Bersaing dengan 14 Negara, Tim UNS Rebut Emas di I2ASPO
Kamis, 30 Desember 2021 - 13:09 WIB
Rasa syukur dan bahagia dirasakan oleh Rakel Junetty dan tim atas perolehan prestasi ini. “Saya dan tim merasa bersyukur atas pencapaian tersebut dan tentunya bahagia, karena ini merupakan lomba offline pertama selama masa pandemi. Kami berharap agar karya yang kami teliti ini dapat terus bisa berkembang dan bisa bermanfaat bagi para industri tahu secara umum,” terang Rakel.
Ada beberapa alasan mengapa Rakel dan tim tertarik mengikuti ajang ini. Di antaranya adalah untuk menambah relasi dan pengalaman dikarenakan ini event internasional yang diikuti oleh 14 negara dengan dewan juri berasal dari dalam dan luar negeri.
Di samping itu, karena ini ajang berbentuk invention (pameran), jadi cukup menarik digunakan sebagai momen menunjukkan karya yang diharapkan bisa dikomersilkan.
Tim yang terdiri dari empat orang ini, menurut Rakel sangat proporsional, karena terdiri dari 3 program studi yang semuanya berperan aktif dan menjalankan project. Untuk desain dan rancang alatnya dipercayakan kepada Dji Hanafit, mahasiswa dari Prodi Pendidikan Teknik Mesin FKIP.
Sementara untuk uji beberapa kandungan dalam limbah cair tahu dilakukan oleh Millenia Trias Puspa Rukmi dari Prodi Kimia FMIPA. Untuk optimasi alat dan biayanya oleh Rakel dan Fatata dari Prodi Matematika FMIPA.
Ada beberapa alasan mengapa Rakel dan tim tertarik mengikuti ajang ini. Di antaranya adalah untuk menambah relasi dan pengalaman dikarenakan ini event internasional yang diikuti oleh 14 negara dengan dewan juri berasal dari dalam dan luar negeri.
Di samping itu, karena ini ajang berbentuk invention (pameran), jadi cukup menarik digunakan sebagai momen menunjukkan karya yang diharapkan bisa dikomersilkan.
Tim yang terdiri dari empat orang ini, menurut Rakel sangat proporsional, karena terdiri dari 3 program studi yang semuanya berperan aktif dan menjalankan project. Untuk desain dan rancang alatnya dipercayakan kepada Dji Hanafit, mahasiswa dari Prodi Pendidikan Teknik Mesin FKIP.
Sementara untuk uji beberapa kandungan dalam limbah cair tahu dilakukan oleh Millenia Trias Puspa Rukmi dari Prodi Kimia FMIPA. Untuk optimasi alat dan biayanya oleh Rakel dan Fatata dari Prodi Matematika FMIPA.
(mpw)
tulis komentar anda