Hari Kebangkitan Nasional, Ini Profil dr. Soetomo Pendiri Boedi Oetomo
Jum'at, 20 Mei 2022 - 08:59 WIB
Setelah melakukan beberapa kali diskusi, Soetomo mengiyakan ajakan Wahidin itu. Organisasi Boedi Oetomo yang berdiri pada 20 Mei 1908 itu berkembang menjadi lembaga pergerakan guna melawan penjajahan Belanda. Tanggal terbentuknya Boedi Oetomo kemudian diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional hingga sekarang.
Usai lulus dari STOVIA, Soetomo berkeliling ke daerah-daerah di Nusantara. Ia memberikan pengobatan gratis bagi masyarakat desa yang tidak memiliki akses kesehatan. Melansir Okezone, beberapa kota yang pernah ia singgahi adalah Semarang, Malang, Tuban, dan Lubuk Pakam di Sumatera.
Soetomo tidak mengharapkan apa pun dari kegiatannya itu. Ia hanya ingin memberantas penyakit, terutama wabah pes yang merajalela sekitar tahun 1910. Kedekatannya dengan masyarakat menjadikan Soetomo sebagai idola dan panutan yang sangat dibanggakan.
Soetomo mendapatkan kesempatan dari pemerintah untuk menuntut ilmu di STOVIA Belanda dan kembali ke Tanah Air di tahun 1919. Sepulangnya dari Belanda, ia semakin terus membantu rakyat dan aktif di dunia pers
Dokter Soetomo meninggal sebelum Indonesia merdeka, yaitu pada 30 Mei 1938. Ia dimakamkan di Surabaya. Atas jasa-jasanya, pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada dr. Soetomo pada 27 Desember 1961.
Lihat Juga: Bung Tomo dan Gebrakan Politik Usia 17 Tahun di Parindra Antarkan Tokoh Muda ke Parlemen Belanda
Usai lulus dari STOVIA, Soetomo berkeliling ke daerah-daerah di Nusantara. Ia memberikan pengobatan gratis bagi masyarakat desa yang tidak memiliki akses kesehatan. Melansir Okezone, beberapa kota yang pernah ia singgahi adalah Semarang, Malang, Tuban, dan Lubuk Pakam di Sumatera.
Soetomo tidak mengharapkan apa pun dari kegiatannya itu. Ia hanya ingin memberantas penyakit, terutama wabah pes yang merajalela sekitar tahun 1910. Kedekatannya dengan masyarakat menjadikan Soetomo sebagai idola dan panutan yang sangat dibanggakan.
Soetomo mendapatkan kesempatan dari pemerintah untuk menuntut ilmu di STOVIA Belanda dan kembali ke Tanah Air di tahun 1919. Sepulangnya dari Belanda, ia semakin terus membantu rakyat dan aktif di dunia pers
Dokter Soetomo meninggal sebelum Indonesia merdeka, yaitu pada 30 Mei 1938. Ia dimakamkan di Surabaya. Atas jasa-jasanya, pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada dr. Soetomo pada 27 Desember 1961.
Lihat Juga: Bung Tomo dan Gebrakan Politik Usia 17 Tahun di Parindra Antarkan Tokoh Muda ke Parlemen Belanda
(nz)
tulis komentar anda