Ini Solusi Mengejar Learning Loss bagi Siswa Selama Masa Pandemi Covid-19
Rabu, 23 Maret 2022 - 21:42 WIB
Pertama, adalah dengan adanya intervensi khusus kepada guru dengan cara melakukan sebuah pengajaran terdiferensiasi (pembelajaran yang memperhatikan level kemampuan siswa), dengan catatan memberikan asesmen terlebih dulu pada siswa. Selanjutnya, pembelajaran perlu difokuskan pada literasi dan numerasi, yang mana targetnya tidak memberatkan siswa dan guru.
“Ada potensi campuran di masa depan, tapi tentunya pemerintah perlu berinvestasi, karena banyak guru kita yang kurang adaptif. Lalu pemerintah juga perlu berinvestasi pada sistem, karena orang tua perlu mendampingi siswa saat PJJ,” jelasnya.
Dari sisi kualitas pembelajaran, peneliti SurveyMETER, Fita Herawati, menjelaskan rekomendasi yang dapat diberikan kepada pembuat kebijakan guna memastikan kualitas pembelajaran di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan adaptasi terhadap dinamika kondisi COVID-19.
Fita menjelaskan, “Pandemi memang memposisikan kita pada posisi yang sulit, namun tidak ada alasan untuk kita tidak mencapai pendidikan yang lebih baik. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan dasar yang sangat perlu diperhatikan,” terangnya.
Wakil Dekan Kemahasiswaan Fakultas Psikologi UIN Jakarta sekaligus peneliti senior Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Yunita Faela Nisa, memaparkan faktor-faktor penting guna meningkatkan toleransi siswa dan mahasiswa di Indonesia serta rekomendasi kebijakan untuk mendorong hal tersebut.
Yunita memberi rekomendasi kepada Kemendikbudristek untuk memasukan komponen nilai-nilai universal dalam akreditasi. “Bagaimana semua komponen yang menjunjung tinggi nilai-nilai universal dapat dimasukan ke dalam komponen akreditasi sekolah maupun perguruan tinggi sehingga menjadi sistem yang berkelanjutan untuk kebaikan Indonesia ke depan,” kata Yunita.
Dalam webinar ini, disepakati bahwa pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri dalam menyelesaikan masalah dalam pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan, melainkan butuh kolaborasi, partisipasi, sinergi dari semua pemangku kepentingan dan pemerintah terbuka akan hal tersebut.
Dalam jangka pendek, pemerintah akan memastikan bahwa learning loss bisa semakin dikurangi. Sementara dalam jangka panjang, pemerintah berupaya untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan.
“Ada potensi campuran di masa depan, tapi tentunya pemerintah perlu berinvestasi, karena banyak guru kita yang kurang adaptif. Lalu pemerintah juga perlu berinvestasi pada sistem, karena orang tua perlu mendampingi siswa saat PJJ,” jelasnya.
Dari sisi kualitas pembelajaran, peneliti SurveyMETER, Fita Herawati, menjelaskan rekomendasi yang dapat diberikan kepada pembuat kebijakan guna memastikan kualitas pembelajaran di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan adaptasi terhadap dinamika kondisi COVID-19.
Fita menjelaskan, “Pandemi memang memposisikan kita pada posisi yang sulit, namun tidak ada alasan untuk kita tidak mencapai pendidikan yang lebih baik. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan dasar yang sangat perlu diperhatikan,” terangnya.
Wakil Dekan Kemahasiswaan Fakultas Psikologi UIN Jakarta sekaligus peneliti senior Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Yunita Faela Nisa, memaparkan faktor-faktor penting guna meningkatkan toleransi siswa dan mahasiswa di Indonesia serta rekomendasi kebijakan untuk mendorong hal tersebut.
Yunita memberi rekomendasi kepada Kemendikbudristek untuk memasukan komponen nilai-nilai universal dalam akreditasi. “Bagaimana semua komponen yang menjunjung tinggi nilai-nilai universal dapat dimasukan ke dalam komponen akreditasi sekolah maupun perguruan tinggi sehingga menjadi sistem yang berkelanjutan untuk kebaikan Indonesia ke depan,” kata Yunita.
Dalam webinar ini, disepakati bahwa pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri dalam menyelesaikan masalah dalam pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan, melainkan butuh kolaborasi, partisipasi, sinergi dari semua pemangku kepentingan dan pemerintah terbuka akan hal tersebut.
Dalam jangka pendek, pemerintah akan memastikan bahwa learning loss bisa semakin dikurangi. Sementara dalam jangka panjang, pemerintah berupaya untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan.
(mpw)
tulis komentar anda