Buat Aplikasi Bantu Siswa Tunarungu Belajar Matematika, Guru Elis Raih Penghargaan
Sabtu, 27 November 2021 - 00:47 WIB
“Kebetulan saya juga suka mempelajari pembuatan aplikasi dengan program-program. Sejauh ini pembuatan aplikasi murni saya sendiri karena kebetulan S-1 saya dari sains," katanya melalui siaran pers, Jumat (26/11/2021).
Elis mengatakan, meski lulusan sains namun aplikasi yang dibuatnya bukanlah hal yang mudah dilakukan. Melainkan dia perlu mempelajari ilmu-ilmu lain dengan proses yang rumit. Semua itu dilakukannya semata-mata ingin membantu para anak didiknya.
"Bagaimana saya berempati kepada siswa, lalu langsung terkoneksi melihat kebutuhan siswa dan melihat peluang kalau saya bisa menyelesaikan permasalah dalam pembelajaran ini dengan aplikasi,” kata Elis.
Ia berharap, dampak learning loss bisa diminimalisir dengan adanya temuan aplikasi-aplikasi pembelajaran dari inovasi para guru sehingga kualitas pembelajaran tetap terjaga.
Keterbatasan kondisi dalam masa pandemi Covid-19 tidak serta merta ikut membatasi para guru dalam berkarya dan berinovasi untuk memajukan pendidikan. Dia pun berharap para guru tidak berhenti berinovasi melainkan menjadikan pandemi ini sebuah tantangan untuk berkreasi.
“Pesan saya juga untuk guru-guru dan murid-murid agar pembelajaran tetap tersampaikan dan terserap. Jadi tidak berhenti hanya di pembuatan aplikasi, tapi juga memahami kebutuhan dasar anak-anak yang kehilangan waktu belajar sehingga kita bisa menyelesaikan masalah learning loss ini,” pungkasnya.
Saat pemberian penghargaan, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Iwan Syahril Iwan mengucapkan selamat dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh guru yang telah berjuang bersama mendidik generasi bangsa di masa pandemi Covid-19, khususnya kepada para penerima penghargaan.
“Ini menguatkan rasa optimis, membangkitkan semangat bahwa Indonesia bisa lebih baik, karena Bapak dan Ibu telah berlomba-lomba menjadi teladan dan menyemangati satu sama lain untuk menghasilkan murid-murid yang cerdas dan berkarakter,” tuturnya.
Elis mengatakan, meski lulusan sains namun aplikasi yang dibuatnya bukanlah hal yang mudah dilakukan. Melainkan dia perlu mempelajari ilmu-ilmu lain dengan proses yang rumit. Semua itu dilakukannya semata-mata ingin membantu para anak didiknya.
"Bagaimana saya berempati kepada siswa, lalu langsung terkoneksi melihat kebutuhan siswa dan melihat peluang kalau saya bisa menyelesaikan permasalah dalam pembelajaran ini dengan aplikasi,” kata Elis.
Ia berharap, dampak learning loss bisa diminimalisir dengan adanya temuan aplikasi-aplikasi pembelajaran dari inovasi para guru sehingga kualitas pembelajaran tetap terjaga.
Keterbatasan kondisi dalam masa pandemi Covid-19 tidak serta merta ikut membatasi para guru dalam berkarya dan berinovasi untuk memajukan pendidikan. Dia pun berharap para guru tidak berhenti berinovasi melainkan menjadikan pandemi ini sebuah tantangan untuk berkreasi.
“Pesan saya juga untuk guru-guru dan murid-murid agar pembelajaran tetap tersampaikan dan terserap. Jadi tidak berhenti hanya di pembuatan aplikasi, tapi juga memahami kebutuhan dasar anak-anak yang kehilangan waktu belajar sehingga kita bisa menyelesaikan masalah learning loss ini,” pungkasnya.
Saat pemberian penghargaan, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Iwan Syahril Iwan mengucapkan selamat dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh guru yang telah berjuang bersama mendidik generasi bangsa di masa pandemi Covid-19, khususnya kepada para penerima penghargaan.
“Ini menguatkan rasa optimis, membangkitkan semangat bahwa Indonesia bisa lebih baik, karena Bapak dan Ibu telah berlomba-lomba menjadi teladan dan menyemangati satu sama lain untuk menghasilkan murid-murid yang cerdas dan berkarakter,” tuturnya.
(mpw)
tulis komentar anda