FKIP UMM Kukuhkan 2.143 Guru Profesional, Ini Pesan Rektor
Kamis, 17 Maret 2022 - 19:48 WIB
JAKARTA - Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang ( FKIP UMM ) mengukuhkan 2.143 peserta pendidikan profesi guru pada Minggu (13/3). Ada pun 184 di antaranya disumpah secara luring.
Seperti tahun sebelumnya, Prodi PPG FKIP UMM mampu mendulang prestasi masuk ke dalam sepuluh besar LPTK dengan jumlah mahasiswa terbanyak.
Usai diwisuda dan diambil sumpahnya, guru-guru profesional tersebut dinilai siap mengabdikan diri dalam mengantarkan generasi bangsa menjadi generasi unggul 2045.
Sebelum melangsungkan prosesi sumpah profesi, Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. mengucapkan selamat atas keberhasilan para mahasiswa PPG dalam menempuh pendidikan profesi guru. Ia berharap, bekal yang telah diperoleh di Kampus Putih bisa digunakan untuk melakukan perubahan baik dalam dunia pendidikan.
Fauzan menambahkan, saat ini Indonesia memasuki era bonus demografi karena anak-anak usia produktif jumlahnya jauh lebih besar ketimbang yang tidak produktif. Dunia Pendidikan harus menangkap ini sebagai sebuah peluang dalam menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang unggul.
Tentu ini hanya bisa terwujud melalui pembelajaran bermakna yang berasal dari guru-guru profesional yang kreatif, inovatif, dan visioner.
“Keberadaan guru profesional memiliki posisi urgen dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Oleh karenanya, pemerintah memiliki kebijakan Pendidikan Profesi Guru ini untuk melahirkan guru profesional yang memiliki tanggung jawab agar anak-anak bisa hidup di masanya,” tandas Fauzan.
Seperti tahun sebelumnya, Prodi PPG FKIP UMM mampu mendulang prestasi masuk ke dalam sepuluh besar LPTK dengan jumlah mahasiswa terbanyak.
Baca Juga
Usai diwisuda dan diambil sumpahnya, guru-guru profesional tersebut dinilai siap mengabdikan diri dalam mengantarkan generasi bangsa menjadi generasi unggul 2045.
Sebelum melangsungkan prosesi sumpah profesi, Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. mengucapkan selamat atas keberhasilan para mahasiswa PPG dalam menempuh pendidikan profesi guru. Ia berharap, bekal yang telah diperoleh di Kampus Putih bisa digunakan untuk melakukan perubahan baik dalam dunia pendidikan.
Fauzan menambahkan, saat ini Indonesia memasuki era bonus demografi karena anak-anak usia produktif jumlahnya jauh lebih besar ketimbang yang tidak produktif. Dunia Pendidikan harus menangkap ini sebagai sebuah peluang dalam menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang unggul.
Tentu ini hanya bisa terwujud melalui pembelajaran bermakna yang berasal dari guru-guru profesional yang kreatif, inovatif, dan visioner.
“Keberadaan guru profesional memiliki posisi urgen dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Oleh karenanya, pemerintah memiliki kebijakan Pendidikan Profesi Guru ini untuk melahirkan guru profesional yang memiliki tanggung jawab agar anak-anak bisa hidup di masanya,” tandas Fauzan.
tulis komentar anda