Unpad Miliki 9 Guru Besar Baru, Ini Profil Kepakarannya
Rabu, 09 Maret 2022 - 09:30 WIB
Prof. Sunardi merupakan guru besar bidang ilmu ekologi perairan dan pencemaran pada Fakultas MIPA. Di Program Studi Biologi, ia fokus melakukan riset terkait dampak pencemaran terhadap organisme dan ekosistem.
Dalam perkembangannya, untuk memotret dampak pencemaran terhadap lingkungan saat ini ternyata memerlukan relasi baru yang harus dikaji. Ini disebabkan, saat ini pencemaran tidak hanya menjadi masalah biologi, tetapi juga kesehatan, sosial, dan ekonomi.Untuk itu, Prof. Sunardi mencoba mengembangkan keilmuan baru, yaitu ekologi pencemaran.
3. Prof. Dikdik Kurnia, M.Sc., PhD.
Prof. Dikdik merupakan guru besar bidang ilmu kimia organik Fakultas MIPA. Prof. Dikdik fokus terhadap kajian kimia organik, dengan spesialisasi pencarian obat-obatan baru yang bersumber dari bahan alam.
Pada penelitian yang sudah dilakukan sejak 2014, penelitian makin difokuskan untuk pencarian obat-obat baru untuk penyakit gigi dan mulut. Hal menarik yang ditemukan Prof. Dikdik adalah bahwa kebudayaan masyarakat Sunda dalam hal mengonsumsi lalapan dan menyirih ternyata memiliki manfaat besar bagi kesehatan.
Baca juga: Calon Mahasiswa, Ini Sederet Peluang Kerja bagi Lulusan Perikanan
Ia menemukan, komposisi tanaman herbal yang biasa dikunyah dan disirih memiliki komposisi kimia yang tepat dan merawat dan menjaga kondisi gigi sehingga tetap utuh. Penelitian tersebut mampu menarik benang merah antara kebudayaan tradisional dengan pendekatan saintifik.
4. Prof. Kunto Sofianto, M.Hum., PhD.
Prof. Kunto merupakan guru besar bidang ilmu sejarah pada Fakultas Ilmu Budaya. Ia merupakan akademisi yang mendalami sejarah tentang Kota Garut. Tesis Prof. Kunto berhasil memperbaiki Hari Jadi Kota Garut dari 11 Maret menjadi 16 Februari.
Berdasarkan catatan sejarah, 16 Februari 1813 merupakan tanggal ketika Letnan Gubernur Raffles mendirikan Kabupaten Limbangan. Nama Limbangan kini menjadi nama salah satu kecamatan di Kabupaten Garut.
Dalam perkembangannya, untuk memotret dampak pencemaran terhadap lingkungan saat ini ternyata memerlukan relasi baru yang harus dikaji. Ini disebabkan, saat ini pencemaran tidak hanya menjadi masalah biologi, tetapi juga kesehatan, sosial, dan ekonomi.Untuk itu, Prof. Sunardi mencoba mengembangkan keilmuan baru, yaitu ekologi pencemaran.
3. Prof. Dikdik Kurnia, M.Sc., PhD.
Prof. Dikdik merupakan guru besar bidang ilmu kimia organik Fakultas MIPA. Prof. Dikdik fokus terhadap kajian kimia organik, dengan spesialisasi pencarian obat-obatan baru yang bersumber dari bahan alam.
Pada penelitian yang sudah dilakukan sejak 2014, penelitian makin difokuskan untuk pencarian obat-obat baru untuk penyakit gigi dan mulut. Hal menarik yang ditemukan Prof. Dikdik adalah bahwa kebudayaan masyarakat Sunda dalam hal mengonsumsi lalapan dan menyirih ternyata memiliki manfaat besar bagi kesehatan.
Baca juga: Calon Mahasiswa, Ini Sederet Peluang Kerja bagi Lulusan Perikanan
Ia menemukan, komposisi tanaman herbal yang biasa dikunyah dan disirih memiliki komposisi kimia yang tepat dan merawat dan menjaga kondisi gigi sehingga tetap utuh. Penelitian tersebut mampu menarik benang merah antara kebudayaan tradisional dengan pendekatan saintifik.
4. Prof. Kunto Sofianto, M.Hum., PhD.
Prof. Kunto merupakan guru besar bidang ilmu sejarah pada Fakultas Ilmu Budaya. Ia merupakan akademisi yang mendalami sejarah tentang Kota Garut. Tesis Prof. Kunto berhasil memperbaiki Hari Jadi Kota Garut dari 11 Maret menjadi 16 Februari.
Berdasarkan catatan sejarah, 16 Februari 1813 merupakan tanggal ketika Letnan Gubernur Raffles mendirikan Kabupaten Limbangan. Nama Limbangan kini menjadi nama salah satu kecamatan di Kabupaten Garut.
tulis komentar anda