Menko PMK: Disiplin Waktu Adalah Bentuk Revolusi Mental Paling Sederhana
Senin, 27 September 2021 - 18:32 WIB
JAKARTA - Untuk meningkatkan taraf kehidupan berbangsa dan bernegara harus dimulai dari hal paling mendasar. Melalui Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ( Kemenko PMK ), pemerintah terus menggerakkan mahasiswa dan masyarakat untuk memajukan berbangsa dengan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan kepada para mahasiswa dan masyarakat pentingnya penerapan revolusi mental dalam memajukan bangsa.
"Itu demi menghadapi tantangan saat ini mulai dari pemberantasan korupsi, krisis integritas, membangun iklim demokrasi yang baik, mewujudkan pemerintahan bersih hingga menekan angka kemiskinan," kata Menko PMK Muhadjir saat telekonferensi bersama mahasiswa dan rektorat Universitas Ivet Semarang, akhir pekan lalu.
Staf Ahli Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Antonius Benny Susetyo memberikan dukungan langsung GNRM yang saat ini terus digenjot melalui Kemenko PMK. GNRM diyakini bisa merubah pola hidup masyarakat ke arah yang lebih baik.
"GNRM sudah sangat tepat menjadi program pemerintah. Karena untuk kemajuan dalam berbangsa dan bernegara harus dimulai dari mental kita sebagai warga negara. Di antaranya mengubah pola hidup yang lebih baik, efisien, disiplin dalam segala hal, mengerjakan sesuatu tepat waktu, bekerja totalitas dan peduli antar sesama," tegas Romo Benny.
Contoh paling sederhana, masih kata Romo Benny, tidak lagi menunda pekerjaan adalah salah satu bentuk revolusi mental. Meninggalkan kerja lama yang tidak efisien dan, tidak tepat waktu dan mengubah pola pikir yang visioner.
"Revolusi mental juga sebagai bentuk mengembalikan cara hidup dengan kearifan lokal. Karena kita tahu, bahwa leluhur kota sangat disiplin, sehingga punya ritme kerja yang jelas, tepat dan akurat. Mengubah gaya hidup, setia dalam pekerjaan , tidak mudah menyalahkan orang lain juga menjadi bentuk penerapan revolusi mental dalam kehidupan sehari-hari," imbuh dia.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan kepada para mahasiswa dan masyarakat pentingnya penerapan revolusi mental dalam memajukan bangsa.
Baca Juga
"Itu demi menghadapi tantangan saat ini mulai dari pemberantasan korupsi, krisis integritas, membangun iklim demokrasi yang baik, mewujudkan pemerintahan bersih hingga menekan angka kemiskinan," kata Menko PMK Muhadjir saat telekonferensi bersama mahasiswa dan rektorat Universitas Ivet Semarang, akhir pekan lalu.
Staf Ahli Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Antonius Benny Susetyo memberikan dukungan langsung GNRM yang saat ini terus digenjot melalui Kemenko PMK. GNRM diyakini bisa merubah pola hidup masyarakat ke arah yang lebih baik.
"GNRM sudah sangat tepat menjadi program pemerintah. Karena untuk kemajuan dalam berbangsa dan bernegara harus dimulai dari mental kita sebagai warga negara. Di antaranya mengubah pola hidup yang lebih baik, efisien, disiplin dalam segala hal, mengerjakan sesuatu tepat waktu, bekerja totalitas dan peduli antar sesama," tegas Romo Benny.
Contoh paling sederhana, masih kata Romo Benny, tidak lagi menunda pekerjaan adalah salah satu bentuk revolusi mental. Meninggalkan kerja lama yang tidak efisien dan, tidak tepat waktu dan mengubah pola pikir yang visioner.
"Revolusi mental juga sebagai bentuk mengembalikan cara hidup dengan kearifan lokal. Karena kita tahu, bahwa leluhur kota sangat disiplin, sehingga punya ritme kerja yang jelas, tepat dan akurat. Mengubah gaya hidup, setia dalam pekerjaan , tidak mudah menyalahkan orang lain juga menjadi bentuk penerapan revolusi mental dalam kehidupan sehari-hari," imbuh dia.
tulis komentar anda