Remaja Rentan Alami Masalah Kejiwaan, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya
Selasa, 28 September 2021 - 09:46 WIB
Kemudian dia menjelaskan mengenai gangguan kecemasan (anxiety). Menurutnya, kecemasan adalah stres yang berlebihan dan berkepanjangan. Gangguan kecemasan ditandai dengan merasa panik, khawatir berlebihan yang menjadi irasional misal social phobia.
Selanjutnya ada depresi, dia menjelaskan, ciri khas depresi adalah kehilangan semangat dan minat ataupun merasa sedih terus menerus atau sebaliknya merasa tersinggung minimal 2 minggu. Depresi juga ditandai dengan berat badan berkurang atau malah bertambah drastis. Kemudian ada pikiran tentang kematian atau keinginan melukai diri sendiri.
"Jika kalian melihat ada teman atau keluarga dengan kondisi seperti ini selama 2 minggu, jangan dibiarkan. Harus segera diintervensi. Semakin cepat masalah mental itu diintervensi maka akan semakin baik kondisinya bisa diperbaiki," katanya.
Octaviani mengatakan, stres, kecemasan dan depresi bisa diatasi. Dia pun menjelaskan langkah-langkah untuk mengatasinya. Pertama, katanya, harus dikenali dulu kondisi emosi dalam diri.
Kemudian jika merasa sedih secara terus menerus, katanya, maka jangan dibiarkan terlalu lama dan harus segera mencari bantuan. Lalu langkah ketiga adalah lakukan konseling apabila diperlukan.
Dia menjelaskan, layanan kesehatan psikologis secara online masih sedikit padahal ini diperlukan mengingat remaja yang terbiasa menggunakan aplikasi online dan juga dengan biaya yang lebih terjangkau.
Namun layanan psikologi secara online kadang tidak cukup, katanya, sehingga membutuhkan konseling tatap muka. Dia menyebutkan, ada layanan psikologi offline di beberapa puskesmas di Jakarta. Atau bisa juga menghubungi Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) dan Pos Sahabat Anak dan Perempuan (POS SAPA) Universitas Yarsi.
Selain itu, Universitas Yarsi juga telah mengembangkan layanan aplikasi Galaw V.2 yang dapat diunduh di Playstore yang dapat menjadi alternatif bagi remaja dalam membantu mengatasi persoalan psikologis.
Dekan Fakultas Teknologi Universitas Yarsi Jakarta Ummi Azizah Rachmawati menjelaskan, aplikasi Galaw V.2 merupakan bagian Penelitian Terapan Unggulan (PTUPT) yang didanai Ditjen Dikti dr tahun 2019-2021 yang berjudul CHG-Cyber Healing Gamification untuk Kesehatan Mental Menggunakan Computer-Alded Cognitive Behavioral Therapy (cCBT).
Dia menjelaskan, aplikasi Galaw V.2 berisikan informasi dan gejala mengenai stres, cemas dan depresi. Selain itu aplikasi ini juga bisa mengukur tingkat gangguan psikologis yang dihadapi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan untuk mengidentifikasinya.
Selanjutnya ada depresi, dia menjelaskan, ciri khas depresi adalah kehilangan semangat dan minat ataupun merasa sedih terus menerus atau sebaliknya merasa tersinggung minimal 2 minggu. Depresi juga ditandai dengan berat badan berkurang atau malah bertambah drastis. Kemudian ada pikiran tentang kematian atau keinginan melukai diri sendiri.
"Jika kalian melihat ada teman atau keluarga dengan kondisi seperti ini selama 2 minggu, jangan dibiarkan. Harus segera diintervensi. Semakin cepat masalah mental itu diintervensi maka akan semakin baik kondisinya bisa diperbaiki," katanya.
Octaviani mengatakan, stres, kecemasan dan depresi bisa diatasi. Dia pun menjelaskan langkah-langkah untuk mengatasinya. Pertama, katanya, harus dikenali dulu kondisi emosi dalam diri.
Kemudian jika merasa sedih secara terus menerus, katanya, maka jangan dibiarkan terlalu lama dan harus segera mencari bantuan. Lalu langkah ketiga adalah lakukan konseling apabila diperlukan.
Dia menjelaskan, layanan kesehatan psikologis secara online masih sedikit padahal ini diperlukan mengingat remaja yang terbiasa menggunakan aplikasi online dan juga dengan biaya yang lebih terjangkau.
Namun layanan psikologi secara online kadang tidak cukup, katanya, sehingga membutuhkan konseling tatap muka. Dia menyebutkan, ada layanan psikologi offline di beberapa puskesmas di Jakarta. Atau bisa juga menghubungi Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) dan Pos Sahabat Anak dan Perempuan (POS SAPA) Universitas Yarsi.
Selain itu, Universitas Yarsi juga telah mengembangkan layanan aplikasi Galaw V.2 yang dapat diunduh di Playstore yang dapat menjadi alternatif bagi remaja dalam membantu mengatasi persoalan psikologis.
Dekan Fakultas Teknologi Universitas Yarsi Jakarta Ummi Azizah Rachmawati menjelaskan, aplikasi Galaw V.2 merupakan bagian Penelitian Terapan Unggulan (PTUPT) yang didanai Ditjen Dikti dr tahun 2019-2021 yang berjudul CHG-Cyber Healing Gamification untuk Kesehatan Mental Menggunakan Computer-Alded Cognitive Behavioral Therapy (cCBT).
Dia menjelaskan, aplikasi Galaw V.2 berisikan informasi dan gejala mengenai stres, cemas dan depresi. Selain itu aplikasi ini juga bisa mengukur tingkat gangguan psikologis yang dihadapi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan untuk mengidentifikasinya.
tulis komentar anda