Pendidikan yang Baik Akan Tingkatkan Literasi
Rabu, 24 Maret 2021 - 04:05 WIB
JAKARTA - Direktur Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Amich Alhumami mengatakan, dengan membangun pendidikan yang baik literasi dapat meningkat.
Sebaliknya, lanjutnya, dengan literasi yang rendah justru bisa dipastikan akan menimbulkan konsekuensi lain yang lebih memakan biaya dan menyita waktu.
“Maka, penting membekali anak dengan keterampilan baca, khususnya di rentang usia 8-10 tahun,” ujarnya pada Rakornas Bidang Perpustakaan 2021 melalui siaran pers, Selasa (23/3/2021).
Lebih jauh Amich menjabarkan konsekuensi yang dirasakan ketika literasi rendah. Pertama adalah biaya pendidikan lebih mahal, kedua, tidak produktif ketika memasuki dunia kerja, ketiga, pendapatan rendah yang berimbas pada kesejahteraan, keempat ongkos kesehatan menjadi mahal, dan kelima angka kriminalitas meningkat.
Amich menerangkan, negara dengan proporsi penduduk yang bekerja sangat besar di berbagai lapangan dan jenis pekerjaan justru mensyaratkan kemampuan baca yang tinggi karena akan cenderung lebih produktif.
Terlebih di era dimana teknologi berperan penting dalam perekonomian, nyaris dipastikan semua memerlukan kemampuan analisis dan keterampilan komunikasi sehingga kausalitas antara produktivitas tinggi dan kemampuan membaca di tempat kerja merupakan hal yang lumrah.
“Sebaliknya di negara yang belum menjadikan keterampilan membaca sebagai ukuran kinerja di tempat kerja cenderung kurang produktif atau produktivitasnya rendah,” tambah Amich.
Sebaliknya, lanjutnya, dengan literasi yang rendah justru bisa dipastikan akan menimbulkan konsekuensi lain yang lebih memakan biaya dan menyita waktu.
“Maka, penting membekali anak dengan keterampilan baca, khususnya di rentang usia 8-10 tahun,” ujarnya pada Rakornas Bidang Perpustakaan 2021 melalui siaran pers, Selasa (23/3/2021).
Lebih jauh Amich menjabarkan konsekuensi yang dirasakan ketika literasi rendah. Pertama adalah biaya pendidikan lebih mahal, kedua, tidak produktif ketika memasuki dunia kerja, ketiga, pendapatan rendah yang berimbas pada kesejahteraan, keempat ongkos kesehatan menjadi mahal, dan kelima angka kriminalitas meningkat.
Amich menerangkan, negara dengan proporsi penduduk yang bekerja sangat besar di berbagai lapangan dan jenis pekerjaan justru mensyaratkan kemampuan baca yang tinggi karena akan cenderung lebih produktif.
Terlebih di era dimana teknologi berperan penting dalam perekonomian, nyaris dipastikan semua memerlukan kemampuan analisis dan keterampilan komunikasi sehingga kausalitas antara produktivitas tinggi dan kemampuan membaca di tempat kerja merupakan hal yang lumrah.
“Sebaliknya di negara yang belum menjadikan keterampilan membaca sebagai ukuran kinerja di tempat kerja cenderung kurang produktif atau produktivitasnya rendah,” tambah Amich.
(mpw)
tulis komentar anda