Tak Hanya Zona Hijau, Wapres Buka Peluang Pesantren di Zona Merah Dibuka
Kamis, 11 Juni 2020 - 17:16 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin mengatakan memang saat ini disepakati bahwa pesantren di zona hijau dan kuning yang dibuka. Namun dia tidak menutup kemungkinan bahwa pesantren di zona orange dan merah juga dapat dibuka.
“Bahkan nanti daerah merah dan orange itu juga bisa membuka apabila mendapat rekomendasi dari Gugus Tugas. Jadi ada fleksibilitas. Supaya pimpinan-pimpinan Pesantren bisa memahami itu,” ujarnya dalam Rakornas Daring yang digelar KPAI, Kamis (11/6/2020). (Baca juga: Soal Dokter Reisa Broto Asmoro, Legislator PKS: Jubir Baiknya Paham Pandemi)
Dia menilai bahwa pesantren lebih aman dibandingkan pendidikan tatap muka jika dipersiapkan dengan baik. Tentunya dilakukan dengan sterilisasi sejak awal. Mulai dari menja santri tetap di pesantren dan tidak keluar hingga melarang orang luar masuk.
“Artinya mereka benar-benar dikarantina sebenarnya lebih aman. Karena itu yang kita siapkan penyiapan dari awal sehingga mereka aman dari virus COVID-19,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Ma’ruf juga menegaskan bahwa kesehatan menjadi pertimbangan yang utama dalam memulai kegiatan belajar mengajar. Dimana untuk pendidikan tatap muka atau non pesantren sudah dipastikan hanya zona hijau yang dapat dibuka. (Baca juga: Update Corona 11 Juni 2020: 35.295 Positif, 12.636 Sembuh dan 2.000 Meninggal Dunia)
“Pertimbangan kriteria kesehatan dan tidak didasari atas kriteria lain. Hanya daerah yang masuk zona hijau yang dapat memulai kegiatan persekolahan secara tatap muka. Ini untuk pendidikan yang non asrama,” pungkasnya.
“Bahkan nanti daerah merah dan orange itu juga bisa membuka apabila mendapat rekomendasi dari Gugus Tugas. Jadi ada fleksibilitas. Supaya pimpinan-pimpinan Pesantren bisa memahami itu,” ujarnya dalam Rakornas Daring yang digelar KPAI, Kamis (11/6/2020). (Baca juga: Soal Dokter Reisa Broto Asmoro, Legislator PKS: Jubir Baiknya Paham Pandemi)
Dia menilai bahwa pesantren lebih aman dibandingkan pendidikan tatap muka jika dipersiapkan dengan baik. Tentunya dilakukan dengan sterilisasi sejak awal. Mulai dari menja santri tetap di pesantren dan tidak keluar hingga melarang orang luar masuk.
“Artinya mereka benar-benar dikarantina sebenarnya lebih aman. Karena itu yang kita siapkan penyiapan dari awal sehingga mereka aman dari virus COVID-19,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Ma’ruf juga menegaskan bahwa kesehatan menjadi pertimbangan yang utama dalam memulai kegiatan belajar mengajar. Dimana untuk pendidikan tatap muka atau non pesantren sudah dipastikan hanya zona hijau yang dapat dibuka. (Baca juga: Update Corona 11 Juni 2020: 35.295 Positif, 12.636 Sembuh dan 2.000 Meninggal Dunia)
“Pertimbangan kriteria kesehatan dan tidak didasari atas kriteria lain. Hanya daerah yang masuk zona hijau yang dapat memulai kegiatan persekolahan secara tatap muka. Ini untuk pendidikan yang non asrama,” pungkasnya.
(kri)
tulis komentar anda