Ini Inovasi 2.389 Mahasiswa yang Diterjunkan di 686 SD Daerah Terpencil
Rabu, 23 Desember 2020 - 19:27 WIB
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menyatakan banyak pengalaman berharga yang dialami mahasiswa yang mengikuti program Kampus Mengajar Perintis . Di antaranya adalah hadirnya inovasi pembelajaran yang tercipta ketika mahasiswa itu turun ke lapangan.
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim mengatakan, tidak terasa bahwa sudah 10 minggu 2.389 mahasiswa ditugaskan dalam program Kampus Mengajar Perintis. Mereka bertugas di 686 sekolah dasar di berbagai penjuru Indonesia. (Baca juga: Ini Pesan Menteri Agama untuk Penerima Program 5000 Doktor )
"Selama 10 minggu ini teman-teman mahasiswa telah melakukan perjuangan yang luar biasa untuk membantu agar pembelajaran tidak terhenti bagi adik-adik SD yang berdampak pandemic," katanya pada penarikan Mahasiwa dan Penutupan program Kampus Mengajar Perintis melalui Youtube Ditjen Dikti, Rabu (23/12).
Alumnus Harvard Business School ini mengaku telah mendengar begitu banyak ide pembelajaran kreatif yang lahir dari kolaborasi mahasiswa dan guru setempat. Misalnya, lanjut Nadiem, ada yang berhasil menyulap tanah berpasir menjadi papan tulis untuk mengajar baca dan tulis.
Lalu ada ide penerapan ilmu tehnik sipil untuk membuat alat peraga sains sederhana. Selain itu ada juga mahasiswa yang menggunakan ilmu psikologinya untuk membantu guru mengajari siswa yang berkebutuhan khusus. Bahkan, ujarnya, ada yang menjadi pelatih dalam adaptasi teknologi pada lokakarya kelompok kerja guru. (Baca juga: Kemendikbud: Kewenangan Pembukaan Sekolah Tatap Muka Diberikan ke Daerah )
"Teman-teman mahasiswa yang saya banggakan berbagai inovasi ini berhasil teman-teman wujudkan walaupun tantangan di lapangan begitu berat," katanya bangga.
Nadiem menerangkan, tantangan yang ditemui mahasiswa ini juga berat sebab ada yang harus berjalan berkilo-kilo untuk mencapai SD tujuannya. Harus naik turun gunung agar bisa mencapai rumah siswa hingga ada yang setiap hari menjinjing sepatu dan tasnya ketika harus menyeberangi sungai.
"Semoga banyak pengalaman berharga yang akan berguna untuk masa depan kalian. Pengalaman tentang kegigihan dan ketekunan kolaborasi serta kemampuan berkreasi dan berinovasi. Semoga kehadiran kalian selama 10 minggu menyentuh hidup banyak orang," pungkasnya.
Lihat Juga: Pertama di Indonesia, Terbentuk Asosiasi Mahasiswa Internasional China di President University
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim mengatakan, tidak terasa bahwa sudah 10 minggu 2.389 mahasiswa ditugaskan dalam program Kampus Mengajar Perintis. Mereka bertugas di 686 sekolah dasar di berbagai penjuru Indonesia. (Baca juga: Ini Pesan Menteri Agama untuk Penerima Program 5000 Doktor )
"Selama 10 minggu ini teman-teman mahasiswa telah melakukan perjuangan yang luar biasa untuk membantu agar pembelajaran tidak terhenti bagi adik-adik SD yang berdampak pandemic," katanya pada penarikan Mahasiwa dan Penutupan program Kampus Mengajar Perintis melalui Youtube Ditjen Dikti, Rabu (23/12).
Alumnus Harvard Business School ini mengaku telah mendengar begitu banyak ide pembelajaran kreatif yang lahir dari kolaborasi mahasiswa dan guru setempat. Misalnya, lanjut Nadiem, ada yang berhasil menyulap tanah berpasir menjadi papan tulis untuk mengajar baca dan tulis.
Lalu ada ide penerapan ilmu tehnik sipil untuk membuat alat peraga sains sederhana. Selain itu ada juga mahasiswa yang menggunakan ilmu psikologinya untuk membantu guru mengajari siswa yang berkebutuhan khusus. Bahkan, ujarnya, ada yang menjadi pelatih dalam adaptasi teknologi pada lokakarya kelompok kerja guru. (Baca juga: Kemendikbud: Kewenangan Pembukaan Sekolah Tatap Muka Diberikan ke Daerah )
"Teman-teman mahasiswa yang saya banggakan berbagai inovasi ini berhasil teman-teman wujudkan walaupun tantangan di lapangan begitu berat," katanya bangga.
Nadiem menerangkan, tantangan yang ditemui mahasiswa ini juga berat sebab ada yang harus berjalan berkilo-kilo untuk mencapai SD tujuannya. Harus naik turun gunung agar bisa mencapai rumah siswa hingga ada yang setiap hari menjinjing sepatu dan tasnya ketika harus menyeberangi sungai.
"Semoga banyak pengalaman berharga yang akan berguna untuk masa depan kalian. Pengalaman tentang kegigihan dan ketekunan kolaborasi serta kemampuan berkreasi dan berinovasi. Semoga kehadiran kalian selama 10 minggu menyentuh hidup banyak orang," pungkasnya.
Lihat Juga: Pertama di Indonesia, Terbentuk Asosiasi Mahasiswa Internasional China di President University
(mpw)
tulis komentar anda