Defisit Air Perlu Dicegah, ITS Rancang Inovasi Sterilisasi Air Hujan
Kamis, 31 Maret 2022 - 15:04 WIB
Air hujan yang telah diproses menjadi air bersih akan disalurkan ke tandon bawah dan sumur serapan. Dari tandon di bawah, air kemudian disalurkan ke tandon atas yang bervolume 8 meter kubik menggunakan pompa air selama empat jam. “Tandon atas berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara, sebelum dialirkan ke tandon kecil pada wastafel yang terletak di peron secara gravitasional,” terangnya.
Baca juga: Jaring Young Leaders, PF Launcing PFmuda 2022 untuk Atasi Isu Sosial dan Lingkungan
Brenda menambahkan, kapasitas tandon kecil pada wastafel Steril masing-masing sebesar 300 liter dan mampu memenuhi kebutuhan air bersih untuk cuci tangan hingga 28 % untuk 450 ribu penumpang di Stasiun Kemayoran. “Air hujan yang berlebih dari proses pengolahan akan diteruskan ke sumur serapan,” ujar mahasiswi angkatan 2019 ini.
Inovasi tim yang beranggotakan dua mahasiswa lainnya dari Departemen Teknik Sipil ITS 2019 yaitu Dina Permatasari Putri dan Rayhan Airlangga Wijanarko Putra, telah berhasil menyabet gelar juara I dalam kompetisi Civil Innovation Paper Competition (Cinnertion) D'Village 10th Edition. Selain itu, tim juga berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Best Paper.
Tak hanya berinovasi pada kompetisi yang bertema Conservation of Water Resources to Ensure Availability of Clean Water and Sanitation as Efforts to Realize SDGs 2030 ini. Tim TIRTA 62 jug berharap bahwa Steril akan dikembangkan dan diteliti lebih lanjut agar efisiensi sterilisasi dapat ditingkatkan hingga 100 %. “Steril diharapkan mampu menjamin ketersediaan dan manajemen air bersih yang berkelanjutan serta sanitasi bagi masyarakat,” pungkasnya.
Baca juga: Jaring Young Leaders, PF Launcing PFmuda 2022 untuk Atasi Isu Sosial dan Lingkungan
Brenda menambahkan, kapasitas tandon kecil pada wastafel Steril masing-masing sebesar 300 liter dan mampu memenuhi kebutuhan air bersih untuk cuci tangan hingga 28 % untuk 450 ribu penumpang di Stasiun Kemayoran. “Air hujan yang berlebih dari proses pengolahan akan diteruskan ke sumur serapan,” ujar mahasiswi angkatan 2019 ini.
Inovasi tim yang beranggotakan dua mahasiswa lainnya dari Departemen Teknik Sipil ITS 2019 yaitu Dina Permatasari Putri dan Rayhan Airlangga Wijanarko Putra, telah berhasil menyabet gelar juara I dalam kompetisi Civil Innovation Paper Competition (Cinnertion) D'Village 10th Edition. Selain itu, tim juga berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Best Paper.
Tak hanya berinovasi pada kompetisi yang bertema Conservation of Water Resources to Ensure Availability of Clean Water and Sanitation as Efforts to Realize SDGs 2030 ini. Tim TIRTA 62 jug berharap bahwa Steril akan dikembangkan dan diteliti lebih lanjut agar efisiensi sterilisasi dapat ditingkatkan hingga 100 %. “Steril diharapkan mampu menjamin ketersediaan dan manajemen air bersih yang berkelanjutan serta sanitasi bagi masyarakat,” pungkasnya.
(nz)
tulis komentar anda