Ajaran Baru Dimulai Juli, Kemendikbud: Proses Belajar Tak Langsung Tatap Muka
Selasa, 09 Juni 2020 - 17:16 WIB

Kemendikbud telah menetapkan Tahun Ajaran Baru 2020/2021 pada pertengahan atau minggu ketiga bulan Juli. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menetapkan Tahun Ajaran Baru 2020/2021 pada pertengahan atau minggu ketiga bulan Juli. Namun, tahun ajaran baru yang bertepatan dengan pandemi Covid-19 mengharuskan proses belajar mengajar tidak dilakukan di sekolah.
“Saya sampaikan klarifikasi bahwa ketika kita bicara tahun ajaran baru ini, tidak sama dengan kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah atau pembukaan sekolah,” tegas Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Evy Mulyani dalam diskusi melalui teleconference di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha BNPB Jakarta. Selasa (9/6/2020).
Tahun ajaran baru yang dimaksud adalah dimulainya ajaran baru 2020/2021. Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar secara terbuka di sekolah itu tidak serta merta dilakukan. ”Kita mulai tahun ajaran baru di Senin ketiga Juli,” jelasnya. (Baca juga: Tentukan Zona Sekolah Aman Covid-19, Kemendikbud Koordinasi dengan Gugus Tugas)
Nantinya, model pembelajaran akan sangat tergantung pada perkembangan kondisi Covid-19 saat ini. “Pada pembelajaran pertama yang utama sebagian besar sekolah akan melanjutkan pembelajaran jarak jauh. Seperti yang sudah dilakukan tiga bulan ini,” katanya.
Terkait pembelajaran jauh ini, pihaknya sudah mempunyai berbagai alternatif salah satunya melalui internet. Kemudian juga melalui stasiun televisi, radio yang dapat digunakan atau dipelajari mandiri. “Tentunya memerlukan kerja sama atau kolaborasi yang sangat baik antara guru dan orang tua. Tahun ajaran baru di Indonesia ini seperti tahun-tahun sebelumnya dimulai Senin minggu ketiga. Tetapi bukan berarti kegiatan belajar mengajar akan dimulai secara tatap muka di sekolah. Ini dua hal yang berbeda,” ucapnya. (Baca juga: Era Pandemi, Mendesak Dibuat Kurikulum Sekolah Jarak Jauh)
Kemendikbud, kata Evy terus melakukan kajian dan analisis yang sangat komprehensif dan akuntabel, kemudian juga koordinasi termasuk juga dengan Gugus Tugas Percepatan Nasional Penanggulangan Covid-19 untuk pembukaan sekolah. “Kami mengutamakan keselamatan insan pendidikan, guru dan juga orang tua,” tegasnya.
“Saya sampaikan klarifikasi bahwa ketika kita bicara tahun ajaran baru ini, tidak sama dengan kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah atau pembukaan sekolah,” tegas Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Evy Mulyani dalam diskusi melalui teleconference di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha BNPB Jakarta. Selasa (9/6/2020).
Tahun ajaran baru yang dimaksud adalah dimulainya ajaran baru 2020/2021. Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar secara terbuka di sekolah itu tidak serta merta dilakukan. ”Kita mulai tahun ajaran baru di Senin ketiga Juli,” jelasnya. (Baca juga: Tentukan Zona Sekolah Aman Covid-19, Kemendikbud Koordinasi dengan Gugus Tugas)
Nantinya, model pembelajaran akan sangat tergantung pada perkembangan kondisi Covid-19 saat ini. “Pada pembelajaran pertama yang utama sebagian besar sekolah akan melanjutkan pembelajaran jarak jauh. Seperti yang sudah dilakukan tiga bulan ini,” katanya.
Terkait pembelajaran jauh ini, pihaknya sudah mempunyai berbagai alternatif salah satunya melalui internet. Kemudian juga melalui stasiun televisi, radio yang dapat digunakan atau dipelajari mandiri. “Tentunya memerlukan kerja sama atau kolaborasi yang sangat baik antara guru dan orang tua. Tahun ajaran baru di Indonesia ini seperti tahun-tahun sebelumnya dimulai Senin minggu ketiga. Tetapi bukan berarti kegiatan belajar mengajar akan dimulai secara tatap muka di sekolah. Ini dua hal yang berbeda,” ucapnya. (Baca juga: Era Pandemi, Mendesak Dibuat Kurikulum Sekolah Jarak Jauh)
Kemendikbud, kata Evy terus melakukan kajian dan analisis yang sangat komprehensif dan akuntabel, kemudian juga koordinasi termasuk juga dengan Gugus Tugas Percepatan Nasional Penanggulangan Covid-19 untuk pembukaan sekolah. “Kami mengutamakan keselamatan insan pendidikan, guru dan juga orang tua,” tegasnya.
(cip)
Lihat Juga :