Guru Besar IPB University Kembangkan Model Fisika yang Mampu Hancurkan SARS-Cov-2
Senin, 28 Maret 2022 - 11:35 WIB
JAKARTA - Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University , Prof R Tony Ibnu Sumaryada Wijaya Puspita mengembangkan model fisika yang mampu menghancurkan virus SARS-Cov-2.
Hal ini terungkap dalam Konferensi Pers Pra Orasi Ilmiah Penetapan Guru Besar Prof Tony , (24/3), dengan materi yang berjudul Pendekatan Fisika Teoritis dan Komputasional pada Sistem Mesoskopis untuk Mendukung Riset di Bidang Kesehatan dan Energi.
Dalam paparannya, Prof Tony mengungkapkan bahwa ilmu fisika merupakan ilmu dasar untuk memahami fenomena di alam semesta. Kajian-kajian fisika pada skala mesoskopis dapat memberikan wawasan dan pandangan baru yang dapat diaplikasikan pada berbagai bidang riset seperti kesehatan dan energi.
Terkait Covid-19, tambahnya, riset simulasi penambatan molekuler dari berbagai senyawa herbal populer telah dilakukan dan mampu mengungkap potensi khasiat herbal tersebut.
”Dengan metode penambatan molekuler, kita bisa menguji potensi senyawa herbal. Misal potensi senyawa aktif teh hijau sebagai agen anti obesitas. Kita juga lakukan evaluasi potensi herbal terkait terapi Covid-19. Riset kita lakukan di awal lockdown,” ujarnya.
Ia menjelaskan, herbal yang diuji adalah herbal yang populer dijual di Indonesia, misalnya habbatussauda, kunyit, madu dan sebagainya. “Hasilnya, kita menemukan bahwa kulit manggis ini potensial dibandingkan kunyit atau madu, meski nilainya tidak berbeda jauh,” jelasnya.
Riset lain terkait Covid-19, imbuhnya, adalah simulasi penambatan molekul grafena oksida pada spike-glycoprotein SARS-Cov-2. Hasil simulasi menunjukkan kemampuan lapisan tipis grafena oksida pada suatu permukaan dalam menyerap dan mengikat spike-glycoprotein SARS-Cov-2.
Hal ini terungkap dalam Konferensi Pers Pra Orasi Ilmiah Penetapan Guru Besar Prof Tony , (24/3), dengan materi yang berjudul Pendekatan Fisika Teoritis dan Komputasional pada Sistem Mesoskopis untuk Mendukung Riset di Bidang Kesehatan dan Energi.
Baca Juga
Dalam paparannya, Prof Tony mengungkapkan bahwa ilmu fisika merupakan ilmu dasar untuk memahami fenomena di alam semesta. Kajian-kajian fisika pada skala mesoskopis dapat memberikan wawasan dan pandangan baru yang dapat diaplikasikan pada berbagai bidang riset seperti kesehatan dan energi.
Terkait Covid-19, tambahnya, riset simulasi penambatan molekuler dari berbagai senyawa herbal populer telah dilakukan dan mampu mengungkap potensi khasiat herbal tersebut.
”Dengan metode penambatan molekuler, kita bisa menguji potensi senyawa herbal. Misal potensi senyawa aktif teh hijau sebagai agen anti obesitas. Kita juga lakukan evaluasi potensi herbal terkait terapi Covid-19. Riset kita lakukan di awal lockdown,” ujarnya.
Ia menjelaskan, herbal yang diuji adalah herbal yang populer dijual di Indonesia, misalnya habbatussauda, kunyit, madu dan sebagainya. “Hasilnya, kita menemukan bahwa kulit manggis ini potensial dibandingkan kunyit atau madu, meski nilainya tidak berbeda jauh,” jelasnya.
Riset lain terkait Covid-19, imbuhnya, adalah simulasi penambatan molekul grafena oksida pada spike-glycoprotein SARS-Cov-2. Hasil simulasi menunjukkan kemampuan lapisan tipis grafena oksida pada suatu permukaan dalam menyerap dan mengikat spike-glycoprotein SARS-Cov-2.
tulis komentar anda