Mahasiswa UNY Edukasi Warga Olah Tempe dari Biji Karet
Sabtu, 19 Maret 2022 - 11:01 WIB
Setelah direndam, kemudian rebus selama 1 jam. Tiriskan dan biarkan hingga dingin, setelah dingin air rebusan dan bakal daun yang terdapat dalam biji dibuang. Rendam kembali biji karet selama 3×24 jam lalu cuci dan dikukus kurang lebih 30 menit.
Baca juga: 7 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Masuk Jurusan Arsitektur hingga Prospek Kerjanya
Setelah dikukus selama 30 menit, air yang tersisa di dalam panci dibuang, kemudian biji karet dipindahkan ke tampah dan diratakan tipis-tipis. Biarkan dingin sampai permukaan keping karet kering dan airnya menetes habis.
Setelah dingin, taburkan ragi tempe (Rhizopus oryzae) sebanyak 2 gram sambil diaduk-aduk sampai rata. Penambahan ragi bertujuan mempercepat/merangsang pertumbuhan jamur. Tahap peragian (fermentasi) adalah tahap penentu keberhasilan dalam membuat tempe. Selanjutnya, tempe dikemas sesuai dengan selera dengan plastik ataupun daun pisang.
Plastik atau daun pisang yang telah berisi biji karet dilubangi dengan menggunakan jarum yang terbuat dari kayu ukuran kecil kira-kira 8 -10 lubang untuk setiap sisi atas dan sisi bawah. Tempe disimpan di tempat yang tidak tertutup.
Untuk menghindari pembusukan pada tempe karena suhu yang terlalu panas, usahakan ditaruh di tempat dengan sirkulasi udara yang bagus. Tempe didiamkan kurang lebih selama 2 × 24 jam. Setelah itu tempe siap diolah menjadi makanan yang lezat dan bergizi tinggi.
Kepala Desa Babat Arie Meidiansyah menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa Program Pejuang Muda Kementerian Sosial. Dia berharap masyarakat dapat mengambil ilmu sehingga dapat bersama-sama memanfaatkan potensi biji karet di Desa Babat menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual serta dapat menambah penghasilan keluarga.
Baca juga: 7 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Masuk Jurusan Arsitektur hingga Prospek Kerjanya
Setelah dikukus selama 30 menit, air yang tersisa di dalam panci dibuang, kemudian biji karet dipindahkan ke tampah dan diratakan tipis-tipis. Biarkan dingin sampai permukaan keping karet kering dan airnya menetes habis.
Setelah dingin, taburkan ragi tempe (Rhizopus oryzae) sebanyak 2 gram sambil diaduk-aduk sampai rata. Penambahan ragi bertujuan mempercepat/merangsang pertumbuhan jamur. Tahap peragian (fermentasi) adalah tahap penentu keberhasilan dalam membuat tempe. Selanjutnya, tempe dikemas sesuai dengan selera dengan plastik ataupun daun pisang.
Plastik atau daun pisang yang telah berisi biji karet dilubangi dengan menggunakan jarum yang terbuat dari kayu ukuran kecil kira-kira 8 -10 lubang untuk setiap sisi atas dan sisi bawah. Tempe disimpan di tempat yang tidak tertutup.
Untuk menghindari pembusukan pada tempe karena suhu yang terlalu panas, usahakan ditaruh di tempat dengan sirkulasi udara yang bagus. Tempe didiamkan kurang lebih selama 2 × 24 jam. Setelah itu tempe siap diolah menjadi makanan yang lezat dan bergizi tinggi.
Kepala Desa Babat Arie Meidiansyah menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa Program Pejuang Muda Kementerian Sosial. Dia berharap masyarakat dapat mengambil ilmu sehingga dapat bersama-sama memanfaatkan potensi biji karet di Desa Babat menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual serta dapat menambah penghasilan keluarga.
(nz)
tulis komentar anda