Layak Dicoba, Inovasi Bisnis Mahasiswa ITS Ini Menangkan Kompetisi Nasional
Rabu, 26 Mei 2021 - 23:43 WIB
Fakhrudin menambahkan, Ngebul Darjo menggunakan pengawetan asap batok kelapa yang menjadikan produk mereka memiliki aroma asap yang khas dari ikan makarel. Untuk ketahananya jika disimpan dalam freezer bisa bertahan hingga dua bulan. “Adapun harganya, kami mematok mulai Rp20 ribu sampai Rp40 ribu,” ucapnya.
Bisnis inovatif inipun telah diikutkan dalam kompetisi Edutainer Nusantara Fair (ENF) Indonesia dan harus melalui seleksi yang cukup ketat dalam waktu dua bulan. Mulai dari seleksi tahap abstrak, proposal, finalis, hingga presentasi secara daring. ”Alhamdulillah, dengan persaingan yang sangat kompetitif tersebut kami bisa meraih (medali) perak di ajang ini,” tutur Fakhrudin.
Ngebul Darjo menuai banyak apresiasi dari konsumen hingga dewan juri selama kompetisi ENF. Selain merupakan produk olahan ikan dengan bumbu tradisional khas Indonesia, Ngebul Darjo juga menjadi salah satu solusi dalam mendukung kampanye gemar makan ikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.
Ke depannya Ngebul Darjo berencana mendaftarkan produk mereka ke ITS Food agar cita rasanya bisa menyentuh banyak mahasiswa dan tenaga pendidik ITS. Mereka juga berencana mengembangkan ide bisnis ini di kompetisi bisnis lain untuk menggaet banyak pendanaan.
“Dalam skala yang lebih luas kami juga ingin memberdayakan masyarakat di sekitar Kabupaten Sidoarjo untuk tergabung dalam produksi Ngebul Darjo,” ungkap Fakhrudin.
Terakhir, tim Ngebul Darjo berharap bisnis ini mendapat dukungan dari ITS baik dari sertifikasi halal maupun sertifikasi HaKi, dan bisa turut berkembang di inkubator bisnis ITS.
“Dengan hal ini, harapannya bisa membuka kerjasama yang saling menguntungkan antara PTN (Perguruan Tinggi Negeri, red) dengan mahasiswanya,” pungkasnya.
Bisnis inovatif inipun telah diikutkan dalam kompetisi Edutainer Nusantara Fair (ENF) Indonesia dan harus melalui seleksi yang cukup ketat dalam waktu dua bulan. Mulai dari seleksi tahap abstrak, proposal, finalis, hingga presentasi secara daring. ”Alhamdulillah, dengan persaingan yang sangat kompetitif tersebut kami bisa meraih (medali) perak di ajang ini,” tutur Fakhrudin.
Ngebul Darjo menuai banyak apresiasi dari konsumen hingga dewan juri selama kompetisi ENF. Selain merupakan produk olahan ikan dengan bumbu tradisional khas Indonesia, Ngebul Darjo juga menjadi salah satu solusi dalam mendukung kampanye gemar makan ikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.
Ke depannya Ngebul Darjo berencana mendaftarkan produk mereka ke ITS Food agar cita rasanya bisa menyentuh banyak mahasiswa dan tenaga pendidik ITS. Mereka juga berencana mengembangkan ide bisnis ini di kompetisi bisnis lain untuk menggaet banyak pendanaan.
“Dalam skala yang lebih luas kami juga ingin memberdayakan masyarakat di sekitar Kabupaten Sidoarjo untuk tergabung dalam produksi Ngebul Darjo,” ungkap Fakhrudin.
Terakhir, tim Ngebul Darjo berharap bisnis ini mendapat dukungan dari ITS baik dari sertifikasi halal maupun sertifikasi HaKi, dan bisa turut berkembang di inkubator bisnis ITS.
“Dengan hal ini, harapannya bisa membuka kerjasama yang saling menguntungkan antara PTN (Perguruan Tinggi Negeri, red) dengan mahasiswanya,” pungkasnya.
(mpw)
tulis komentar anda