Bagaimana Suasana Kerja di Metaverse? Kenali Potensi dan Tantangannya
Selasa, 26 April 2022 - 23:58 WIB
Apalagi ketika suasana kerja selalu sama setiap harinya. Tempat kerja virtual dapat memberikan suasana baru, setidaknya bisa melihat pemandangan baru, meskipun fisiknya tetap di ruangan yang ada di rumah. Anda pun bisa menciptakan sensasi berjalan ke tempat kerja setiap hari dan kemudian pergi dan mengucapkan sampai jumpa kepada rekan kerja saat pekerjaan Anda selesai.
3. Saatnya Berkolaborasi dengan Rekan Kerja Digital
Rekan kerja di metaverse tidak akan terbatas pada avatar rekan kerja di dunia nyata. Saat sistem sudah berkembang pekerja bisa semakin banyak berkolaborasi dengan serangkaian rekan digital. Rekan kerja digital bisa berupa bot yang sangat realistis, bertenaga AI, dan tentu dirancang mirip manusia.
Mereka bisa bertindak sebagai asisten, penasihat, dan melakukan banyak pekerjaan berat di metaverse. Dengan penggunaan yang tepat, rekan kerja digital bisa meringankan beban manusia, sehingga bisa lebih produktif dan fokus dengan pekerjaan yang bernilai tambah.
Beberapa tahun terakhir, kita sudah melihat kemajuan luar biasa dalam sistem AI yang dapat memahami percakapan teks dan suara serta berkomunikasi dalam bahasa alami. Algoritma semacam itu berkembang menjadi ‘manusia digital’ yang dapat merasakan dan menafsirkan konteks, membuat gerakan seperti manusia. Bahkan membuat keputusan dan menunjukkan emosi.
Metaverse juga bisa memunculkan masalah SDM tentang kepatuhan peraturan, risiko kecanduan, atau perilaku yang melanggar seperti intimidasi atau pelecehan yang belakangan ini menjadi perhatian.
Sementara banyak masalah tetap ada, para pembuat kebijakan, pengusaha atau pemimpin bisnis, dan pendidik perlu membuat kesepakatan. Untuk mempersiapkan dunia kerja di era metaverse, pengusaha, pendidik, dan lembaga pelatihan dapat menyetujui standar keterampilan bersertifikat dengan akreditasi yang sesuai.
4. Masih Membutuhkan Adaptasi dan Pengenalan Lebih Lanjut
Suasana bekerja setelah tahun 2020-an memang terlihat sangat berbeda dari apa yang bisa kita bayangkan beberapa tahun yang lalu. Perkembangan konsep metaverse ini benar-benar mengubah pandangan seputar mengapa, di mana, dan bagaimana manusia bekerja.
Meskipun menjanjikan masa depan yang jauh lebih menarik, konsep metaverse untuk mendukung pekerjaan masih dalam masa pertumbuhan dalam banyak hal. Para ahli di bidangnya masih berusaha mengatasi tantangan yang signifikan. Beberapa hal yang menantang adalah infrastruktur komputasi yang lengkap untuk menyusun berbagai dunia virtual. Apalagi masyarakat sebagai pengguna juga masih membutuhkan pengenalan lebih lanjut.
3. Saatnya Berkolaborasi dengan Rekan Kerja Digital
Rekan kerja di metaverse tidak akan terbatas pada avatar rekan kerja di dunia nyata. Saat sistem sudah berkembang pekerja bisa semakin banyak berkolaborasi dengan serangkaian rekan digital. Rekan kerja digital bisa berupa bot yang sangat realistis, bertenaga AI, dan tentu dirancang mirip manusia.
Mereka bisa bertindak sebagai asisten, penasihat, dan melakukan banyak pekerjaan berat di metaverse. Dengan penggunaan yang tepat, rekan kerja digital bisa meringankan beban manusia, sehingga bisa lebih produktif dan fokus dengan pekerjaan yang bernilai tambah.
Beberapa tahun terakhir, kita sudah melihat kemajuan luar biasa dalam sistem AI yang dapat memahami percakapan teks dan suara serta berkomunikasi dalam bahasa alami. Algoritma semacam itu berkembang menjadi ‘manusia digital’ yang dapat merasakan dan menafsirkan konteks, membuat gerakan seperti manusia. Bahkan membuat keputusan dan menunjukkan emosi.
Metaverse juga bisa memunculkan masalah SDM tentang kepatuhan peraturan, risiko kecanduan, atau perilaku yang melanggar seperti intimidasi atau pelecehan yang belakangan ini menjadi perhatian.
Sementara banyak masalah tetap ada, para pembuat kebijakan, pengusaha atau pemimpin bisnis, dan pendidik perlu membuat kesepakatan. Untuk mempersiapkan dunia kerja di era metaverse, pengusaha, pendidik, dan lembaga pelatihan dapat menyetujui standar keterampilan bersertifikat dengan akreditasi yang sesuai.
4. Masih Membutuhkan Adaptasi dan Pengenalan Lebih Lanjut
Suasana bekerja setelah tahun 2020-an memang terlihat sangat berbeda dari apa yang bisa kita bayangkan beberapa tahun yang lalu. Perkembangan konsep metaverse ini benar-benar mengubah pandangan seputar mengapa, di mana, dan bagaimana manusia bekerja.
Meskipun menjanjikan masa depan yang jauh lebih menarik, konsep metaverse untuk mendukung pekerjaan masih dalam masa pertumbuhan dalam banyak hal. Para ahli di bidangnya masih berusaha mengatasi tantangan yang signifikan. Beberapa hal yang menantang adalah infrastruktur komputasi yang lengkap untuk menyusun berbagai dunia virtual. Apalagi masyarakat sebagai pengguna juga masih membutuhkan pengenalan lebih lanjut.
Lihat Juga :
tulis komentar anda