UIN Sunan Kalijaga Yogya Tuan Rumah Kompetisi Keilmuan PTKIN Se-Jawa Madura 2021
Selasa, 22 Juni 2021 - 08:12 WIB
Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Al Makin mengatakan PTKIN dan perguruan tinggi di Indonesia saatnya memajukan olahraga dan seni. Tidak hanya terpaku pada SKS dan matakuliah formal di kampus, yang cenderung menghafal dan mendogma, kurang mengajak mahasiswa berfikir analitis dan luas serta dalam, kreatif dan inventori (menemukan).
“Kita kalah dengan bangsa tetangga, seperti Singapora, Malaysia, Filipina, dan Thailand, saya kira karena kurikulum kita yang monoton dan itu-itu saja. Berfikir analitik dan empiric sangat kurang diajarkan. Berfikir hafalan dan mengulang-ulang terlalu banyak.” jelasnya.
Dogma dan doktrin terlalu banyak dalam pendidikan tinggi Berfikir observatory dan inventory, menemukan dan kreatif masih lemah sekali. Sehingga semua ilmu dan produk import dari Barat atau Timur Tengah, China, Jepang, Thailand.
“Kita eksport hanya tenaga kerja saja, itupun yang bagian unskilled labor atau bisa dibilang domestic workers,” terangnya.
Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Kerjasa Sama, UIN Sunan Kalijaga Abdur Rozaki sebagai ketua penyelanggara mengatakan IPPBMM kali ini melombaka 30 cabang. Rinciannya 11 cabang ilmiah, lima cabang olah raga, 14 cabang seni.
Dari jumlah ini, 25 cabang dilaksanakan secara daring dan lima cabang secara luring di kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan akan memperebutkan 53 medali Emas, 53 medali perak dan 53 medali perunggu.
“Jumlah peserta yang mengikuti IPPBMM ini ada 1343 mahasiswa yang berasal dari 18 PTKIN di Jawa dan Madura,” jelasnya.
“Kita kalah dengan bangsa tetangga, seperti Singapora, Malaysia, Filipina, dan Thailand, saya kira karena kurikulum kita yang monoton dan itu-itu saja. Berfikir analitik dan empiric sangat kurang diajarkan. Berfikir hafalan dan mengulang-ulang terlalu banyak.” jelasnya.
Dogma dan doktrin terlalu banyak dalam pendidikan tinggi Berfikir observatory dan inventory, menemukan dan kreatif masih lemah sekali. Sehingga semua ilmu dan produk import dari Barat atau Timur Tengah, China, Jepang, Thailand.
“Kita eksport hanya tenaga kerja saja, itupun yang bagian unskilled labor atau bisa dibilang domestic workers,” terangnya.
Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Kerjasa Sama, UIN Sunan Kalijaga Abdur Rozaki sebagai ketua penyelanggara mengatakan IPPBMM kali ini melombaka 30 cabang. Rinciannya 11 cabang ilmiah, lima cabang olah raga, 14 cabang seni.
Dari jumlah ini, 25 cabang dilaksanakan secara daring dan lima cabang secara luring di kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan akan memperebutkan 53 medali Emas, 53 medali perak dan 53 medali perunggu.
“Jumlah peserta yang mengikuti IPPBMM ini ada 1343 mahasiswa yang berasal dari 18 PTKIN di Jawa dan Madura,” jelasnya.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda