Banji Jamping Guru Visioner
Jum'at, 19 November 2021 - 07:17 WIB
baca juga: Kemendikbudristek Sebut 4 Universitas Siber Lahir Setahun Terakhir
Inilah deret satirenya. Guru tidak lagi merdeka. Semu. Digitalisasi-virtualisasi membunuh nyali guru. Artinya, siapa pun guru yang tidak peka atau tidak adaptif tersangkut digital, ia tergilas informasi. Hebatnya, informasi terkini adalah humus bagi para pelajar. Gilanya, tidak sedikit pelajar terkini sudah tergila-gila gawai, gadget, atau medsos, dan informasi.
Para pelajar terkini adalah anak gadget. Jadi, ilmu, pengetahuan, dan wawasan tergres sudah diperangkap alat canggih yang setiap saat bisa diunduh dengan kelincahan jemari. Jadilah barisan homo digitalis. Karenanya, jadilah guru pembelajar, bukan semata-mata guru pengajar. Bukan zamannya lagi mengelap-lap keemasan Oemar Bakri.
Hanya model-model guru petarung yang laik diunggulkan menjadi barisan guru penggerak era Nadiem. Guru berjenama, guru bersahabat media menjadi idola guru trendi ala Mas Menteri. Pertanyaan lanjut, ke manakah para guru (sains) Indonesia pada era digital-virtual ini? Cukupkah mandek dan jemawa pada ajang olimpiade mapel? Silaukah dengan Asesmen Nasional yang mulai dirayakan? Benar-benar ampuh satire ini!***
Inilah deret satirenya. Guru tidak lagi merdeka. Semu. Digitalisasi-virtualisasi membunuh nyali guru. Artinya, siapa pun guru yang tidak peka atau tidak adaptif tersangkut digital, ia tergilas informasi. Hebatnya, informasi terkini adalah humus bagi para pelajar. Gilanya, tidak sedikit pelajar terkini sudah tergila-gila gawai, gadget, atau medsos, dan informasi.
Para pelajar terkini adalah anak gadget. Jadi, ilmu, pengetahuan, dan wawasan tergres sudah diperangkap alat canggih yang setiap saat bisa diunduh dengan kelincahan jemari. Jadilah barisan homo digitalis. Karenanya, jadilah guru pembelajar, bukan semata-mata guru pengajar. Bukan zamannya lagi mengelap-lap keemasan Oemar Bakri.
Hanya model-model guru petarung yang laik diunggulkan menjadi barisan guru penggerak era Nadiem. Guru berjenama, guru bersahabat media menjadi idola guru trendi ala Mas Menteri. Pertanyaan lanjut, ke manakah para guru (sains) Indonesia pada era digital-virtual ini? Cukupkah mandek dan jemawa pada ajang olimpiade mapel? Silaukah dengan Asesmen Nasional yang mulai dirayakan? Benar-benar ampuh satire ini!***
(hdr)
tulis komentar anda