Seleksi Bersama Masuk Poltek Negeri Dibuka
Selasa, 19 Mei 2020 - 14:46 WIB
JAKARTA - Mulai 19 Mei ini jalur Seleksi Bersama Masuk Politeknik Negeri (SBMPN) resmi dibuka. Akan tetapi karena adanya wabah korona proses penerimaan mahasiswa vokasi di 42 politeknik negeri tahun ini tanpa ada ujian masuk namun seleksi berbasis portofolio.
SBMPN dibuka masa pendaftaran pada 19 Mei dan ditutup pada 25 Juni. Pengumuman mahasiswa yang lolos pada 4 Juli. Calon peserta yang bisa mendaftar ialah yang memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), berusia maksimal 21 tahun per 19 Mei, Lulusan SMA, SMK, MA atau Kejar Paket C pada tahun 2018, 2019 dan 2020.
Selain itu memiliki nilai rapor semester 1-6 dan ijazah atau surat keterangan lulus. Dengan biaya pendaftaran sebesar Rp150.000. Tercatat ada 42 politehnik negeri se Indonesia yang bisa menjadi pilihan calon mahasiswa vokasi. Daftar 42 politehnik ini bisa dilihat di laman sbmpn.politeknik.or.id.
Ketua SBMPN 2020 Zainal Arief mengatakan, karena adanya pandemi Covid-19 ini maka mekanisme SBMPN ada sedikit perubahan. Yakni yang biasanya ada tes masuk bersama kini diganti dengan portolio prestasi akademiknya di laman SBMPN. Dia menjelaskan, mekanisme online ini dilakukan untuk menghindari adanya kerumunan massa di masa pandemi ini.
"Mereka kirim upload data prestasi akademik dari semester 1 hingga 6. Kita masih belum bisa undang massa untuk tes bersama karena masih dalam masa pandemi ini sehingga berbasis portofolio," katanya pada webinar SBMPN 2020.
Zainal menjelaskan, kuota penerimaan mahasiswa baru di SBMPN itu adalah 40 % dari daya tampung masing-masing politehnik. Bagi siswa yang berada di lokasi yang kesulitan jaringan internet maka pengunggahan portofolio prestasi akademiknya bisa menumpang di sekolah lain yang terdekat yang sudah memiliki akses internet.
Selain itu bagi siswa yang memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah juga dipersilahkan mendaftar ke SBMPN. Nantinya peserta dari KIP Kuliah ini akan melalui proses wawancara untuk menentukan dterima tidaknya mereka di SBMPN ini.
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto berharap, para calon mahasiswa baru ini bisa memilih politehnik yang sesuai dengan hasrat, minat dan bakat sehingga para lulusan politehnik ini lulus tidak hanya memegang ijazah semata namun memiliki kompetensi dan kemampuan yang tinggi.
"Kompetensi itu artinya aku bisa apa. Ini yang industri butuhkan. Mari belajar bersama sehingga bisa tercapai visi Indonesia maju dan hebat," ujarnya.
SBMPN dibuka masa pendaftaran pada 19 Mei dan ditutup pada 25 Juni. Pengumuman mahasiswa yang lolos pada 4 Juli. Calon peserta yang bisa mendaftar ialah yang memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), berusia maksimal 21 tahun per 19 Mei, Lulusan SMA, SMK, MA atau Kejar Paket C pada tahun 2018, 2019 dan 2020.
Selain itu memiliki nilai rapor semester 1-6 dan ijazah atau surat keterangan lulus. Dengan biaya pendaftaran sebesar Rp150.000. Tercatat ada 42 politehnik negeri se Indonesia yang bisa menjadi pilihan calon mahasiswa vokasi. Daftar 42 politehnik ini bisa dilihat di laman sbmpn.politeknik.or.id.
Ketua SBMPN 2020 Zainal Arief mengatakan, karena adanya pandemi Covid-19 ini maka mekanisme SBMPN ada sedikit perubahan. Yakni yang biasanya ada tes masuk bersama kini diganti dengan portolio prestasi akademiknya di laman SBMPN. Dia menjelaskan, mekanisme online ini dilakukan untuk menghindari adanya kerumunan massa di masa pandemi ini.
"Mereka kirim upload data prestasi akademik dari semester 1 hingga 6. Kita masih belum bisa undang massa untuk tes bersama karena masih dalam masa pandemi ini sehingga berbasis portofolio," katanya pada webinar SBMPN 2020.
Zainal menjelaskan, kuota penerimaan mahasiswa baru di SBMPN itu adalah 40 % dari daya tampung masing-masing politehnik. Bagi siswa yang berada di lokasi yang kesulitan jaringan internet maka pengunggahan portofolio prestasi akademiknya bisa menumpang di sekolah lain yang terdekat yang sudah memiliki akses internet.
Selain itu bagi siswa yang memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah juga dipersilahkan mendaftar ke SBMPN. Nantinya peserta dari KIP Kuliah ini akan melalui proses wawancara untuk menentukan dterima tidaknya mereka di SBMPN ini.
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto berharap, para calon mahasiswa baru ini bisa memilih politehnik yang sesuai dengan hasrat, minat dan bakat sehingga para lulusan politehnik ini lulus tidak hanya memegang ijazah semata namun memiliki kompetensi dan kemampuan yang tinggi.
"Kompetensi itu artinya aku bisa apa. Ini yang industri butuhkan. Mari belajar bersama sehingga bisa tercapai visi Indonesia maju dan hebat," ujarnya.
(maf)
tulis komentar anda