Ini 8 Program Prioritas Kemendikbud 2021, Merdeka Belajar Jadi Unggulan
Rabu, 06 Januari 2021 - 12:43 WIB
JAKARTA - Kemendikbud pada 2021 telah menetapkan delapan program prioritas. Mulai dari melanjutkan program Kartu Indonesia Pintar (KIP), dukungan untuk Kampus Merdeka hingga pemajuan budaya dan bahasa.
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim mengatakan, semua program kebijakan yang dilakukan Kemendikbud menyasar pada pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia. (Baca juga: Akhirnya, Mendikbud Nadiem Pastikan Formasi CPNS Guru akan Tetap Ada )
Lebih lanjut Mendikbud menjelaskan empat strategi utama Kemendikbud. Pertama, pembangunan infrastruktur dan teknologi. Kedua, penguatan kebijakan, prosedur, dan pendanaan. Selanjutnya, penguatan kepemimpinan, masyarakat, dan kebudayaan.
Dia melanjutkan, strategi keempat adalah penguatan kurikulum, pedagogi, dan asesmen. "Semua kebijakan Kemendikbud berujung pada upaya menghadirkan transformasi yang bermakna dan membawa bangsa ini kepada kemajuan," katanya melalui siaran pers pada Taklimat Media Awal Tahun 2021 Kemendikbud secara daring, Selasa (5/1).
Untuk itu, prioritas Merdeka Belajar 2021 akan berfokus pada delapan prioritas. Pertama, pembiayaan pendidikan di antaranya Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dengan target 1,095 juta mahasiswa dan KIP Sekolah dengan target 17,9 juta siswa. (Baca juga: Rekrutmen PNS Dihentikan, DPR: Bukti Rendahnya Penghargaan pada Guru )
Pendanaan pendidikan juga akan mencakup layanan khusus pendidikan masyarakat dan kebencanaan dengan target 42.896 sekolah, tunjangan profesi guru dengan target 363 ribu guru, dan pembinaan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN), dan bantuan pemerintah kepada 13 SILN dan 2.236 lembaga.
Fokus selanjutnya pada Merdeka Belajar 2021 adalah program digitalisasi sekolah dan medium pembelajaran melalui empat sistem penguatan platform digital, delapan layanan terpadu Kemendikbud, kehumasan dan media, 345 model bahan ajar dan model media pendidikan digital, serta penyediaan sarana pendidikan bagi 16.844 sekolah.
Prioritas selanjutnya adalah pembinaan peserta didik, prestasi, talenta, dan penguatan karakter. Prioritas ini akan diciptakan melalui tiga layanan pendampingan advokasi dan sosialisasi penguatan karakter, pembinaan peserta didik oleh 345 pemerintah daerah, serta peningkatan prestasi dan manajemen talenta kepada 13.505 pelajar. (Baca juga: Ini Penjelasan Kemendikbud Kenapa Formasi CPNS untuk Guru Ditiadakan )
Selanjutnya, pada 2021 Kemendikbud menargetkan akan melakukan pendidikan kepada 19.624 guru penggerak, sertifikasi terhadap 10.000 guru dan tenaga kependidikan, rekrutmen guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) oleh 548 pemerintah daerah, serta penjaminan mutu,sekolah penggerak, danorganisasi penggerak kepada 20.438 orang guru.
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim mengatakan, semua program kebijakan yang dilakukan Kemendikbud menyasar pada pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia. (Baca juga: Akhirnya, Mendikbud Nadiem Pastikan Formasi CPNS Guru akan Tetap Ada )
Lebih lanjut Mendikbud menjelaskan empat strategi utama Kemendikbud. Pertama, pembangunan infrastruktur dan teknologi. Kedua, penguatan kebijakan, prosedur, dan pendanaan. Selanjutnya, penguatan kepemimpinan, masyarakat, dan kebudayaan.
Dia melanjutkan, strategi keempat adalah penguatan kurikulum, pedagogi, dan asesmen. "Semua kebijakan Kemendikbud berujung pada upaya menghadirkan transformasi yang bermakna dan membawa bangsa ini kepada kemajuan," katanya melalui siaran pers pada Taklimat Media Awal Tahun 2021 Kemendikbud secara daring, Selasa (5/1).
Untuk itu, prioritas Merdeka Belajar 2021 akan berfokus pada delapan prioritas. Pertama, pembiayaan pendidikan di antaranya Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dengan target 1,095 juta mahasiswa dan KIP Sekolah dengan target 17,9 juta siswa. (Baca juga: Rekrutmen PNS Dihentikan, DPR: Bukti Rendahnya Penghargaan pada Guru )
Pendanaan pendidikan juga akan mencakup layanan khusus pendidikan masyarakat dan kebencanaan dengan target 42.896 sekolah, tunjangan profesi guru dengan target 363 ribu guru, dan pembinaan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN), dan bantuan pemerintah kepada 13 SILN dan 2.236 lembaga.
Fokus selanjutnya pada Merdeka Belajar 2021 adalah program digitalisasi sekolah dan medium pembelajaran melalui empat sistem penguatan platform digital, delapan layanan terpadu Kemendikbud, kehumasan dan media, 345 model bahan ajar dan model media pendidikan digital, serta penyediaan sarana pendidikan bagi 16.844 sekolah.
Prioritas selanjutnya adalah pembinaan peserta didik, prestasi, talenta, dan penguatan karakter. Prioritas ini akan diciptakan melalui tiga layanan pendampingan advokasi dan sosialisasi penguatan karakter, pembinaan peserta didik oleh 345 pemerintah daerah, serta peningkatan prestasi dan manajemen talenta kepada 13.505 pelajar. (Baca juga: Ini Penjelasan Kemendikbud Kenapa Formasi CPNS untuk Guru Ditiadakan )
Selanjutnya, pada 2021 Kemendikbud menargetkan akan melakukan pendidikan kepada 19.624 guru penggerak, sertifikasi terhadap 10.000 guru dan tenaga kependidikan, rekrutmen guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) oleh 548 pemerintah daerah, serta penjaminan mutu,sekolah penggerak, danorganisasi penggerak kepada 20.438 orang guru.
Lihat Juga :
tulis komentar anda