Cerita Diva, Mahasiswa UNAIR yang Lolos Pertukaran Mahasiswa ke Polandia
Senin, 09 Agustus 2021 - 12:00 WIB
JAKARTA - Adinda Mauradiva berhasil lolos Student Mobility for Communication Student tahun 2021 ini. Program yang diadakan Erasmus itu mengantarkannya untuk belajar ke University of Opole, Polandia, hingga Februari nanti.
Berawal dari informasi yang dibagikan dosen, membangkitkan keinginannya untuk mengikuti program pertukaran mahasiswa ke luar negeri. Diva, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa ia sudah berkeinginan untuk mengikuti program pertukaran pelajar sejak semester tiga.
“Sejak semester tiga itu udah pengen ikut exchange, tapi karena ada kegiatan yang nggak bisa ditinggalin, jadi aku postponed,” tutur Diva seperti dilansir dari laman resmi UNAIR di unair.ac.id, Sabtu (7/8/2021).
Kesempatan pertukaran mahasiswa ini, bagi Diva, merupakan angin segar setelah melewatkan program Indonesian International Students Mobility Awards (IISMA) Kemendikbudristek. Keberuntungan akhirnya berpihak pada Diva, ia berhasil lolos dari empat orang lain yang juga ikut mendaftar.
“Aku sebenarnya dari dulu pengen ke Eropa dan sekarang ini ada program ke Eropa Timur. Aku mikir kenapa nggak dicoba aja, dan Alhamdulillah keterima,” ungkapnya.
Meskipun waktu persiapan begitu mepet, Diva dapat melengkapi seluruh persyaratan. Ia juga mengatakan bahwa persyaratannya tidak banyak namun keterbatasan waktu yang menjadi tantangannya.
“Nggak banyak, sih, persyaratannya. Tapi aku dikasih taunya pas udah mepet jadi cuma beberapa hari gitu, buat siapin,” Diva menjelaskan.
Berawal dari informasi yang dibagikan dosen, membangkitkan keinginannya untuk mengikuti program pertukaran mahasiswa ke luar negeri. Diva, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa ia sudah berkeinginan untuk mengikuti program pertukaran pelajar sejak semester tiga.
“Sejak semester tiga itu udah pengen ikut exchange, tapi karena ada kegiatan yang nggak bisa ditinggalin, jadi aku postponed,” tutur Diva seperti dilansir dari laman resmi UNAIR di unair.ac.id, Sabtu (7/8/2021).
Kesempatan pertukaran mahasiswa ini, bagi Diva, merupakan angin segar setelah melewatkan program Indonesian International Students Mobility Awards (IISMA) Kemendikbudristek. Keberuntungan akhirnya berpihak pada Diva, ia berhasil lolos dari empat orang lain yang juga ikut mendaftar.
“Aku sebenarnya dari dulu pengen ke Eropa dan sekarang ini ada program ke Eropa Timur. Aku mikir kenapa nggak dicoba aja, dan Alhamdulillah keterima,” ungkapnya.
Meskipun waktu persiapan begitu mepet, Diva dapat melengkapi seluruh persyaratan. Ia juga mengatakan bahwa persyaratannya tidak banyak namun keterbatasan waktu yang menjadi tantangannya.
“Nggak banyak, sih, persyaratannya. Tapi aku dikasih taunya pas udah mepet jadi cuma beberapa hari gitu, buat siapin,” Diva menjelaskan.
tulis komentar anda