8 Komponen Harus Disiapkan Sebelum Sekolah Tatap Muka Dimulai
Kamis, 03 Desember 2020 - 17:52 WIB
JAKARTA - Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) melakukan survei nasional terkait evaluasi PJJ tahap 2 dan kesiapan guru dalam sekolah yang dimulai Januari mendatang. Hasil survey menyebutkan ada 8 komponen yang perlu disiapkan sebelum sekolah tatap muka dimulai.
Pengumpulan data dilaksanakan 24 November-27 November, dengan sebanyak 320 responden guru/kepala sekolah/manajemen sekolah (yayasan) dari berbagai jenjang pendidikan PAUD/TK-SD/MISMP/MTs-SMA/SMK/MA yang berasal dari 29 Provinsi dan 100 kota/kabupaten seluruh wilayah Indonesia. (Baca juga: Rp1,8 Juta Bantuan Subsidi Upah GTK Pendidikan Islam Disalurkan )
Teknik pengumpulan data dengan kuesioner semi tertutup (mixed) berbasis Web yang menggunakan aplikasi Google Form, yang disebarkan melalui aplikasi Whatsapp ke seluruh jaringan guru P2G. Teknik analisis datanya dengan mengkaji kecenderungan jawaban terhadap setiap pertanyaan maupun pernyataan yang diajukan.
Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim mengatakan, terkait dengan kesiapan guru dalam pembelajaran tatap muka pada Januari mendatang maka ada delapan komponen minimal yang bagi guru penting dan mutlak disiapkan.
Satriwan menyebutkan, pertama adalah sebanyak 90% responden menjawab komponen pertama yang dibutuhkan adalah adanya Protokol Kesehatan yang dibuat oleh pemerintah pusat/daerah. Lalu yang kedua adalah, ujarnya, sebanyak 78% responden menjawab komponen kedua yang dibutuhkan adalah sosialisasi kepada orang tua dan siswa. (Baca juga: Mahasiswa IPB University Juarai Lomba Menulis Artikel Pertanian )
"Sangat logis para guru memilih komponen kedua yang urgen adalah izin dari orang tua. Sebagaimana diketahui Revisi SKB 4 Menteri Jilid III memberikan hak sepenuhnya kepada orang tua siswa untuk “mengizinkan/tidak mengizinkan” anaknya ikut PTM pada Januari 2021," katanya pada konferensi pers virtual, Kamis (3/12).
Poin yang ketiga, lanjutnya, sebanyak 74% responden menjawab komponen ketiga yang dibutuhkan adalah kesiapan SOP Pembelajaran Tatap Muka yang disiapkan sekolah. Seperti pengaturan jam belajar, shift, jadwal guru, pembagian kelas, pemakaian masker, tata tertib new normal dan pengaturan tugas siswa.
Selanjutnya, komponen keempat adalah kesiapan budaya 3M di sekolah direkomendasikan oleh 71 % responden.Sedangkan komponen kelima adalah
kesiapan sarana-prasarana atau infrastruktur sekolah yang mendukung PTM. Seperti wastafel tiap ruangan, masker, sabun atau hand sanitizer yang lengkap di ruangan, kesiapan UKS dan pembatas antarmeja siswa (70%).
Dia menyebutkan, komponen keenam adalah adanya koordinasi dengan semua pemangku kepentingan (68%). Seperti dengan Komite Sekolah, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan pihak lainnya.
Sedangkan komponen ketujuh adalah kesiapan manajemen sekolah/yayasan dalam menyiapkan delapan komponen ini (64%). ''Komponen kedelapan adalah Kesiapan anggaran (56%). Ini menjadi sangat vital sebab semua sarana prasarana di atas bergantung kepada pendanaan sekolah," urainya.
Satriwan menuturkan, berdasarkan data di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas guru, bahkan mutlak di atas 55% menjadikan delapan komponen tersebut sebagai kebutuhan utama atau pokok yang harus terlebih dulu disediakan sebelum membuka sekolah pada Januari 2021. "8 poin tersebut adalah komponen minimum yang mutlak disiapkan sekolah," pungkasnya.
Pengumpulan data dilaksanakan 24 November-27 November, dengan sebanyak 320 responden guru/kepala sekolah/manajemen sekolah (yayasan) dari berbagai jenjang pendidikan PAUD/TK-SD/MISMP/MTs-SMA/SMK/MA yang berasal dari 29 Provinsi dan 100 kota/kabupaten seluruh wilayah Indonesia. (Baca juga: Rp1,8 Juta Bantuan Subsidi Upah GTK Pendidikan Islam Disalurkan )
Teknik pengumpulan data dengan kuesioner semi tertutup (mixed) berbasis Web yang menggunakan aplikasi Google Form, yang disebarkan melalui aplikasi Whatsapp ke seluruh jaringan guru P2G. Teknik analisis datanya dengan mengkaji kecenderungan jawaban terhadap setiap pertanyaan maupun pernyataan yang diajukan.
Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim mengatakan, terkait dengan kesiapan guru dalam pembelajaran tatap muka pada Januari mendatang maka ada delapan komponen minimal yang bagi guru penting dan mutlak disiapkan.
Satriwan menyebutkan, pertama adalah sebanyak 90% responden menjawab komponen pertama yang dibutuhkan adalah adanya Protokol Kesehatan yang dibuat oleh pemerintah pusat/daerah. Lalu yang kedua adalah, ujarnya, sebanyak 78% responden menjawab komponen kedua yang dibutuhkan adalah sosialisasi kepada orang tua dan siswa. (Baca juga: Mahasiswa IPB University Juarai Lomba Menulis Artikel Pertanian )
"Sangat logis para guru memilih komponen kedua yang urgen adalah izin dari orang tua. Sebagaimana diketahui Revisi SKB 4 Menteri Jilid III memberikan hak sepenuhnya kepada orang tua siswa untuk “mengizinkan/tidak mengizinkan” anaknya ikut PTM pada Januari 2021," katanya pada konferensi pers virtual, Kamis (3/12).
Poin yang ketiga, lanjutnya, sebanyak 74% responden menjawab komponen ketiga yang dibutuhkan adalah kesiapan SOP Pembelajaran Tatap Muka yang disiapkan sekolah. Seperti pengaturan jam belajar, shift, jadwal guru, pembagian kelas, pemakaian masker, tata tertib new normal dan pengaturan tugas siswa.
Selanjutnya, komponen keempat adalah kesiapan budaya 3M di sekolah direkomendasikan oleh 71 % responden.Sedangkan komponen kelima adalah
kesiapan sarana-prasarana atau infrastruktur sekolah yang mendukung PTM. Seperti wastafel tiap ruangan, masker, sabun atau hand sanitizer yang lengkap di ruangan, kesiapan UKS dan pembatas antarmeja siswa (70%).
Dia menyebutkan, komponen keenam adalah adanya koordinasi dengan semua pemangku kepentingan (68%). Seperti dengan Komite Sekolah, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan pihak lainnya.
Sedangkan komponen ketujuh adalah kesiapan manajemen sekolah/yayasan dalam menyiapkan delapan komponen ini (64%). ''Komponen kedelapan adalah Kesiapan anggaran (56%). Ini menjadi sangat vital sebab semua sarana prasarana di atas bergantung kepada pendanaan sekolah," urainya.
Satriwan menuturkan, berdasarkan data di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas guru, bahkan mutlak di atas 55% menjadikan delapan komponen tersebut sebagai kebutuhan utama atau pokok yang harus terlebih dulu disediakan sebelum membuka sekolah pada Januari 2021. "8 poin tersebut adalah komponen minimum yang mutlak disiapkan sekolah," pungkasnya.
(mpw)
tulis komentar anda