Minuman Herbal Penangkal COVID-19 Hasil Riset Mahasiswa Mikrobiologi ITB
Rabu, 08 September 2021 - 10:49 WIB
JAKARTA - Pemerintah menggencarkan untuk senantiasa menjaga kesehatan dan mengikui protokol kesehatan di musim pandemi. Tidak hanya sekedar memakai masker dan menjaga jarak, asupan makanan yang bernutrisi juga sangat diperlukan untuk tetap menjaga daya imun tubuh di era yang serba dinamis ini.
Hal itu menarik perhatian mahasiswa Mikrobiologi ITB 2018 untuk melakukan penelitian tentang minuman teh fermentasi atau sering disebut Kombucha. Ketertarikan mereka didukung oleh kegiatan virtual showcase kreasi Kombucha yang dikemas dalam acara Fermenstation pada Kamis, 19 Juli lalu.
Fermenstation merupakan sebuah proyek pameran produk mahasiswa Mikrobiologi ITB 2018 yang mengangkat tema “Kreasi Kombucha Herbal dan Khasiatnya untuk Menjaga Daya Tahan Tubuh di Masa Pandemi”. Bekerja sama dengan SITH ITB, acara ini turut menghadirkan dua narasumber yang ahli di bidangnya yakni Dosen Departemen Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia, Dr. Kusnadi, M.Si., dan Owner Wiki Kombucha Bali, I Putu Adi.
Kombucha adalah minuman fermentasi tradisional yang memakai symbiotic culture of bacteria and yeast (SCOBY) dengan metode back-slooping atau kultur murni. Istilah Kombucha berasal dari kata “kombu” diambil dari nama penemu ramuan obat minuman teh untuk tantara Jepang Inyoko yakni Dr. Kombu dan “Cha” diambil dari bahasa cina yang berarti teh.
Menurut Dr. Kusnadi, M.Si., fermentasi Kombucha dilakukan oleh bantuan konsorsium mikroba di antaranya, ragi (Saccharomyces dan Schizosaccharomyces), bakteri asam laktat (Lactobacillus sp.), dan bakteri asam asetat (Gluconobacter sp. Dan Acetobacter spp.). Proses fermentasi dilakukan selama 10-14 hari untuk menghasilkan produk asam-asam organik, alkohol, dan lapisan nata.
Dikenal sebagai minuman fermentasi tradisional yang bercita ras khas sebagai probiotik, Kombucha juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Menurut Kusnadi manfaat Kombucha di antaranya, sebagai detoksifikasi-antioksidan memperbaiki fungsi hati, aktivitas antimikroba, menstimulus sistem imun COVID-19, mengatasi masalah pencernaan, mengatasi radang sendi (artritis), dapat digunakan sebagai diet dan menurunkan tekanan darah.
Sementara itu, I Putu Adi menerangkan bahwa berdasarkan data, Kombucha sekarang populer sebagai minuman kesehatan di beberapa negara di antaranya, Amerika Utara, China, Kanada, Selandia Baru, Australia dan Jerman. Di tahun 2020, tercatat ada 121 merk produk kombucha di 22 negara dengan Indonesia. Produksi Kombucha di Indonesia tidak sebanyak di negara lain dan masih dalam proses pengembangan.
Hal itu menarik perhatian mahasiswa Mikrobiologi ITB 2018 untuk melakukan penelitian tentang minuman teh fermentasi atau sering disebut Kombucha. Ketertarikan mereka didukung oleh kegiatan virtual showcase kreasi Kombucha yang dikemas dalam acara Fermenstation pada Kamis, 19 Juli lalu.
Fermenstation merupakan sebuah proyek pameran produk mahasiswa Mikrobiologi ITB 2018 yang mengangkat tema “Kreasi Kombucha Herbal dan Khasiatnya untuk Menjaga Daya Tahan Tubuh di Masa Pandemi”. Bekerja sama dengan SITH ITB, acara ini turut menghadirkan dua narasumber yang ahli di bidangnya yakni Dosen Departemen Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia, Dr. Kusnadi, M.Si., dan Owner Wiki Kombucha Bali, I Putu Adi.
Kombucha adalah minuman fermentasi tradisional yang memakai symbiotic culture of bacteria and yeast (SCOBY) dengan metode back-slooping atau kultur murni. Istilah Kombucha berasal dari kata “kombu” diambil dari nama penemu ramuan obat minuman teh untuk tantara Jepang Inyoko yakni Dr. Kombu dan “Cha” diambil dari bahasa cina yang berarti teh.
Menurut Dr. Kusnadi, M.Si., fermentasi Kombucha dilakukan oleh bantuan konsorsium mikroba di antaranya, ragi (Saccharomyces dan Schizosaccharomyces), bakteri asam laktat (Lactobacillus sp.), dan bakteri asam asetat (Gluconobacter sp. Dan Acetobacter spp.). Proses fermentasi dilakukan selama 10-14 hari untuk menghasilkan produk asam-asam organik, alkohol, dan lapisan nata.
Dikenal sebagai minuman fermentasi tradisional yang bercita ras khas sebagai probiotik, Kombucha juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Menurut Kusnadi manfaat Kombucha di antaranya, sebagai detoksifikasi-antioksidan memperbaiki fungsi hati, aktivitas antimikroba, menstimulus sistem imun COVID-19, mengatasi masalah pencernaan, mengatasi radang sendi (artritis), dapat digunakan sebagai diet dan menurunkan tekanan darah.
Sementara itu, I Putu Adi menerangkan bahwa berdasarkan data, Kombucha sekarang populer sebagai minuman kesehatan di beberapa negara di antaranya, Amerika Utara, China, Kanada, Selandia Baru, Australia dan Jerman. Di tahun 2020, tercatat ada 121 merk produk kombucha di 22 negara dengan Indonesia. Produksi Kombucha di Indonesia tidak sebanyak di negara lain dan masih dalam proses pengembangan.
tulis komentar anda