Kisah Chintya, Putri Tukang Ojek yang Ajak Perempuan Berani Bermimpi di Kancah Global

Minggu, 13 Maret 2022 - 21:25 WIB
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Pertamina, Budi W. Soetjipto, Ph.D, mengatakan, beasiswa Sekolah Unggulan Nusantara (SUN) diberikan kepada siswa/siswi berprestasi di lebih dari 100 sekolah unggulan penjuru nusantara.

Tahun ini, sebanyak 57 siswa/siswi berprestasi dari seluruh penjuru negeri, lolos seleksi ketat untuk menerima beasiswa. Mereka mendapat pembebasan biaya SPI dan SPP, serta mendapatkan tambahan uang saku untuk berkuliah selama 8 semester.

Beasiswa Sekolah Unggulan Nusantara (SUN) adalah bagian dari beragam program beasiswa yang disiapkan Universitas Pertamina. Kami juga memiliki program beasiswa lain, di antaranya: Beasiswa Future Leaders, Generasi Juara, dan Karakter Unggulan.

Universitas menyiapkan anggaran total sebesar Rp16 Miliar untuk berbagai program beasiswa di Tahun Akademik 2022/2023. Angka ini naik dari tahun sebelumnya dengan total anggaran Rp14 Miliar.

"Sasarannya pun beragam. Tidak hanya siswa/siswi yang berprestasi secara akademik dan non-akademik, tetapi juga mereka yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, organisasi, atau kegiatan pemberdayaan masyarakat," jelas Budi.

Guna mencapai cita-citanya, Chintya aktif terlibat dalam kegiatan non akademik. Ia terpilih sebagai bagian dari Mitra Muda UNICEF Indonesia, yaitu sebuah organisasi non-profit beranggotakan anak muda yang melaksanakan kegiatan konsultasi, inisiasi advokasi, dan kegiatan lain dalam bidang Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) bagi para generasi muda, di bawah pembinaan UNICEF.

“Selain menjaga dan terus meningkatkan prestasi di bidang akademik dan non-akademik, saya juga selalu melibatkan diri dalam kegiatan kesukarelaan dan pengembangan diri di luar sekolah. Hal ini saya lakukan untuk menjalin relasi sebanyak-banyaknya,” tuturnya.

Chintya berharap, di masa depan perempuan di daerahnya memiliki kebebasan untuk menentukan apa pun yang ingin dilakukannya. Karenanya, edukasi kepada masyarakat seperti kepada orang tua sangatlah penting.

"Tak dipungkiri, saat ini masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa perempuan tak harus berpendidikan tinggi, tak harus bekerja, dan tak harus memiliki cita-cita karir masa depan. Sehingga, banyak perempuan yang kemudian harus rela mengubur mimpinya,” ujar penulis buku best seller bertajuk ‘MY CLOUD: Cahaya Cerita Chayra’ tersebut.

Untuk mulai mewujudkan cita-citanya, dalam waktu dekat, Chintya akan mengikuti Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) Women’s Leadership Summit yang dilaksanakan oleh Wedu Global pada 12 Maret 2022 mendatang.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More