dapat langsung dikonsumsi tanpa perlu lagi memotong dan memerasnya. Sehingga dengan adanya SayLemon ini, menurutnya akan meningkatkan konsumsi buah lemon dengan penyajian yang lebih mudah. (Baca juga: Kemendikbud Danai Program 'Belajar di Luar Kampus' Rp350 Miliar )
Alumnus SMAN 15 Surabaya ini memaparkan keunggulan SayLemon. Pertama, umur simpan dari produknya ini memiliki jangka waktu yang cukup lama. Mereka sudah melakukan riset terkait dengan penggunaan teknik pasteurisasi untuk menguji produk SayLemon dapat bertahan berapa lama.
“Ketahanan ini tergantung proses pemasakan yang dilakukan, jika terlalu lama bisa cepat kedaluarsa, sedang jika terlalu cepat proses pemasakannya sari lemon tidak akan menjadi sempurna,” jelasnya.
SayLemon ini merupakan sari buah lemon asli tanpa tambahan pengawet buatan. Diharapkan produk sari lemon yang ia buat ini dapat menjadi sebuah minuman untuk meningkatkan imunitas tubuh dan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat.
Diakuinya, SayLemon dikemas secara praktis dan menarik dengan tujuan kandungan dari buah lemonnya mampu tahan lama di suhu ruang dan dapat dikonsumsi sesuai kebutuhan. Yang menarik, limbah buangan hasil produksi buah lemon itu juga bisa diolah menjadi bahan hand sanitizer dari limbah kulit lemon.
Di akhir, Fauzi mengharapkan rencana bisnis SayLemon ini ke depannya dapat diimplementasikan lebih lanjut. Fauzi juga berharap nantinya ada investor yang mendanai hasil karyanya ini untuk dilanjutkan pada riset ke tahap lanjutan.
Tidak sia-sia, produk yang diusung kedua mahasiswa inipun berhasil menyabet Juara 1 pada Business Plan Competition EP SPACE 2020 yang diselenggarakan oleh Universitas Siliwangi, Oktober lalu. Inovasi ini berhasil mengalahkan 20 kompetitor lainnya. “Harga yang murah dengan kualitas terjamin menjadikan kami yakin mampu mengungguli finalis lainnya,” pungkasnya.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda