Keren, 5 Pelajar Beda Kota Ini Kolaborasi Musik Tanpa Bertemu Fisik

Minggu, 11 April 2021 - 14:19 WIB
Ya, keterbatasan jarak di tengah pandemi Covid-19, tak seharusnya membuat anak-anak berhenti membuat karya. Kemudahan teknologi menyediakan beragam saluran komunikasi, bahkan untuk menciptakan hal-hal rumit seperti kolaborasi musik.

"Ngobrolnya ya lewat chat instagram sama whatsapp. Ngga ada kesulitan besar, kalaupun ada, bisa kita obrolin", kata Tata sang bassist. "Ngobrolnya kadang malam ya, karena siang kita fokus sekolah daring," tambah Aisha, vokalis Wunderkind.

"Kesulitannya di awal-awal ya, apalagi aku mainin drum yang harus bener ketukan, tempo ngga boleh salah. Biasanya sehabis sekolah daring, aku mulai latihan ngulik lagunya, kata Mika.

Menurut Budayawan Sutanto Mendut, penggunaan gawai pada anak-anak, terlebih di tengah pandemi memang tak bisa terelakkan, bahkan mustahil dipisahkan. "Yang bisa dilakukan orang tua adalah mengarahkan penggunaan gawai dan teknologi untuk hal-hal yang lebih produktif, seperti membuat kolaborasi musik. Berjejaring musik secara virtual, bisa kok menghasilkan karya-karya besar yang diakui dunia bahkan", kata Sutanto saat peluncuran video musik Wunderkind secara daring, Sabtu 10 April 2021.

Ya, pandemi Covid-19 memang membawa wajah baru bagi seluruh sektor, termasuk di industri musik nasional. Menurut Anas Syahrul Alimi, promotor kondang dan perwakilan Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI), pandemi menjadi tantangan baru untuk lebih adaptif di industri musik.

"Selain perubahan pola pada sisi bermusik seperti yang dilakukan Wunderkind, kami sebagai promotor juga berubah. Konser musik polanya wajib protokol kesehatan dari sisi venue dan penonton. Ini menyesuaikan semua." kata Anas.
(mpw)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More