Achmad Syafiuddin, Dosen Unusa yang Masuk Daftar Ilmuwan Top Dunia

Selasa, 26 Oktober 2021 - 21:43 WIB
Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA), Achmad Syafiuddin, masuk dalam daftar ilmuwan top dunia. Foto/Dok/Unusa
JAKARTA - Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya ( UNUSA ), Achmad Syafiuddin, masuk dalam daftar ilmuwan top dunia yang baru-baru ini dirilis oleh Elsevier, lembaga penerbit tingkat dunia yang mengelola Scopus.

Scopus adalah salah satu data center atau database sitasi dan literasi jurnal ilmiah bereputasi yang sekarang menjadi salah satu rujukan Diktiristek untuk pemeringkatan institusi dan peneliti di Indonesia .



Rilis resmi tersebut oleh Elsevier dapat dibaca di http://doi.org/10.17632/btchxktzyw.3 dan ini berdasarkan single year impact menggunakan beberapa indicator atau composite indicators seperti sitasi, h-index, co-authorship dan beberapa indikator lainnya.

Hanya ada 58 ilmuan yang berasal dari Indonesia yang masuk daftar tersebut. Syafiuddin berada pada urutan ke 18 berdasarkan ranking all citation atau urutan ke 26 berdasarkan self-citation excluded.

Dosen di Prodi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan UNUSA ini mengungkapkan, jika dirinya termasuk antara yang paling junior dari deretan 58 ilmuwan asal Indonesia. “Saya termasuk yang paling junior, karena yang masuk daftar di sana adalah para ilmuwan senior dari beberapa kampus ternama di Indonesia,” kata doktor lulusan dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM).



Syafiuddin yang sekarang juga menjabat sebagai Ketua LPPM UNUSA ini menduga, tercatatnya dirinya dalam daftar tersebut karena ia fokus menerbitkan artikel di jurnal jurnal internasional bereputasi dan berimpak tinggi.

Selain itu, ada salah satu tulisannya yang terbit di Journal of the Chinese Chemical Society, Wiley yang dinobatkan sebagai artikel yang paling banyak disitasi di jurnal bergengsi tersebut: https://onlinelibrary.wiley.com/journal/21926549?tabActivePane=undefined.

Apa yang selama ini ditulis dan ditekuni oleh Syafiuddin? “Saya banyak meneliti tentang kesehatan lingkungan, khususnya di bioremediasi polusi air yang memfokuskan pada penggunaan bahan-bahan alami dalam upaya mengurangi kandungan polusi di dalam air,” kata Syafiuddin yang juga merupakan penerima beasiswa Bidik Misi 2010.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mpw)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More