QS Higher Education: ITB Universitas yang Konsisten Tingkatkan Performa
Jum'at, 26 November 2021 - 18:14 WIB
Cara ITB terus meningkatkan performanya adalah dengan memfokuskan pada indikator ITB yang paling kuat yaitu indikator reputasi akademis. Indikator ini dipenuhi dengan survei selama 5 tahun dengan respons yang mencapai 130.000.
Reputasi akademik ini meliputi banyak variabel seperti kejelasan dari brand, kekhasan dari identitas institusi, bagaimana institusi memperlakukan tenaga pendidik dan mahasiswanya yang mengarah ke hal-hal positif, kesempatan dalam berkolaborasi, daya tarik kepada calon mahasiswa, dan tingkat kemampuan bekerja dari para alumninya.
“Walaupun ini membahas mengenai reputasi akademik, kami tetap melihat hasil-hasil riset yang juga interdependen dengan performa institusional,” kata Sowter dalam webinar tersebut dikutip dari laman resmi ITB, Jumat (26/11/2021).
Terdapat beberapa poin penting yang disampaikan Ben Sowter mengenai pemilihan ITB sebagai contoh kisah keberhasilan universitas Asia Tenggara, yaitu:
1. Memilih fokus jangka panjang dan tujuan strategis yang nyata,
2. Tidak memandang pemeringkatan semata-mata sebagai peringkat saja, melainkan lebih ke investasi pada identitas mereka dan mengarahkan kemajuan institusinya sesuai ukuran-ukuran yang mereka tetapkan,
3. Tidak memfokuskan diri pada satu sisi dimensi pemeringkatan melainkan lebih pada mengambil pendekatan longitudinal strategis, dan
4. Memelihara keyakinan dan ketaatazasan terhadap jalan kemajuan yang telah dipilih sebagai langkah yang tepat untuk mereka.
Ia menyampaikan quotes dari Warren Buffet, “It takes 20 years to build reputation, but it takes 20 seconds to destroy one.” yang artinya, “Butuh 20 tahun untuk membuat reputasi tetapi butuh hanya 20 detik untuk merusaknya.
Maka universitas atau institusi yang dapat mempertahankan reputasinya pasti dapat mempertahankan kepemimpinan yang efektif dan berkelanjutan, tata kelola yang baik, dan strategi yang konsisten,” ujarnya.
Reputasi akademik ini meliputi banyak variabel seperti kejelasan dari brand, kekhasan dari identitas institusi, bagaimana institusi memperlakukan tenaga pendidik dan mahasiswanya yang mengarah ke hal-hal positif, kesempatan dalam berkolaborasi, daya tarik kepada calon mahasiswa, dan tingkat kemampuan bekerja dari para alumninya.
“Walaupun ini membahas mengenai reputasi akademik, kami tetap melihat hasil-hasil riset yang juga interdependen dengan performa institusional,” kata Sowter dalam webinar tersebut dikutip dari laman resmi ITB, Jumat (26/11/2021).
Terdapat beberapa poin penting yang disampaikan Ben Sowter mengenai pemilihan ITB sebagai contoh kisah keberhasilan universitas Asia Tenggara, yaitu:
1. Memilih fokus jangka panjang dan tujuan strategis yang nyata,
2. Tidak memandang pemeringkatan semata-mata sebagai peringkat saja, melainkan lebih ke investasi pada identitas mereka dan mengarahkan kemajuan institusinya sesuai ukuran-ukuran yang mereka tetapkan,
3. Tidak memfokuskan diri pada satu sisi dimensi pemeringkatan melainkan lebih pada mengambil pendekatan longitudinal strategis, dan
4. Memelihara keyakinan dan ketaatazasan terhadap jalan kemajuan yang telah dipilih sebagai langkah yang tepat untuk mereka.
Ia menyampaikan quotes dari Warren Buffet, “It takes 20 years to build reputation, but it takes 20 seconds to destroy one.” yang artinya, “Butuh 20 tahun untuk membuat reputasi tetapi butuh hanya 20 detik untuk merusaknya.
Maka universitas atau institusi yang dapat mempertahankan reputasinya pasti dapat mempertahankan kepemimpinan yang efektif dan berkelanjutan, tata kelola yang baik, dan strategi yang konsisten,” ujarnya.
tulis komentar anda