Guru Besar Gizi IPB Sebut Makanan Ini Manjur Sembuhkan Diabetes dan Jantung

Senin, 08 November 2021 - 15:09 WIB
Guru Besar IPB University Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Prof Evy Damayanthi. Foto/Dok/Humas IPB University
JAKARTA - Pemanfaatan sumber daya alam tanaman pangan masih menjadi perhatian terutama bagi bidang kesehatan. Tanaman porang,suweg, walur, dan iles-iles, sebagai pangan fungsional sering diteliti manfaatnya untuk mengatasi penyakit, seperti diabetes, jantung, dan obesitas.

“Porang, suweg, walur dan iles-iles merupakan tanaman dengan famili yang sama namun masih memiliki kekhasan masing-masing. Beberapa jenis tanaman tersebut memiliki nilai ekonomi tinggi dan berkhasiat bagi kesehatan dan kecantikan,” Kata Guru Besar IPB University Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Prof Evy Damayanthi dalam keterangan pers, Senin (8/11/2021).





Menurutnya, porang atau iles-iles memiliki kandungan karbohidrat, lemak, protein mineral, vitamin dan alkaloid yang cukup tinggi. Pati dalam tepung porang biasanya dihidrolisis dan dilakukan pemurnian untuk memperoleh glukomanan.

Manfaat porang, lanjutnya, erat kaitannya sebagai komponen bioaktif pangan, fitokimia, atau nutraceutical. Porang harus diolah terlebih dahulu menjadi tepung karena mengandung kristal kalsium oksalat yang dapat menimbulkan gatal-gatal. Porang dapat menurunkan kolesterol sehingga membantu menurunkan risiko pada penderita diabetes.

“Jadi kalau kita pecah antara glukosa dan manosa, sebetulnya adalah monosakarida yang menghasilkan kalori. Namun dalam bentuk (konfigurasi) D saja maka akan bagus untuk menurunkan kolesterol. Kalau rutin kita makan akan terjadi resistensi insulin, demikian juga dengan radikal bebas yang terus menerus,” terang Ketua Dewan Guru Besar IPB University tersebut.



Menurutnya, glukomanan dapat memperbaiki kontrol glikemik bagi penderita diabetes. Penurunan kadar glikemik harus dibarengi dengan pola makan dan gaya hidup yang sehat. Glukomanan dalam tepung porang juga memiliki potensi terapeutik untuk gangguan resistensi insulin.

“Khasiat lainnya adalah dapat meningkatkan penyerapan zat gizi pada usus kecil sehingga sensitivitas insulin meningkat. Kandungan glikemik turun secara bertahap setelah mengonsumsi biskuit glukomanan secara rutin. Dampaknya, kadar gula darah lebih terkontrol,” imbuhnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More