6 Mahasiswa UNAIR Raih Penghargaan Best Sosial Project di Istanbul Youth Summit
Jum'at, 23 April 2021 - 23:23 WIB
JAKARTA - Universitas Airlangga (UNAIR) kembali mencatat prestasi mahasiswa tingkat internasional. 6 mahasiswa UNAIR berhasil meraih penghargaan Best Social Project dalam International Conference Istanbul Youth Summit (IYS) 2021 Turkey akhir Maret lalu.
Mereka adalah Dimas Satrya Sukma Wijaya (FKp), Bethari Ayu A (Fisip), Dea Salsabila Defri (Fisip), Inezia Kartika A (Fisip), Ramadhan Pambayung K (Fisip), dan Anggie Lucca (Fisip).
Dalam International Conference Istanbul Youth Summit 2021 Turkey tersebut, Dimas, sapaan akrabnya, dengan timnya mengangkat judul Benerinkuy (platform reparasi barang rusak) yang berhasil meraih atensi besar dari para juri.
Melalui judul tersebut, Dimas dan timnya berusaha membuat suatu inovasi untuk membantu perekonomian bagi jasa reparasi pada masa pandemi Covid-19. Hasilnya, mereka langsung terjun ke lapangan untuk mencari jasa reparasi di jalanan, kemudian membantu mempromosikan usaha mereka melalui media sosial.
“Untuk jangka pendeknya, kita langsung terjun ke lapangan, kita mencari para jasa reparasi seperti ahli kunci, sol sepatu, reparasi payung dan lain-lain. Kemudian kita wawancara dengan menanyakan usaha mereka yang terdampak pandemi, sehingga dari situ kita mengetahui problematika para jasa reparasi ketika terjadi krisis. Kemudian, kita juga menanyakan identitas serta nomor telepon mereka, setelah itu kita coba promosikan lewat media Instagram,” katanya dikutip dari laman resmi Unair di unair.ac.id, Jumat (23/4).
Untuk jangka panjang, Dimas dan tim berencana membuat sebuah aplikasi untuk mempermudah usaha promosi dari para jasa reparasi. Mereka berharap hal tersebut dapat memberikan manfaat bagi pelaku usaha dan masyarakat umum.
“Jadi projek itu awalnya kita ingin membuat sebuah mobile application yang konsepnya hampir mirip seperti taxi online, nah tapi pada waktu itu karena keterbatasan waktu dan sumber daya, jadi aplikasi itu hanya kami jadikan blueprint untuk jangka panjang dari projek yang kami jalankan,” tuturnya.
Mereka adalah Dimas Satrya Sukma Wijaya (FKp), Bethari Ayu A (Fisip), Dea Salsabila Defri (Fisip), Inezia Kartika A (Fisip), Ramadhan Pambayung K (Fisip), dan Anggie Lucca (Fisip).
Dalam International Conference Istanbul Youth Summit 2021 Turkey tersebut, Dimas, sapaan akrabnya, dengan timnya mengangkat judul Benerinkuy (platform reparasi barang rusak) yang berhasil meraih atensi besar dari para juri.
Melalui judul tersebut, Dimas dan timnya berusaha membuat suatu inovasi untuk membantu perekonomian bagi jasa reparasi pada masa pandemi Covid-19. Hasilnya, mereka langsung terjun ke lapangan untuk mencari jasa reparasi di jalanan, kemudian membantu mempromosikan usaha mereka melalui media sosial.
“Untuk jangka pendeknya, kita langsung terjun ke lapangan, kita mencari para jasa reparasi seperti ahli kunci, sol sepatu, reparasi payung dan lain-lain. Kemudian kita wawancara dengan menanyakan usaha mereka yang terdampak pandemi, sehingga dari situ kita mengetahui problematika para jasa reparasi ketika terjadi krisis. Kemudian, kita juga menanyakan identitas serta nomor telepon mereka, setelah itu kita coba promosikan lewat media Instagram,” katanya dikutip dari laman resmi Unair di unair.ac.id, Jumat (23/4).
Untuk jangka panjang, Dimas dan tim berencana membuat sebuah aplikasi untuk mempermudah usaha promosi dari para jasa reparasi. Mereka berharap hal tersebut dapat memberikan manfaat bagi pelaku usaha dan masyarakat umum.
“Jadi projek itu awalnya kita ingin membuat sebuah mobile application yang konsepnya hampir mirip seperti taxi online, nah tapi pada waktu itu karena keterbatasan waktu dan sumber daya, jadi aplikasi itu hanya kami jadikan blueprint untuk jangka panjang dari projek yang kami jalankan,” tuturnya.
tulis komentar anda