Unpad Miliki 9 Guru Besar Baru, Ini Profil Kepakarannya
Rabu, 09 Maret 2022 - 09:30 WIB
Ia juga dipercaya menjadi tim ahli yang berhasil merumuskan ikon Kota Garut, yaitu Garut Kota Intan. Ikon tersebut pertama kali diperoleh dari julukan Presiden Soekarno saat melakukan kunjungan kedinasan ke Garut pada 1960-an.
5. Prof. Dr. Eriska Riyanti, drg., SpKGA(K).
Prof. Eriska merupakan guru besar bidang ilmu kedokteran gigi anak pada Fakultas Kedokteran Gigi. Ia memiliki fokus kajian pada kesehatan gigi anak dengan individu berkebutuhan khusus. Bukan hanya pada individu yang memiliki keterbatasan fisik, mental, dan sosial, tetapi juga pada anak-anak normal yang memiliki rasa cemas dan takut yang tinggi.
Pada perkembangannya, Prof. Eriska bersama Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak FKG Unpad tengah mengembangkan pelayanan klinik kedokteran gigi bagi anak berkebutuhan khusus. Diharapkan layanan ini menjadi pusat rujukan bagi penanganan anak berkebutuhan khusus yang nantinya juga akan dikembangkan menjadi pendidikan subspesialis.
6. Prof. Dr. Endah Mardiati, drg., M.S., Sp.Ort(K).
Prof. Endah merupakan guru besar bidang ilmu ortodonsia pada Fakultas Kedokteran Gigi. Sejak 1990-an, Prof. Endah tertarik melakukan kajian mengenai tumbuh kembang anak yang mengalami kelainan rahang.
Saat ini, Prof. Endah berfokus pada penanganan celah bibir dan langit-langit, kelainan gigi dan rahang sejak bayi hingga dewasa, serta kasus-kasus kelainan rahang parah yang memerlukan bedah. Berbagai karya ilmiah Prof. Endah di jurnal akademik sebagian besar berbicara mengenai terkait tumbuh kembang anak-anak pada masa pubertas yang memerlukan perawatan ortodontik mengenai kelainan gigi dan rahang.
7. Prof. Dr. Wiryawan Permadi, dr., SpOG(K).
Prof. Wiryawan merupakan guru besar bidang ilmu kebidanan dan penyakit kandungan pada Fakultas Kedokteran. Ia berfokus pada kajian infertilitas. Bersama Departemen Obstetri dan Ginekologi FK Unpad dan RSHS, Prof. Wiryawan mengembangkan program bayi tabung.
Banyak penelitian yang dihasilkan seputar infertilitas. Penelitian terbaru yang dilakukan mengaitkan kondisi pandemi Covid-19 dengan tingkat kesuburan reporduksi wanita. Perubahan pola dan gaya hidup selama pandemi ternyata berpengaruh pada peningkatan kelainan fertilitas pada reproduksi wanita.
5. Prof. Dr. Eriska Riyanti, drg., SpKGA(K).
Prof. Eriska merupakan guru besar bidang ilmu kedokteran gigi anak pada Fakultas Kedokteran Gigi. Ia memiliki fokus kajian pada kesehatan gigi anak dengan individu berkebutuhan khusus. Bukan hanya pada individu yang memiliki keterbatasan fisik, mental, dan sosial, tetapi juga pada anak-anak normal yang memiliki rasa cemas dan takut yang tinggi.
Pada perkembangannya, Prof. Eriska bersama Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak FKG Unpad tengah mengembangkan pelayanan klinik kedokteran gigi bagi anak berkebutuhan khusus. Diharapkan layanan ini menjadi pusat rujukan bagi penanganan anak berkebutuhan khusus yang nantinya juga akan dikembangkan menjadi pendidikan subspesialis.
6. Prof. Dr. Endah Mardiati, drg., M.S., Sp.Ort(K).
Prof. Endah merupakan guru besar bidang ilmu ortodonsia pada Fakultas Kedokteran Gigi. Sejak 1990-an, Prof. Endah tertarik melakukan kajian mengenai tumbuh kembang anak yang mengalami kelainan rahang.
Saat ini, Prof. Endah berfokus pada penanganan celah bibir dan langit-langit, kelainan gigi dan rahang sejak bayi hingga dewasa, serta kasus-kasus kelainan rahang parah yang memerlukan bedah. Berbagai karya ilmiah Prof. Endah di jurnal akademik sebagian besar berbicara mengenai terkait tumbuh kembang anak-anak pada masa pubertas yang memerlukan perawatan ortodontik mengenai kelainan gigi dan rahang.
7. Prof. Dr. Wiryawan Permadi, dr., SpOG(K).
Prof. Wiryawan merupakan guru besar bidang ilmu kebidanan dan penyakit kandungan pada Fakultas Kedokteran. Ia berfokus pada kajian infertilitas. Bersama Departemen Obstetri dan Ginekologi FK Unpad dan RSHS, Prof. Wiryawan mengembangkan program bayi tabung.
Banyak penelitian yang dihasilkan seputar infertilitas. Penelitian terbaru yang dilakukan mengaitkan kondisi pandemi Covid-19 dengan tingkat kesuburan reporduksi wanita. Perubahan pola dan gaya hidup selama pandemi ternyata berpengaruh pada peningkatan kelainan fertilitas pada reproduksi wanita.
tulis komentar anda