Jadi Guru Besar UI, Rofikoh Rokhim Dorong Praktik Keuangan Berkelanjutan
Sabtu, 13 Maret 2021 - 18:59 WIB
Menurutnya, dengan melakukan praktik ini, lembaga keuangan tidak hanya berfokus pada profit tapi juga kepada masyarakat. Dimana modal bisnis yang digunakan dalam mencari keuntungan harus selaras dengan prinsip-prinsip berkelanjutan.
“Lalu apa untungnya bagi lembaga keuangan? Bukankah penyaluran modal yang dengan tingkat pengembalian lebih rendah dapat menurunkan keuntungan? Dalam jangka pendek mungkin profitibilitas menurun. Namun dalam jangka panjang keuntungan ini dapat dipasttikan terus berkelanjutan,” tuturnya.
Dia mengatakan, jika dari sisi pendanaan maka praktik keuangan berkelanjutan dapat menjadi modal lembaga keuangan untuk memperoleh sumber dana yang lebih murah. Dimana beberapa lembaga keuangan di negara maju yang telah berhasil dalam penerbitan surat utang untuk pembiayaan berkelanjutan.
“Sedangkan di Indonesia adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang saat sebelum pandemi Covid-19 menerbitkan obligasi sosial dengan skema berwawasan lingkungan sebesar Rp500 juta dengan bunga yang cukup rendah. Dengan minat beli investor mencapai Rp4,1 miliar atau kelebihan permintaan delapan kali. Ini merupakan penerbitkan instrumen keuangan sosial yang pertama di Asia Tenggara,” pungkasnya.
Lihat Juga: Profil Unesa, Kampus di Surabaya yang Memberi Marselino Ferdinan Beasiswa Kuliah sampai Lulus
“Lalu apa untungnya bagi lembaga keuangan? Bukankah penyaluran modal yang dengan tingkat pengembalian lebih rendah dapat menurunkan keuntungan? Dalam jangka pendek mungkin profitibilitas menurun. Namun dalam jangka panjang keuntungan ini dapat dipasttikan terus berkelanjutan,” tuturnya.
Dia mengatakan, jika dari sisi pendanaan maka praktik keuangan berkelanjutan dapat menjadi modal lembaga keuangan untuk memperoleh sumber dana yang lebih murah. Dimana beberapa lembaga keuangan di negara maju yang telah berhasil dalam penerbitan surat utang untuk pembiayaan berkelanjutan.
“Sedangkan di Indonesia adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang saat sebelum pandemi Covid-19 menerbitkan obligasi sosial dengan skema berwawasan lingkungan sebesar Rp500 juta dengan bunga yang cukup rendah. Dengan minat beli investor mencapai Rp4,1 miliar atau kelebihan permintaan delapan kali. Ini merupakan penerbitkan instrumen keuangan sosial yang pertama di Asia Tenggara,” pungkasnya.
Lihat Juga: Profil Unesa, Kampus di Surabaya yang Memberi Marselino Ferdinan Beasiswa Kuliah sampai Lulus
(mpw)
tulis komentar anda