Wacana Peleburan Pelajaran Agama dengan PKn, Zainudin Maliki: Ahistoris!
Kamis, 18 Juni 2020 - 10:46 WIB
"Begitu juga sebaliknya, kalau ada orang Islam sekolah di sekolah Katolik maka di sekolah itu harus mengajarkan agama Islam untuk siswa tersebut. Di Inggris seperti itu, bukunya masih saya simpan sampai sekarang," katanya.
(Baca: Ikuti Pemerintah, Wakil Ketua DPR Nyatakan Pembahasan RUU HIP Ditunda)
Jika negara seperti Inggris saja menempatkan agama secara khusus, kata Zainuddin, Indonesia yang punya akar budaya bangsa religius, sudah seharusnya menempatkan pendidikan agama di dalam kurikulum secara proporsional .
Karena ide dan gagasan tersebut belum digulirkan dan konsepnya belum menjadi konsumsi publik secara luas, Zainuddin berharap agar tidak muncul pemikiran tersebut. Karena, kurikulum di Indonesia harus disusun berangkat dari akar budaya bangsa yang religius.
"Saya tidak menganggap Kemendikbud sudah punya pemikiran seperti itu, saya anggap Kemendikbud tidak punya pemikiran seperti itu. Tetapi kalau ada pemikiran seperti itu maka ini sama dengan mencerabut pendidikan dari akar budaya bangsa yang religius," pungkasnya.
(Baca: Ikuti Pemerintah, Wakil Ketua DPR Nyatakan Pembahasan RUU HIP Ditunda)
Jika negara seperti Inggris saja menempatkan agama secara khusus, kata Zainuddin, Indonesia yang punya akar budaya bangsa religius, sudah seharusnya menempatkan pendidikan agama di dalam kurikulum secara proporsional .
Karena ide dan gagasan tersebut belum digulirkan dan konsepnya belum menjadi konsumsi publik secara luas, Zainuddin berharap agar tidak muncul pemikiran tersebut. Karena, kurikulum di Indonesia harus disusun berangkat dari akar budaya bangsa yang religius.
"Saya tidak menganggap Kemendikbud sudah punya pemikiran seperti itu, saya anggap Kemendikbud tidak punya pemikiran seperti itu. Tetapi kalau ada pemikiran seperti itu maka ini sama dengan mencerabut pendidikan dari akar budaya bangsa yang religius," pungkasnya.
(muh)
tulis komentar anda