UNAIR Tempati Posisi Pertama Indikator Kinerja Utama PTN BH
Sabtu, 16 Oktober 2021 - 05:33 WIB
JAKARTA - Universitas Airlangga (UNAIR) menempati posisi pertama dari penilaian Indikator Kinerja Utama (IKU) kelompok Perguruan Tinggi Negeri-Badan Hukum (PTN-BH) yang ditetapkan Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Rektor UNAIR Prof. Moh Nasih menjelaskan, berkaitan dengan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbudristek ada 9 aktivitas yang bisa diikuti oleh mahasiswa sebagai bagian dari implementasi dari MBKM.
Menurut Ketua LTMPT ini, UNAIR sesungguhnya sudah sangat lama mengimplementasikan beberapa hal yang berkaitan dengan MBKM.
“Dulu jika ada mahasiswa yang menjuarai beberapa bidang tertentu sudah kami hitung dengan SKS. Mahasiswa yang ikut konferensi atau student exchange tidak perlu lagi KKN. Hal ini sejatinya sudah termasuk bagian implementasi dari MBKM,” katanya melansir laman resmi UNAIR di unair.ac.id, Jumat (15/10/2021).
Tidak hanya itu, sambung Prof. Nasih, demikian juga dengan magang dan praktek industri. UNAIR sangat mendorong dalam hal ini. Pihaknya sudah memberangkatkan ratusan mahasiswa untuk melakukan magang industri.
“Kemarin kami sudah komunikasi dengan Menteri BUMN untuk ke depan bisa mendukung program-program magang industri lebih masif lagi,” tandasnya.
Selanjutnya, mahasiswa yang mengikuti riset dengan dosen dan mahasiswa yang wirausaha, UNAIR juga masukkan dalam SKS tertentu. Bahkan pembelajaran lintas studi dan rumpun ilmu, sudah diaplikasikan sejak mahasiswa semester satu.
“Artinya semua sudah kami dukung penuh dengan sarana yang sangat maksimal,” terangnya.
Hal-hal tersebut, lanjut Prof. Nasih sebagai bukti bahwa UNAIR sudah melaksanakan MBKM dengan sebaik-baiknya. Dari hal itu, dengan penilaian indikator dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menunjukkan UNAIR telah melampaui dari batas penilaian.
“UNAIR mencapai poin pencapaian 74, dengan poin pertumbuhan 673, dengan posisi tinggi 10%, dan hal ini kalau dari kelompok PTNBH, UNAIR menempati posisi pertama,” pungkas Prof. Nasih.
Rektor UNAIR Prof. Moh Nasih menjelaskan, berkaitan dengan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbudristek ada 9 aktivitas yang bisa diikuti oleh mahasiswa sebagai bagian dari implementasi dari MBKM.
Menurut Ketua LTMPT ini, UNAIR sesungguhnya sudah sangat lama mengimplementasikan beberapa hal yang berkaitan dengan MBKM.
“Dulu jika ada mahasiswa yang menjuarai beberapa bidang tertentu sudah kami hitung dengan SKS. Mahasiswa yang ikut konferensi atau student exchange tidak perlu lagi KKN. Hal ini sejatinya sudah termasuk bagian implementasi dari MBKM,” katanya melansir laman resmi UNAIR di unair.ac.id, Jumat (15/10/2021).
Tidak hanya itu, sambung Prof. Nasih, demikian juga dengan magang dan praktek industri. UNAIR sangat mendorong dalam hal ini. Pihaknya sudah memberangkatkan ratusan mahasiswa untuk melakukan magang industri.
“Kemarin kami sudah komunikasi dengan Menteri BUMN untuk ke depan bisa mendukung program-program magang industri lebih masif lagi,” tandasnya.
Selanjutnya, mahasiswa yang mengikuti riset dengan dosen dan mahasiswa yang wirausaha, UNAIR juga masukkan dalam SKS tertentu. Bahkan pembelajaran lintas studi dan rumpun ilmu, sudah diaplikasikan sejak mahasiswa semester satu.
“Artinya semua sudah kami dukung penuh dengan sarana yang sangat maksimal,” terangnya.
Hal-hal tersebut, lanjut Prof. Nasih sebagai bukti bahwa UNAIR sudah melaksanakan MBKM dengan sebaik-baiknya. Dari hal itu, dengan penilaian indikator dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menunjukkan UNAIR telah melampaui dari batas penilaian.
“UNAIR mencapai poin pencapaian 74, dengan poin pertumbuhan 673, dengan posisi tinggi 10%, dan hal ini kalau dari kelompok PTNBH, UNAIR menempati posisi pertama,” pungkas Prof. Nasih.
(mpw)
tulis komentar anda