Mahasiswa, Ini 7 Alasan Menarik Berkarier di Bidang Perpajakan
Rabu, 22 Desember 2021 - 12:06 WIB
2. Ada Peluang Kerja Di Hampir Semua Industri
Peluang kerja di bidang taxation seperti tak ada habisnya. Lulusannya pun bisa bekerja untuk pemerintah maupun swasta. Pemerintah membutuhkan tenaga pajak untuk mengelola penerimaan negara dari pajak, dan perusahaan-perusahaan memerlukan ahli pajak untuk mengatur urusan pajak yang harus dibayarkan ke negara.
Tugas staf keuangan menangani pajak di sebuah perusahaan biasanya bertugas menghitung besaran pajak yang perlu dibayarkan oleh perusahaan serta menyusun laporan. Selain itu, ahli pajak perusahaan juga mengurus perihal pajak penghasilan yang dipotong dari gaji karyawan.
Lantaran setiap perusahaan membutuhkan staf untuk mengurus soal pajak, kamu akan punya peluang untuk melamar di perusahaan mana pun.
3. Beragam Pilihan Pekerjaan
Lulusan prodi taxation bisa bekerja untuk pemerintah di Kantor Pajak, baik dalam fungsi pelayanan, konsultasi, maupun pengawasan. Selain bekerja di Direktorat Jenderal Pajak, juga bisa berkarier di Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan, Pusdiklat Pajak, hingga Badan Kebijakan Fiskal.
Selain bekerja untuk pemerintah, baik sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara) atau bukan, ada sejumlah profesi lain yang bisa dijalani jika terjun ke bidang taxation. Beberapa di antaranya termasuk menjadi konsultan pajak, konsultan keuangan, auditor, staf bagian keuangan, akuntan pajak, penasihat pajak perusahaan, manajer kekayaan, hingga pegawai bank.
Lulusan pajak juga bisa lho bekerja di bidang hukum dengan mewakili atau mendampingi pihak yang terlibat dalam sengketa pajak di pengadilan.
4. Kesempatan Berkarir di Kancah Internasional
Mungkin ketika membayangkan karier di bidang taxation berarti hanya akan bekerja di balik meja di dalam gedung perkantoran. Faktanya, pekerjaan di bidang ini bisa membawa lulusannya ke perusahaan multinasional.
Peluang kerja di bidang taxation seperti tak ada habisnya. Lulusannya pun bisa bekerja untuk pemerintah maupun swasta. Pemerintah membutuhkan tenaga pajak untuk mengelola penerimaan negara dari pajak, dan perusahaan-perusahaan memerlukan ahli pajak untuk mengatur urusan pajak yang harus dibayarkan ke negara.
Tugas staf keuangan menangani pajak di sebuah perusahaan biasanya bertugas menghitung besaran pajak yang perlu dibayarkan oleh perusahaan serta menyusun laporan. Selain itu, ahli pajak perusahaan juga mengurus perihal pajak penghasilan yang dipotong dari gaji karyawan.
Lantaran setiap perusahaan membutuhkan staf untuk mengurus soal pajak, kamu akan punya peluang untuk melamar di perusahaan mana pun.
3. Beragam Pilihan Pekerjaan
Lulusan prodi taxation bisa bekerja untuk pemerintah di Kantor Pajak, baik dalam fungsi pelayanan, konsultasi, maupun pengawasan. Selain bekerja di Direktorat Jenderal Pajak, juga bisa berkarier di Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan, Pusdiklat Pajak, hingga Badan Kebijakan Fiskal.
Selain bekerja untuk pemerintah, baik sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara) atau bukan, ada sejumlah profesi lain yang bisa dijalani jika terjun ke bidang taxation. Beberapa di antaranya termasuk menjadi konsultan pajak, konsultan keuangan, auditor, staf bagian keuangan, akuntan pajak, penasihat pajak perusahaan, manajer kekayaan, hingga pegawai bank.
Lulusan pajak juga bisa lho bekerja di bidang hukum dengan mewakili atau mendampingi pihak yang terlibat dalam sengketa pajak di pengadilan.
4. Kesempatan Berkarir di Kancah Internasional
Mungkin ketika membayangkan karier di bidang taxation berarti hanya akan bekerja di balik meja di dalam gedung perkantoran. Faktanya, pekerjaan di bidang ini bisa membawa lulusannya ke perusahaan multinasional.
Lihat Juga :
tulis komentar anda