Mendikbud Ristek Luncurkan Beasiswa Mobilitas Internasional, Tertarik?
Rabu, 12 Mei 2021 - 05:32 WIB
JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ( Mendikbud Ristek ) Nadiem Anwar Makarim meluncurkan program beasiswa mobilitas internasional mahasiswa Indonesia ( Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA)).
Mendikbud Ristek menjelaskan, program ini membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk mewujudkan mimpinya dengan mengikuti mata kuliah unggul di perguruan tinggi terkemuka di dunia .
Mantan petinggi Gojek ini juga menuturkan, melalui IISMA maka mahasiswa bisa mengembangkan kemahiran lintas budaya, memperkuat jejaring internasional dan mempersiapkan diri untuk dunia kerja yang berlaku saat ini.
Alumnus Harvard Business School ini menerangkan, saat ini jumlah perguruan tinggi mitra beasiswa mobilitas internasional ini berjumlah 73 perguruan tinggi yang berasal dari 28 negara.
"Luar biasa. Awal yang sangat baik ini membuat saya optimis dengan keberlanjutan program ini di masa depan," katanya pada peluncuran IISMA secara daring, Selasa (11/5).
Nadiem menuturkan, dia memiliki pengalaman sebagai pelajar dan mahasiswa internasional di 3 negara. Dengan menempuh pendidikan di ketiga lingkungan yang berbeda itulah, katanya, telah membentuk dirinya secara intelektual dan karakter.
"Perguruan tinggi memang tempat mengasah ketajaman berpikir dan mengejar cita-cita. Dan saya ingin lebih banyak anak-anak Indonesia mendapat pengalaman terbaiknya sebagai mahasiswa," ujarnya.
Mendikbud Ristek menerangkan, sistem pendidikan tinggi harus ditransformasi agar lebih relevan dengan dunia yang ada di luar kampus. Oleh karena itu, ujarnya, melalui Kampus Merdeka mahasiswa pun kini mendapat keleluasaan untuk belajar dari praktik terbaik di industri, organisasi kemanusiaan dan institusi penelitian kelas dunia.
Dirjen Dikti Nizam menjelaskan, beasiswa mobilitas internasional untuk mahasiswa Indonesia ini merupakan program kerja sama antara Kemendikbud Ristek dengan LPDP. Program ini terbuka untuk mahasiswa S1 yang ingin mendapat pengalaman di perguruan tinggi kelas dunia.
"Ini merupakan satu kesempatan untuk mahasiswa mengikuti program pertukaran mahasiswa tingkat global. Sehingga mahasiswa bisa mendapat pengalaman belajar di luar negeri, membangun kepercayaan diri dan membangun persahabatan dengan rekan seluruh dunia," pungkasnya.
Mendikbud Ristek menjelaskan, program ini membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk mewujudkan mimpinya dengan mengikuti mata kuliah unggul di perguruan tinggi terkemuka di dunia .
Mantan petinggi Gojek ini juga menuturkan, melalui IISMA maka mahasiswa bisa mengembangkan kemahiran lintas budaya, memperkuat jejaring internasional dan mempersiapkan diri untuk dunia kerja yang berlaku saat ini.
Alumnus Harvard Business School ini menerangkan, saat ini jumlah perguruan tinggi mitra beasiswa mobilitas internasional ini berjumlah 73 perguruan tinggi yang berasal dari 28 negara.
"Luar biasa. Awal yang sangat baik ini membuat saya optimis dengan keberlanjutan program ini di masa depan," katanya pada peluncuran IISMA secara daring, Selasa (11/5).
Nadiem menuturkan, dia memiliki pengalaman sebagai pelajar dan mahasiswa internasional di 3 negara. Dengan menempuh pendidikan di ketiga lingkungan yang berbeda itulah, katanya, telah membentuk dirinya secara intelektual dan karakter.
"Perguruan tinggi memang tempat mengasah ketajaman berpikir dan mengejar cita-cita. Dan saya ingin lebih banyak anak-anak Indonesia mendapat pengalaman terbaiknya sebagai mahasiswa," ujarnya.
Mendikbud Ristek menerangkan, sistem pendidikan tinggi harus ditransformasi agar lebih relevan dengan dunia yang ada di luar kampus. Oleh karena itu, ujarnya, melalui Kampus Merdeka mahasiswa pun kini mendapat keleluasaan untuk belajar dari praktik terbaik di industri, organisasi kemanusiaan dan institusi penelitian kelas dunia.
Dirjen Dikti Nizam menjelaskan, beasiswa mobilitas internasional untuk mahasiswa Indonesia ini merupakan program kerja sama antara Kemendikbud Ristek dengan LPDP. Program ini terbuka untuk mahasiswa S1 yang ingin mendapat pengalaman di perguruan tinggi kelas dunia.
"Ini merupakan satu kesempatan untuk mahasiswa mengikuti program pertukaran mahasiswa tingkat global. Sehingga mahasiswa bisa mendapat pengalaman belajar di luar negeri, membangun kepercayaan diri dan membangun persahabatan dengan rekan seluruh dunia," pungkasnya.
(mpw)
tulis komentar anda