Cerita Zahra Shofia, Mahasiswa ITB yang Tetap Berprestasi di Tengah Kesibukannya
Senin, 16 Mei 2022 - 00:34 WIB
Selain kuliah, Zahra juga menjabat sebagai Ketua Bidang Eksternal dan Keilmuan HIMAMIKRO “Archaea” ITB 2021/2022, Direktur Jenderal Relasi Kementrian Olahraga dan Kesehatan Kabinet KM ITB 2021, Kepala Divisi Intra Kampus Parade Wisuda Oktober ITB 2020, dan Wakil Kepala Bidang Relasi OSKM ITB 2020.
Dalam bidang akademik, Zahra juga menjadi asisten praktikum pada beberapa mata kuliah di Laboratorium Mikrobiologi. Pada Juli 2021, Zahra dinobatkan sebagai salah satu pemenang Indofood Riset Nugraha yang mengangkat topik penelitian Tugas Akhir tentang makanan lokal Kalimantan Timur, Mandai Cempedak.
Awal 2022, walaupun sibuk dengan Tugas Akhir, Zahra tidak berhenti mengeksplorasi diri. Ia bekerja part-time sebagai MC Protokoler pada mata kuliah Studium Generale ITB. Setiap mendapat jadwal MC, ia pergi ke gedung rektorat ITB dan bekerja sama dengan pihak Humas ITB. Hal tersebut menjadi salah satu kado pengalaman terbaik, karena baginya bisa bekerja di Gedung Rektorat sebagai mahasiswa adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Zahra juga menjadi staf protokoler sejak 2019.
Sang penulis buku KKPK De Monokromatos, Zahra, mengatakan bahwa agar mendapatkan pengalaman sebanyak dan semaksimal mungkin, ia selalu belajar untuk memanfaatkan peluang dan waktu yang ada. “Tentunya, ibadah tetap utama karena itu adalah kunci terbaik dalam hidup,” tuturnya.
Zahra juga menyampaikan bahwa pribadi yang suka menunda-nunda harus dihindari. Memberikan waktu istirahat untuk fisik dan mental juga harus selalu dilakukan. “Menjadi hal yang normal untuk merasa lelah dan mengeluh. Yang terpenting adalah tetap sadar akan tanggung jawab yang dimiliki, adanya orang-orang tersayang yang perlu dibahagiakan, dan masa depan yang patut diperjuangkan,” tuturnya.
Selain itu, Zahra memberikan saran bahwa hindari galau yang tidak bermanfaat. Pikirkanlah strategi untuk menggapai segala cita-cita yang diimpikan.
Dalam bidang akademik, Zahra juga menjadi asisten praktikum pada beberapa mata kuliah di Laboratorium Mikrobiologi. Pada Juli 2021, Zahra dinobatkan sebagai salah satu pemenang Indofood Riset Nugraha yang mengangkat topik penelitian Tugas Akhir tentang makanan lokal Kalimantan Timur, Mandai Cempedak.
Awal 2022, walaupun sibuk dengan Tugas Akhir, Zahra tidak berhenti mengeksplorasi diri. Ia bekerja part-time sebagai MC Protokoler pada mata kuliah Studium Generale ITB. Setiap mendapat jadwal MC, ia pergi ke gedung rektorat ITB dan bekerja sama dengan pihak Humas ITB. Hal tersebut menjadi salah satu kado pengalaman terbaik, karena baginya bisa bekerja di Gedung Rektorat sebagai mahasiswa adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Zahra juga menjadi staf protokoler sejak 2019.
Sang penulis buku KKPK De Monokromatos, Zahra, mengatakan bahwa agar mendapatkan pengalaman sebanyak dan semaksimal mungkin, ia selalu belajar untuk memanfaatkan peluang dan waktu yang ada. “Tentunya, ibadah tetap utama karena itu adalah kunci terbaik dalam hidup,” tuturnya.
Zahra juga menyampaikan bahwa pribadi yang suka menunda-nunda harus dihindari. Memberikan waktu istirahat untuk fisik dan mental juga harus selalu dilakukan. “Menjadi hal yang normal untuk merasa lelah dan mengeluh. Yang terpenting adalah tetap sadar akan tanggung jawab yang dimiliki, adanya orang-orang tersayang yang perlu dibahagiakan, dan masa depan yang patut diperjuangkan,” tuturnya.
Selain itu, Zahra memberikan saran bahwa hindari galau yang tidak bermanfaat. Pikirkanlah strategi untuk menggapai segala cita-cita yang diimpikan.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda