PJJ Membuka Mata Orang Tua, Guru dan Siswa Pentingnya Peran Digitalisasi
Sabtu, 19 Desember 2020 - 03:37 WIB
JAKARTA - Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ternyata berdampak pada tingkat pemanfaatan internet menjadi positif. Jika sebelumnya internet dikhawatirkan banyak mengandung konten negatif, hal tersebut dapat dipatahkan selama pandemi Covid-19 .
Menurut Ketua Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusdatin, Kemendikbud, Hasan Chabibie saat PJJ penggunaan internet bagi siswa, guru, hingga orang tua semakin masif. Hal itu membuka mata mereka bahwa pentingnya digitalisasi dalam dunia mereka. (Baca juga: Pantun Warisan Budaya Unesco, Kemendikbud Dorong Guru kenalkan Pantun ke Siswa )
"Dengan kondisi sekarang ekosistem yang sehat adalam memanfaatkan dunia digital di Indonesia semakin terbuka. Orang semakin sadar menggunakan gadget, gawai, koneksi adalah untuk kebutuhan yang positif," kata Hasan dalam siaran YouTube Arus Survei Indonesia (ASI), Kamis (17/12/2020).
Guru, siswa, dan orang tua kini semakin banyak mendapat manfaat dari internet selama PJJ. Hasan meyakini, jika ekosistem internet yang sehat di Indonesia sudah terbentuk. "Ini yang kemudian menambah keyakinan kami jika ekosistem kesehatan internet sudah terbentuk, kemudian berjalan," terang Hasan.
Dengan begitu, tidak perlu lagi ada diskusi internet positif ataupun negatif ke depan. Perdebatan itu hilang sebab semua pihak telah memanfaatkan seluruh yang berbau digital dengan baik. (Baca juga: Ilmuwan Unpad Ciptakan Mobile Lab Pelacak Covid-19 hingga Pelosok )
Selanjutnya, dari ekosistem ini akan muncul kompetitif indeks dunia pendidikan yang lebih maju. Menurutnya akan ada relefansi penggunaan internet secara positif dengan kemajuan pendidikan.
"Kita semakin bisa membentuk kompetitif indeks yang menyebutkan relevansi internet, sejauh mana kemudian tools yang kita pakai, bisa berkorelasi positif dengan kemajuan bangsa, dan itu bisa kita petakan," tutup Hasan.
Menurut Ketua Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusdatin, Kemendikbud, Hasan Chabibie saat PJJ penggunaan internet bagi siswa, guru, hingga orang tua semakin masif. Hal itu membuka mata mereka bahwa pentingnya digitalisasi dalam dunia mereka. (Baca juga: Pantun Warisan Budaya Unesco, Kemendikbud Dorong Guru kenalkan Pantun ke Siswa )
"Dengan kondisi sekarang ekosistem yang sehat adalam memanfaatkan dunia digital di Indonesia semakin terbuka. Orang semakin sadar menggunakan gadget, gawai, koneksi adalah untuk kebutuhan yang positif," kata Hasan dalam siaran YouTube Arus Survei Indonesia (ASI), Kamis (17/12/2020).
Guru, siswa, dan orang tua kini semakin banyak mendapat manfaat dari internet selama PJJ. Hasan meyakini, jika ekosistem internet yang sehat di Indonesia sudah terbentuk. "Ini yang kemudian menambah keyakinan kami jika ekosistem kesehatan internet sudah terbentuk, kemudian berjalan," terang Hasan.
Dengan begitu, tidak perlu lagi ada diskusi internet positif ataupun negatif ke depan. Perdebatan itu hilang sebab semua pihak telah memanfaatkan seluruh yang berbau digital dengan baik. (Baca juga: Ilmuwan Unpad Ciptakan Mobile Lab Pelacak Covid-19 hingga Pelosok )
Selanjutnya, dari ekosistem ini akan muncul kompetitif indeks dunia pendidikan yang lebih maju. Menurutnya akan ada relefansi penggunaan internet secara positif dengan kemajuan pendidikan.
"Kita semakin bisa membentuk kompetitif indeks yang menyebutkan relevansi internet, sejauh mana kemudian tools yang kita pakai, bisa berkorelasi positif dengan kemajuan bangsa, dan itu bisa kita petakan," tutup Hasan.
(mpw)
tulis komentar anda