Sistem Belajar Online Butuh Evaluasi
Senin, 20 April 2020 - 15:34 WIB
Walhasil, orang tua perlu menyediakan pos extra untuk mengakomodir kebutuhan ini. Persoalannya, saat ini banyak orang tua yang mengalami kesulitan ekonomi akibat pemotongan gaji dan bahkan pemutusan hubungan kerja.
Kendala kedua adalah persoalan teknis seperti kesulitan sinyal serta ketidakmampuan menggunakan aplikasi belajar. Faktanya, banyak wilayah di Indonesia yang belum bisa menjangkau sinyal dengan baik, khususnya di daerah-daerah terpencil.
Banyak cerita-cerita menyedihkan mengenai perjuangan anak-anak di daerah terpencil yang harus mendaki bukit demi mendapatkan sinyal untuk bisa mengikuti proses belajar. Kendala teknis lain juga dihadapi beberapa anak. Mereka mengaku kesulitan untuk menggunakan aplikasi belajar yang ditentukan oleh tim pengajar dari sekolahnya.
Beberapa responden lainnya juga menyatakan keluhannya terkait kesulitan anak-anak untuk memahami materi karena sistem interaksi yang terbatas. Dalam situasi ini, peran orang tua untuk mendampingi dan mengarahkan anak-anaknya menjadi sangat penting. Namun, masalahnya tidak mudah bagi orang tua untuk menjalankan multi peran di waktu yang bersamaan. Apalagi bagi orang tua yang bekerja.
Kondisi ini kadang membuat konsentrasi orang tua terpecah sehingga menjadi tidak optimal saat mendampingi buah hatinya. Sementara di satu sisi, dukungan keluarga sangat dibutuhkan untuk memperlancar proses belajar mengajar.
"Perlu dukungan keluarga agar sistem belajar online ini berjalan efektif. Orang tua harus pintar menyiasati," tutur Abigail, warga Pamulang.
Masyarakat Tuntut Evaluasi
Segala bentuk kendala sistem belajar online diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi bagi pemerintah untuk menciptakan program yang lebih baik lagi dan sekaligus program yang mampu menciptakan rasa nyaman bagi para siswa dan orang tua. Para responden mengusulkan beberapa masukan.
Pertama, untuk meringankan beban orang tua secara ekonomi, masyarakat mengusulkan adanya upaya pemerintah untuk memberikan layanan internet gratis melalui kerjasama dengan provider internet. Begitupun masalah akses internet yang masih belum bisa menjangkau beberapa wilayah di Indonesia.
Kendala kedua adalah persoalan teknis seperti kesulitan sinyal serta ketidakmampuan menggunakan aplikasi belajar. Faktanya, banyak wilayah di Indonesia yang belum bisa menjangkau sinyal dengan baik, khususnya di daerah-daerah terpencil.
Banyak cerita-cerita menyedihkan mengenai perjuangan anak-anak di daerah terpencil yang harus mendaki bukit demi mendapatkan sinyal untuk bisa mengikuti proses belajar. Kendala teknis lain juga dihadapi beberapa anak. Mereka mengaku kesulitan untuk menggunakan aplikasi belajar yang ditentukan oleh tim pengajar dari sekolahnya.
Beberapa responden lainnya juga menyatakan keluhannya terkait kesulitan anak-anak untuk memahami materi karena sistem interaksi yang terbatas. Dalam situasi ini, peran orang tua untuk mendampingi dan mengarahkan anak-anaknya menjadi sangat penting. Namun, masalahnya tidak mudah bagi orang tua untuk menjalankan multi peran di waktu yang bersamaan. Apalagi bagi orang tua yang bekerja.
Kondisi ini kadang membuat konsentrasi orang tua terpecah sehingga menjadi tidak optimal saat mendampingi buah hatinya. Sementara di satu sisi, dukungan keluarga sangat dibutuhkan untuk memperlancar proses belajar mengajar.
"Perlu dukungan keluarga agar sistem belajar online ini berjalan efektif. Orang tua harus pintar menyiasati," tutur Abigail, warga Pamulang.
Masyarakat Tuntut Evaluasi
Segala bentuk kendala sistem belajar online diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi bagi pemerintah untuk menciptakan program yang lebih baik lagi dan sekaligus program yang mampu menciptakan rasa nyaman bagi para siswa dan orang tua. Para responden mengusulkan beberapa masukan.
Pertama, untuk meringankan beban orang tua secara ekonomi, masyarakat mengusulkan adanya upaya pemerintah untuk memberikan layanan internet gratis melalui kerjasama dengan provider internet. Begitupun masalah akses internet yang masih belum bisa menjangkau beberapa wilayah di Indonesia.
tulis komentar anda