Menag Dukung Pengembangan Pesantren di Perguruan Tinggi untuk Membentuk Karakter Mahasiswa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mendukung pengembangan Ma'had Al-Jami'ah atau pesantren di perguruan tinggi. Yaqut menilai keberadaan ma'had strategis dalam membentuk karaktek serta kepribadiaan mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).
"Ma'had Al-Jami'ah adalah tempat menempa karakter dan kepribadian," kata menag yang akrab disapa Gus Yaqut ini dikutip dari laman resmi kementerian agama, Minggu (26/09/2021).
Gus Yaqut mengatakan bahwa santri harus memiliki sikap hormat kepada orang tua. Para santri harus bisa percaya diri dan tidak boleh minder.
Baca juga: Dana Abadi Dorong Peran Kekinian Pesantren
"Penghormatan itu adalah karakter. Kalian, anak-anakku sekalian, tidak akan menjadi apa-apa kalau tidak mempunyai karakter," tuturnya.
"Seorang santri, bisa jadi apa saja. Mau jadi presiden, wakil presiden, menteri, bahkan jadi calon presiden juga bisa. Itulah santri bisa jadi apa saja," katanya.
Di hadapan sivitas akademika dan mahasantri UIN Walisongo, Menag Yaqut menegaskan komitmennya dalam pengembangan pesantren perguruan tinggi. Dia menegaskan akan mengawal pengembangan hingga tuntas.
"Saya siap mengawal sampai tuntas. Catat komitmen saya ini. Saya juga minta komitmen kepada adik-adik, belajar yang sungguh, agar nanti ketika keluar dari ma'had mempunyai karakter dan keadaban, berguna bagi bangsa," katanya.
Baca juga: PPP Instruksikan DPRD Kawal Implementasi Perpres Dana Abadi Pesantren
Sementara, Kepala Ma'had Al-Jami'ah Walisongo, Ahmad Ismail menyampaikan kebanggaannya atas kunjungan Menteri Agama dan rombongan. Senada dengan Gus Yaqut, menurutnya, ma'had memang menjadi wadah pembentukan karakter dengan pendekatan Islam.
"Ma'had bisa dijadikan benteng NKRI dan pembentukan wawasan kebangsaan," kata Ahmad Ismail.
Sementara itu, Rektor UIN Walisongo Semarang Imam Taufiq ingin menjadikan ma'had menjadi ciri khas dan karakter tersendiri bagi kampus. "Hanya melalui ma'had akan melahirkan generasi-generasi yang hebat. Menjadikan center of excelence melalui ma'had. Semoga, mulai tahun depan, semua mahasiswa baru bisa mondok di Ma'had Al-Jamiah. Semoga akselerasi ini dapat dipercepat. Kami menunggu arahan Bapak Menteri Agama," kata Imam Taufiq.
Lihat Juga: Mendikti Saintek Tunda Implementasi Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024 tentang Dosen
"Ma'had Al-Jami'ah adalah tempat menempa karakter dan kepribadian," kata menag yang akrab disapa Gus Yaqut ini dikutip dari laman resmi kementerian agama, Minggu (26/09/2021).
Gus Yaqut mengatakan bahwa santri harus memiliki sikap hormat kepada orang tua. Para santri harus bisa percaya diri dan tidak boleh minder.
Baca juga: Dana Abadi Dorong Peran Kekinian Pesantren
"Penghormatan itu adalah karakter. Kalian, anak-anakku sekalian, tidak akan menjadi apa-apa kalau tidak mempunyai karakter," tuturnya.
"Seorang santri, bisa jadi apa saja. Mau jadi presiden, wakil presiden, menteri, bahkan jadi calon presiden juga bisa. Itulah santri bisa jadi apa saja," katanya.
Di hadapan sivitas akademika dan mahasantri UIN Walisongo, Menag Yaqut menegaskan komitmennya dalam pengembangan pesantren perguruan tinggi. Dia menegaskan akan mengawal pengembangan hingga tuntas.
"Saya siap mengawal sampai tuntas. Catat komitmen saya ini. Saya juga minta komitmen kepada adik-adik, belajar yang sungguh, agar nanti ketika keluar dari ma'had mempunyai karakter dan keadaban, berguna bagi bangsa," katanya.
Baca juga: PPP Instruksikan DPRD Kawal Implementasi Perpres Dana Abadi Pesantren
Sementara, Kepala Ma'had Al-Jami'ah Walisongo, Ahmad Ismail menyampaikan kebanggaannya atas kunjungan Menteri Agama dan rombongan. Senada dengan Gus Yaqut, menurutnya, ma'had memang menjadi wadah pembentukan karakter dengan pendekatan Islam.
"Ma'had bisa dijadikan benteng NKRI dan pembentukan wawasan kebangsaan," kata Ahmad Ismail.
Sementara itu, Rektor UIN Walisongo Semarang Imam Taufiq ingin menjadikan ma'had menjadi ciri khas dan karakter tersendiri bagi kampus. "Hanya melalui ma'had akan melahirkan generasi-generasi yang hebat. Menjadikan center of excelence melalui ma'had. Semoga, mulai tahun depan, semua mahasiswa baru bisa mondok di Ma'had Al-Jamiah. Semoga akselerasi ini dapat dipercepat. Kami menunggu arahan Bapak Menteri Agama," kata Imam Taufiq.
Lihat Juga: Mendikti Saintek Tunda Implementasi Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024 tentang Dosen
(abd)